[05] Sisi Lain

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Ketika di dunia ini tak ada yang namanya rahasia, maka semua manusia akan terkejut mengetahui sisi tergelap satu sama lainnya."

[] [] [] []

SCORPIO masuk ke dalam klub yang berbeda dari yang biasa ia datangi bersama Anin dan Dinara. Klub kali ini ia datangi merupakan klub yang dibuat oleh ayahnya. Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam klub ini. Hanya orang-orang yang memiliki kartu member saja yang bisa masuk ke klub ini. Tentunya orang-orang tersebut adalah orang-orang terpercaya.

Di klub ini, semua tindakan ilegal bisa dilakukan dengan bebas. Narkoba, prostitusi, bahkan membunuh sekalipun. Semua tindak kriminal itu tidak pernah diketahui oleh lembaga pemerintahan. Mungkin itu karena koneksi sang pemilik klub yang juga merupakan ketua salah satu mafia terbesar di Indonesia.

Scorpio mengekori langkah Anin dan Dinara. Klub yang kali ini terlihat lebih seram dari klub-klub sebelumnya. Isinya hanya para pria berbadan kekar yang memiliki tato di bagian tertentu.

"Nona Anindhita!" seru seorang pria sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Anin.

Anindhita Istari Brawijaya merupakan putri sulung dari Brawijaya. Ibunya bernama Kencana Larasati, istri pertama dari Brawijaya Adiwangsa. Wajahnya cantik, menyerupai sang ibu. Selain itu, sifat anggun dari ibunya juga turun pada putri sulung keluarga Brawijaya ini. Gadis ini juga memiliki hobi yang sama dengan ibunya, yaitu dalam bidang fashion desain. Walaupun sifatnya cenderung feminim, Anin juga memiliki sisi gelapnya sendiri. Terbukti dari usianya yang baru menginjak dua puluh tiga tahun, gadis itu telah melakukan berbagai tindak kriminal. Bahkan ia telah mulai berkontribusi ke dalam bisnis gelap ayahnya sejak beberapa tahun lalu.

"Hey, i'm here too!" rengek Dinara yang merasa tak terima dirinya tidak disambut.

Kemudian ada Dinara Kala Brawijaya. Masih merupakan anak dari istri pertama. Memiliki wajah yang tak kalah cantik dari kakaknya. Namun sifatnya cenderung lebih liar. Apalagi Dinara baru saja menyelesaikan kuliahnya di California. Gadis itu mengambil jurusan bisnis karena ingin ikut terjun ke bisnis ayahnya. Mendapat pergaulan dari luar membuat aksi Dinara jauh lebih ekstrim dari Anin. Gadis itu telah mencoba berbagai macam narkoba dan obat-obat terlarang lainnya. Dinara bahkan pernah hampir membunuh orang saat di California beberapa waktu lalu.

"Yes, Miss Dinara," balas pria bernama Basuki itu sambil membungkukkan badannya.

Dinara tertawa pelan, "bisa aja, Pak Basuki."

"Dan ... gadis itu lagi?" tanya Basuki sambil menatap ke arah Scorpio.

"Iya, hiburan buat kalian," ucap Anin sambil berjalan menuju sofa yang khusus di sediakan untuknya.

"Yes, you can take this girl," kata Dinara kemudian meninggalkan Scorpio di sana.

Scorpio menatap kedua kakaknya itu dengan tatapan penuh makna. Dulu Scorpio berpikir kalau Dinara dan Anin akan menganggap Scorpio sebagai adiknya jika ia menuruti keinginan mereka. Tetapi sudah hampir satu bulan lebih Scorpio mendatangi klub bersama Anin dan Dinara, tetapi mereka sama sekali tak pernah menganggap Scorpio sebagai adik mereka. Bahkan Scorpio tidak memiliki banyak waktu untuk berbicara dengan kedua kakaknya itu. Anin dan Dinara akan sibuk sendiri dengan urusannya, sementara Scorpio akan ditinggal bersama pria-pria yang Scorpio sendiri tak kenal siapa mereka.

Sama seperti saat ini. Untuk kesekian kalinya Scorpio harus terpaksa duduk di antara para pria berhidung belang yang terlihat siap memangsanya. Scorpio tak punya pilihan lain selain duduk manis di tempat duduknya sambil sesekali menuangkan minuman pada mereka. Persis seperti wanita yang bekerja di klub malam. Dan bahkan disaat seperti ini, Scorpio masih berharap kedua kakaknya akan menganggap Scorpio sebagai bagian dari keluarga mereka.

[] [] [] []

SCENE SELANJUTNYA DIPERUNTUKAN UNTUK REMAJA 15 TAHUN KE ATAS ATAU PEMBACA YANG PEMIKIRANNYA SUDAH CUKUP DEWASA UNTUK MEMBACANYA.

[] [] [] []

DENGAN alasan ingin ke toilet, Scorpio akhirnya berhasil untuk menjauh dari para pria yang kini mulai teler. Gadis itu berusaha mencari tempat tersepi agar tidak berpapasan dengan siapapun. Jika dilihat-lihat, klub ini sangat luas dan memiliki banyak ruangan-ruangan VIP. Scorpio sampai kebingungan karena saking luas dan ramainya tempat ini.

Disaat Scorpio tengah sibuk mengedarkan pandangannya, ada sebuah tangan yang membekap mulut gadis itu dengan kain. Scorpio bisa merasakan adanya bau yang sangat menusuk. Gadis itu berusaha untuk menarik diri, namun kesadarannya lebih dulu menghilang. Perlahan-lahan tubuh Scorpio mulai melemas sampai akhirnya gadis itu tak sadarkan diri.

"Langsung bawa ke kamar bos," perintah salah satu pria di sana.

Pria yang satunya pun menggendong tubuh Scorpio dan membawa gadis itu masuk ke dalam sebuah ruangan.

Leo berada di sana. Melihat semua yang terjadi di sana. Wajahnya nampak terkejut ketika menyadari bahwa gadis itu adalah Scorpio. Leo pun tak tinggal diam. Lelaki itu masuk ke dalam ruangan yang ternyata adalah ruangan VIP milik ayahnya. Di sana ia melihat tubuh Scorpio terlentang di atas kasur.

"Pa," panggil Leo yang masih berusaha mengontrol emosinya.

Baskoro yang saat itu sedang duduk di atas sofa nya pun menoleh ke arah putranya. "Ada apa?" tanya pria itu.

Leo menggigit bibir bawahnya, tangannya mengepal kuat, entah kenapa nyalinya seketika ciut saat berhadapan dengan sang ayah. Lelaki itu berusaha membuka suara akan tetapi Leo malah kehabisan kata-kata.

"Kalau tidak ada penting, silahkan keluar, saya masih ada belum selesai dengan urusan saya di sini. Mungkin sekitar dua jam lagi, kamu boleh kembali ke sini dan membereskan urusan saya ini," ucap Baskoro.

Urusan Baskoro tentu saja ada hubungannya dengan gadis yang baru saja ia bawa paksa masuk ke dalam ruangannya. Hal itu memang sudah sejak lama Baskoro lakukan. Dan Leo pun sudah sejak lama mengetahui kelakuan ayahnya itu. Akan tetapi Leo berusaha menahannya sendiri dan menyembunyikan semua hal itu dari lingkungannya, bahkan ia menyembunyikan juga dari keluarganya.

Leo tak ingin Utami —ibunya sakit hati kalau sampai mengetahui Baskoro sering main di belakang. Biarkan Leo saja yang mengetahui keburukan ayahnya, ia tidak mau Utami ataupun Rachel —adiknya sampai tahu. Bahkan demi hal itu, Leo rela mengakui semua kelakuan bejat ayahnya. Leo bahkan sengaja membangun image negatif pada lingkungannya tentang dirinya sendiri.

"Jangan cewek yang ini, pa," cicit Leo pelan.

"Kenapa? Kamu pengen nyoba cewek yang ini?" tanya Baskoro membuat para ajudannya tertawa.

Leo menatap ke arah Scorpio yang tak sadarkan diri di atas ranjang. "Iya." Leo tak punya pilihan lain selain mengatakan hal itu agar bisa menyelamatkan Scorpio.

"Saya pikir kamu tidak punya ketertarikan terhadap wanita," ujar Baskoro. "Ya sudah, kali ini saya biarkan kamu mencoba yang namanya wanita." Baskoro bangkit dari duduknya. "Ayo pergi, biarkan anak saya menikmati malamnya!"

Baskoro dan dua ajudannya pun keluar dari kamar tersebut. Akhirnya Leo bisa bernapas lega. Lelaki itu menjatuhkan badannya di sofa yang ada di dekatnya. Lelaki itu membuka tiga kancing teratas kemejanya dan kemudian melepas jam tangan yanh ia kenakan. Mata Leo melirik ke arah Scorpio yang masih berbaring di atas kasur.

Leo bingung harus melakukan apa, antara meninggalkan gadis itu, atau membawa gadis itu pergi dari sini. Karena berada di tempat ini terlalu lama membuat Leo benar-benar muak. Ruangan ini menjadi saksi mata kelakuan bejat ayahnya. Bahkan Leo hampir menyaksikan semua kelakuan ayahnya itu.

"Tinggal, ngga, tinggal, ngga," gumam Leo sambil menatap lurus ke arah Scorpio. "Bodo lah, tinggalin ae," ujar Leo. Lelaki itu mengambil jam tangannya dan bangkit dari duduknya.

Leo berjalan ke arah pintu keluar, namun lelaki itu membalikkan badannya saat mendengar derap langkah yang mendekat ke arahnya.

Kini di hadapan Leo ada Scorpio yang tengah menodongkan pistol tepat di bagian bawah dagu lelaki itu. Mata keduanya saling bertemu. Mata mereka menyiratkan perasaan yang sangat campur aduk.

Yang pasti keduanya sama-sama terkejut. Terkejut karena melihat sisi lain yang sebelumnya tak pernah ditampakkan oleh keduanya.

[] [] [] []

Akhirnya aku update lagi nih! Gimana part kali ini? Apa kalian masih tertarik buat ngikutin cerita Descendants Of The Mafia?

Dan bab 'visual' udah aku perbaharui ya. Kalian bisa refresh atau hapus cerita ini dari library kalian, terus masukin ulang biar bisa liat perbaharuan dari bab 'visual'. Di sana udah aku kasi semua visual geng abstrax, temen-temennya Leo sama temennya Pyo ya! Yang belum masukin cerita ini ke library juga bisa gas masukin cerita ini biar selalu dapet notif setiap kali aku update!

Oke, 150 komen for next! Jangan jadi siders ya sayang sayang ku💖💖

PENCET TOMBOL BINTANGNYA JANGAN LUPA!

22-08-2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro