Budak Comot #8
DAHLIA duduk dimeja kopi menyertai Isabella dan Luna yang sedang menonton movie . Dia mengambil potato chipa yang dihulurkan Luna dengan senyuman .
"Dari semalam kita duduk sekali tapi kitorang tak tahu nama kau lagi . Why not kita buat introduce session ? " ujar Isabella teruja .
Luna mengangguk tanda bersetuju . Mereka terus bersila dalam bulatan menghadap satu sama lain .
Bermula dari Isabella .
"Hi ! Aku Isabella Rummer . Panggil aku Isa Nama je orang putih tapi sebenarnya aku melayu . Ada mix Itali sikit so yah . Aku 20 tahun and work as Victoria's Secret Model " perkenal Isabella membuatkan Dahlia senyum teruja .
"Wah ! VS punya model ! Patutlah lawa gila! " ujar Dahlia yang dah masuk air dengan mereka . Luna menampar pipi Isabella perlahan . Menyampah dengan riak bangga dia tu .
"Aku pula Luna Aqasha . Lagi muda dari kau ye Isa 19 tahun ! Hee panggil je aku Luna . Bukan colour Luna eh aku hempuk kau nanti " cerlung tajam Luna bergurau . Dahlia ketawa kecil begitu juga dengan Isabella . Mana taknya Isabella lah yang selalu panggil dia Colour Luna .
Hampir setiap masa Luna mengadu pada Feng dengan tercebik-cebik . Dia gadis manja mudah sensitif kalau tak kena dengan masa . Tapi kau jangan tertipu manja, lembut dia ni dalaman dia pergh Feng yang mafia pun takut kalau singa dia keluar .
Tiba masa pada Dahlia dia tertunduk . Malu dengan dirinya yang tidak segah mereka berdua . Hanya gadis kolot yang bekerja di kedai mamak .
"Saya Dahlia Qistina . Panggil je apa yang awak berdua nak panggil . Umur 18 tahun . Saya tak ada apa sangatlah nak share " dia tersengih di hujung kata .
Luna dan Isabella saling berpandangan . Ada sesuatu pada diri Dahlia membuatkan mereka mencurigai sesuatu .
"Kalau aku tanya sesuatu ni boleh ? " ujar Isabella menyoal . Dahlia yang kehairanan hanya mengangguk .
"Kau ni ex student SMK Hursh kan ? " soal Luna dan Isabella serentak .
Teragak-agak Dahlia mengangguk . Ya , dia bekas pelajar di Sekolah Menengah Kebangsaan Hursh . Tapi hanya sampai di tingkatan 4 . Dia tak ambil SPM sebab tak mampu bayar yuran sekolah .
"Orang panggil kau budak comot? "
"Budak comot kelas 4sains2 ?"
Dahlia terdiam mendengar soalan yang dilontar . Hairan bagaimana mereka tahu zaman persekolahannya dan panggilan 'manja' Hurshan memanggilnya . Oleh kerana tudung ke depan dengan cermin mata bulat dia digelar budak comot .
"Ya saya , Dahlia Qistina , Budak Comot 4Sains1 SMK Hursh . Kenapa ? "
Terus Luna dan Isabella menjerit kuat sambil berpelukkan . Dahlia masih dengan riak wajahnya . Hairan dengan mereka berdua .
"WE FINALLY FOUND HER ! "
"OH MY GOD DID IMAN KNOW THIS ? "
"AFTER A LONG TIME !! "
Mereka berdiri berpelukkan sambil melompat-lompat .
"Girls , what's going on ? " ujar Dahlia .
"Youlah crush Iman dari bangku sekolah!!" Serentak mereka berdua menjerit membuatkan Dahlia terlopong .
CRUSH ?!
- - - - - - - - - -
"BELAKANG kau Dam ! "
Bang !
Feng terus menembak musuh mereka dibelakang Adam sebaik mendengar jeritan Iman .
Iman terus menembak anak buah Shawn yang berdendam dengan kematian ketua mereka .
"Fuck ! " bahu kirinya yang terkena tembakan anak buah Shawn ditekup .
Tangan kanannya masih galak menembak.
"Leave ! " ujar Iman di earpiece yang menyambungkan perbualan dia dengan semua anak buahnya .
Musuh terlalu ramai untuk ditentang . Mereka terus berlari ke dalam Jip hitam sebelum memecut laju dari situ .
Iman kadang mendengus kuat . Bahunya dipegang kadang-kadang .
Adam dan Feng yang hanya lebam dan luka di wajah dikerling .
Thanks God they safe
Sebelum dia memejamkan mata menahan perit di bahu .
Ketukkan kuat dipintu bilik membuatkan tiga gadis dara belari membuka . Terlopong mereka melihat keadaan mereka bertiga . Lagi-lagi Dahlia melihat Iman dipapah Adam dan Feng yang lebam wajah.
"IMAN ! " dia terus mengambil alih memapah Iman ke katil King . Tubuh suaminya diletakkan perlahan berbaring .
Hoodie hitam tersarung dibadan Iman ditarik dibuka ke atas . Kadang terdengar Iman berdesis perlahan .
"Luna , can you do me a favour ? Bring me the towels and water " ujar Dahlia memandang Luna dengan wajah cemas .
Tangannya mengusap pipi Iman .
Air matanya tanpa dipinta mengalir laju . Tuala kecil dicelup kedalam air lalu diperah sebelum naik mengelap wajah Iman yang lebam dan berdarah .
"Awak sukalah buat saya risau ? Hah ? " dia tekan-tekan tuala itu diwajah Iman kegeraman . Iman menarik turun tangan Dahlia yang berlari diwajahnya .
Dia tak tahu apa yang Iman lakukan di luar sana . Apa pekerjaan yang Imab lakukan hingga nyawa hampir melayang.
"Cengengnya . Aku tak apa-apalah . " lembut dia berbicara . Berbunga-bunga hatinya melihat wajah runsing Dahlia .
"Nak aku call Lee ? " ujar Adam yang dirawat Isabella .
"No need . I'm fine . Aku boleh buat sendiri" ujar Iman dingin . Dia tidak mahu kelihatan lemah . Lagi lagi dihadapan mereka berdua .
"Are you nut ? Saya tak bagi awak buat sendiri . Adam , just call Lee ask him to come over . ASAP ! " tajam matanya merenung Iman .
Iman melawan pandangan tajam Dahlia .
"Aku boleh buat sendirilah "
"No ! I wont let you "
"Yes you did"
"I said no ! "
"SHUT UP ! " tengking Iman .
"Just please..don't hurt yourself again.." Dahlia menundukkan kepalanya . Jujur dia terasa hati dengan tengkingan Iman namun dia tahankan .
Sedikit sebanyak dia kenal dengan diri Iman . Yang baran .
"I'm going out for a while . Down to lobby buy some minerals . " terus Dahlia bangun menuju ke pintu suite tanpa menoleh lagi .
Tiada halangan . Tiada panggilan namanya . Dia mengorak langkah perlahan ke lif . Anak buah Iman berpandangan antara satu sama lain sebelum mengikuti langkah Dahlia dalam diam .
Bossnya awal-awal lagi pesan jangan sampai Dahlia tahu dia diperhatikan . Dahlia turun ke Lobby masuk kedalam kedai sarbenaka mewah itu .
Chocolates bar diambil beberapa keping sebelum diletakkan diatas kaunter .
"I know you've following me . Please pay this for me i will repay it later " ujar Dahlia perlahan .
Anak buah Iman yang terkantoi terus mengeluarkan duit membayar chocolates Dahlia .
"Thank you " terus gadis itu menuju ke tingkat 7 ; swimming pool area .
"AKU tahu kau tak suka orang sibuk life kau . But she's your wife . It's different now" ujar Isabella tegas .
Iman menjeling dia tajam .
"Shur your mouth . You know nothing" ujar dia dingin .
"Know nothing ? Baik kau layan dia baik-baik , buang ego kau . Aku taknak kau menyesal nanti " ujar Isabella menatap tajam Iman .
"Adam , ask your girl to shut her mouth before she can't speak for the rest of life "
"She's the girl " ujar Isabella membuatkan Iman mengangkat muka memandang Isabella dengan kerutan .
"Your girl ; Budak Comot "
She is ?
Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 8
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro