"Kotor," ucap Ramaik singkat saat kepalanya tergadah dan melihat untaian benang laba-laba di sudut langit-langit ruang tamu. Pria itu kemudian menoleh ke arah tirai yang tampak kumal dan geraman pelan terdengar dari kerongkongannya.

Kening Angelina sontak mengerut kesal. Namun, dia memilih untuk tidak menanggapi dan mengobrak-abrik isi kotak medis yang berada di sisi kanannya dengan kasar hingga dia menemukan sarung tangan karet dan salep yang dicari.

Angelina memakai cepat sarung tangannya ketika Ramaik mengintipi sela buku dengan tatapan curiga. Alis pria itu bahkan hampir bertemu saat dia bertanya dengan nada jijik. "Itu … tarantula?"

"Sini tangannya!" potong Angelina sambil menarik lengan tamunya yang mendadak bawel. Dia menunduk dengan mencebikkan bibir dan meraba daerah sekitar luka yang tertutup dengan lambat.

Selanjutnya dapat dibaca di:

https://karyakarsa.com/Benitobonita/10-kuyang-genma-series-3