[32] Deep Conversation

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sebelum mulai baca ini, aku bakalan kasi beberapa foto yang ngegambarin Scole kalau bener-bener jadian. Gaya pacaran mereka bakalan cenderung dewasa, tapi juga kekanakan disaat bersamaan.

Terus Leo bisa rada manja, atau manja bangettt, tapi bisa agresif banget juga. Scorpio juga bisa jaim, jaim banget, tapi dia juga bisa ngimbangin agresifnya Leo. Susah deh dijelasinnya.

[] [] [] []

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Gamau punya hubungan yang lebih deket dari sekedar temen?"

[] [] [] []

SUARA hujan dari luar kamar itu membuat suasana malam menjadi lebih menenangkan. Namun, tetap saja Scorpio masih belum bisa tertidur. Pikiran gadis itu masih kemana-mana, bersamaan dengan tubuhnya yang berkali-kali mengubah posisi tidurnya.

Scorpio akhirnya menyerah. Gadis itu menghela napasnya lalu menyibak selimutnya. Merubah posisi terlentangnya menjadi duduk. Kemudian Scorpio menghidupkan lampu tidurnya yang ada di atas nakas.

Ia mengambil ponselnya. Ada sebuah pesan yang tertera di layar ponsel gadis itu.

Leo : udah tidur?

Pesan itu dikirimkan oleh Leo setengah jam lalu. Dan sekarang sudah pukul dua pagi. Scorpio jadi bingung apakah dirinya harus menjawab pesan tersebut atau tidak. Namun karena Scorpio juga ingin mengetahui keberadaan Leo sekarang, Scorpio pun memutuskan untuk mrmbalas pesan tersebut.

Scorpio : belum

Scorpio : lo udah pulang?

Scorpio hendak membuka aplikasi lain, namun niatnya terurung karena tak sampai satu detik pesannya sudah langsung dibaca oleh Leo.

Leo yang tadinya sedang bermain game di komputer pun langsung mengalihkan perhatiannya. Ia saat ini sedang berada di markas abstrax, bersama Mike yang ada di dalam kamarnya. Leo menyandarkan kepalanya di kursi game yang ia duduki. Sebenarnya pemilik komputer dan kursi ini adalah Mike, lelaki itu baru membelinya beberapa hari lalu. Hanya saja karena Mike jarang di rumah, jadilah ia menaruh di tempat ini. Tentunya setelah meminta persetujuan Nanta yang notabene-nya adalah pemilik rumah markas abstrax ini.

Leo : udh aman

Leo tak mengubah posisinya, hanya menatap layar ponselnya, menunggu balasan yang sedang Scorpio ketik.

Scorpio : skrg dimana?

Leo : sama geng gue di markas abstrax

Leo : lo knp blm tdr?

Leo : masi takut?

Scorpio : gatau, gabisa tdr aja

Leo : mau gue temenin?

Leo : call?

Membaca pesan Leo membuat Scorpio berpikir sejenak. Apakah dia harus menerima ajakan itu? Tapi ... apakah tidak apa-apa?

Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Scorpio, mungkin Leo merasa cemas karena pesannya hanya dibaca saja.

Leo : ditolak juga gapapa, asal dijawab

Scorpio : ga ganggu?

Leo : kaga piyoooo

Scorpio : yauda

Scorpio : jangan aneh2 tapii

Tiba-tiba ponsel Scorpio bergetar. Ada sebuah panggilan masuk, itu dari Leo. Padahal Scorpio belum siap untuk menerima panggilan tersebut, akan tetapi jarinya tak sengaja memencet tombol hijau pada layarnya.

Leo menaikkan kakinya ke atas kursi, menyandarkan kepalanya, pokoknya lelaki itu mencari posisi ternyaman untuk berbicara dengan gadis di seberang sana. Ia sudah tak peduli kawan main game onlinenya ngamuk-ngamuk karena ia dengan seenaknya meninggalkan permainan ditengah jalan.

"Aneh-aneh apa si?"

Suara lembut nan berat itu langsung masuk ke telinga Scorpio ketika gadis itu baru saja mendekatkan ponselnya ke telinga. Seakan terhipnotis dengan suara itu, Scorpio tak membalas pertanyaan Leo, hanya menggigit bibirnya pelan, sembari menggerakkan kakinya di balik selimut.

"Kenapa ga dijawab?" tanya Leo yang sejak tadi menunggu balasan gadis itu. Tapi yang dia dengar hanyalah hembusan napas pelan yang mungkin berasal dari Scorpio.

"Ah?" Scorpio tanpa sadar berucap.

"Ah?" tanya Leo. "Daritadi diem, terus tiba-tiba desah. Jangan buat pikiran gue kemana-mana," ujar lelaki itu. Ya tentu saja Leo tak ingin berbuat aneh-aneh dijam segini lewat telpon. Tujuannya menelpon Scorpio kan untuk menemani gadis itu sampai tertidur nyenyak, tapi kalau tujuannya berubah, apa boleh buat?

Pipi Scorpio merona, "mana ada gue ngedesah!" elak Scorpio.

"Ya jangan," ujar Leo. "Nanti bahaya."

"Tu kan bahasannya aneh-aneh," kata Scorpio kesal. Ia sudah trauma telponan malam-malam dengan laki-laki. Apalagi sekarang yang ia telpon adalah Leo, cowok dengan berbagai gosip ranjang yang menyebar.

"Bukan gue yang mulai," ujar Leo membela diri. "Udah tidur tadi?" Kini Leo berusaha mengalihkan topik, agar Scorpio kembali merasa nyaman.

"Mmm ... udah nyoba, tapi gabisa."

"Kebayang lagi?"

Scorpio merubah posisi tubuhnya menjadi menyamping, membuat Leo bisa mendengar suara gesekan yang berasal dari gadis itu. "Dikit."

"Kasian banget si kamu," ucap Leo. "Kalau deket udah aku kelonin."

Scorpio terkekeh pelan, "bisaan mas nya," ucapnya. Bibir Scorpio sejak tadi sudah membentuk senyuman. Entahlah suara Leo membuatnya ingin tersenyum. "Lo sendiri kenapa belum tidur?"

"Lagi game," jawab Leo.

"Rame di sana?"

"Tadi iya, sekarang udah pada pulang, tinggal gue sama Mike," jawab Leo. "Tau Mike?"

"Tau, Nera sering cerita tentang abstrax ke gue," ujar Scorpio.

"Suka siapa di abstrax?" tanya Leo. "Yang tipe lo gitu, kan anaknya pada beda-beda."

"Marchel mungkin? Atau Radit? Tapi Radit masih suka berantem, mending Marchel aja," ujar Scorpio.

"Gue, ga suka?" tanya Leo.

Deg. Jantung Scorpio berdetak cepat.

"Gasuka ya? Gara-gara gue susah ditebak?"

"Hmm ..."

"Berarti udah gasuka sama Gatra? Dia lebih susah ditebak dibanding gue," ujar Leo.

"Iya, dia lebih misterius ternyata," ucap Scorpio. "Tapi Gatra enak diajak ngobrol, nyambung aja sama gue."

"Gue gimana?"

"Sama lo kan berantem terus."

"Ga kok, tadi pelukan," ucap Leo.

Scorpio mendengus, "ih, gausa dibahas yang itu."

"Malu?"

"Iya, malu. Mana lo kasi tau ke Gatra lagi," ujar Scorpio kesal.

"Sebenarnya gamau, biar gue aja yang tau sendiri. Tapi tadi kepepet."

"Tadi ngapain aja di sana?" tanya Scorpio.

"Mmm ... ngobrol, kenalan, minum-minum," ucap Leo.

"Gitu aja?"

"Iya, gitu aja. Dibilang kan aman."

"Boong ga?" tanya Scorpio.

"Ga boong, Piyo, beneran," ujar Leo.

"Makanya jangan kebiasaan boong, gue kan jadi curiga terus."

"Kalau kepepet ya harus boong," kata Leo.

Sejenak keduanya sama-sama diam, membuat deru napas mereka saling sahut menyahut satu sama lain.

"Le," panggil Scorpio.

"Hm?"

"Boleh tanya?"

"Mau nanya apa?"

"Kenapa ... mmm ..." Scorpio masih ragu untuk bertanya, takut lancang.

"Apa Piyo?"

"Mmm ... sori kalau lancang ya. Kenapa gabung Brajas?" tanya Scorpio.

Leo terdiam sejenak.

"Kalau gamau jawab gapapa," tambah Scorpio.

"Bukan gamau, tapi kalau lo denger jawaban gue, lo harus siap buat punya hubungan yang lebih deket sama gue," ujar Leo. "Gue cuma bisa percaya sama orang yang bener-bener deket sama gue."

"Mmm ..." Scorpio bingung harus mengatakan apa.

"Lo emang udah siap untuk itu?" tanya Leo. "Kalau lo siap, gue bakalan langsung jawab pertanyaan lo itu, atau pertanyaan lo yang lainnya tentang gue. Gue yakin lo pasti penasaran sama semua gosip tentang gue. Gue bisa jelasin semuanya satu persatu sama lo, kalau lo emang mau ada hubungan sama gue."

"Kenapa gue cuma boleh tau kalau kita ada hubungan? Temen juga hubungan kan?" tanya gadis itu.

"Temen antara cewek sama cowok menurut gue rada ambigu. Posisi temenan kita emang dimana? Real friend? Lo yakin?"

"Iya."

"Berarti gue gabisa jawab pertanyaan lo, gue gasuka orang luar tau rahasia gue. Itu itungannya kelemahan buat gue," ucap Leo.

"Sebagai temen, tetep orang luar?"

"Temen lama gue aja ga ada yang tau tentang gue," ujar Leo.

Benar juga, siapa Scorpio berani-beraninya menanyai Leo sampai sejauh ini?

"Penasaran sama gue?" tanya Leo.

"Iya."

"Makanya deketan sama gue, nanti gue jelasin semua yang buat lo penasaran."

"Modus terus ya," ujar Scorpio.

"Ga modus, gue serius."

"Lo serem kalau serius, bercanda aja."

"Gue atur biar ga serem, biar lo bisa ngimbangin," ucap Leo.

"Ngimbangin apa emangnya?"

"Alur mainnya gue," jawab Leo.

"Udah ah, obrolan kita kejauhan," kata Scorpio.

"Makanya, deketan sini," ucap Leo sambil terkekeh pelan. "Kalau deket sih udah daritadi gue peluk."

"Kayak gue mau aja."

"Pasti mau," ucap Leo.

"Maksa?"

"Nggak, gue bakalan ngerengek sampe diiyain."

"Kayak bocah aja," ledek Scorpio.

"Emang pernah nemu bocah kayak gue?" tanya Leo.

"Ga pernah, kalau ada, gue kabur. Serem."

"Udah sejam ngobrolnya, gimana? Udah ngantuk?"

Scorpio menggeleng, "ga ngantuk, Le."

"Tapi besok sekolah, mau bolos?" tawar Leo.

"Ga lah, gila."

Leo terkekeh, "ga ada aturannya murid teladan ngebolos ya," ucap Leo.

"Itu tau."

"Mau gue nyanyiin? Biar bisa tidur."

"Mmm ..."

"Gue bisa nyanyi kok, tenang ga bakalan ngerusak telinga," ucap Leo.

"Ya udah boleh."

"Dengerin ya," ucap Leo.

[play lagu yang ada di mulmed]

"Baby, it's 3:00 a.m. Had you on my mind. And it's not the first time we've gone through this."

"Wanting you more and more. I can't help but think of what we could be."

"Baby, if I could tell you. Baby, if I could tell you, if I could tell you. How much I care. I'm in despair. Are you still there?"

"Just tell me. Just tell me. How we can make this work. How we can make this work."

"Cause baby, if I find a wayz. I'm sure of it this love won't stray. Just give me a chance to say I love you. And I need you."

"Now are you here to stay. Or fade away like every other day? You're the reason that I lie awake."

"Baby, it's 3:00 a.m. Had you on my mind. And it's not the first time we've gone through this."

"Wanting you more and more. I can't help but think of what we could be."

"Baby, if I could tell you. Baby, if I could tell you, if I could tell you. How much I care. I'm in despair. Are you still there?"

"Just tell me. Just tell me. How we can make this work. How we can make this work."

Hening selama beberapa saat. Leo bisa mendengar suara napas Scorpio yang teratur. Sepertinya gadis itu tertidur.

"Tidur?" tanya Leo dengan suaranya yang pelan, takut membangunkan Scorpio.

Tak ada jawaban. Leo terkekeh pelan, "tadi katanya ga ngantuk," ujarnya. Selama beberapa saat Leo diam, mendengarkan suara napas gadis itu. Begitu tenang, sepertinya Scorpio tertidur dengan nyenyak. "Tidur yang nyenyak ya nona," ucap Leo sebelum akhirnya memutus sambungan telpon. Sepertinya dia juga harus tidur sekarang, mengingat jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

[] [] [] []

Nih kukasi scene romance nya Scole, sebagai hadiah sebelum konflik menyerang🐣

Tapi gemes ya hubungannya mereka, kalau Leo udah serius tu feelnya beda banget. Scorpio jadi kalem kan kalo Leo serius gitu. Siapa sih yang ga meleleh. Caranya Leo nge-treat cewe udah macem pro player sekali. Emang babang ku ini emang ughh banget.

Mmm 1,2k komen bisa ga? Kalau gabisa yaa ga lanjut🙊

31-10-2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro