Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prolog

Butiran salju begitu menyelimuti kota Farblood, salah satu kota pusat yang berada di Dunia Kerajaan Bulan. Beberapa sungai, jembatan, bahkan jalan setapak sudah tertutup oleh kedatangan badai salju yang terjadi di saat penentuan Sang Terpilih di Dunia Kerajaan Bulan. Sang terpilih sendiri merupakan suatu julukan bagi anak atau keturunan dari bangsawan Kerajaan Dunia Bulan. Seolah-olah jagat dan Semesta begitu mengharapkan sosok yang dapat mencegah kedatangan Sang Takdir yang selalu berubah-ubah dalam menentukan kelangsungan hidup alam Dunia Kerajaan Bulan. Begitu banyak penduduk kerajaan yang menjadi korban dalam amukan Sang Jagat. Siang dan malam mengiringi bumi dan mengitari matahari, salju tidak pernah menampakkan akan berhenti.

Raja Bulan mengeluarkan kebijakan kepada para petinggi Kerajaan untuk menyebarluaskan kepada para penduduk agar tetap diam dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah selama badai salju masih berlangsung. Penduduk begitu antusias, tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban badai salju yang membuat seluruh tubuh mereka membeku ketika masih saja mengindahkan aturan Raja Bulan keluar dari rumah. Nyawa terenggut dengan mayat membeku bersama tumpukkan salju tanpa ada yang berani mengurusi.

"Bagaimana ini? Siapa sebenarnya anak terpilih itu, Snape?"

Keheningan mulai menyelimuti percakapan antara seorang peramal berjubah hijau zamrud dengan para petinggi kerajaan Dunia Bulan. Raja Bulan sengaja melakukan rapat besar di aula rahasia tempat para petinggi Kerajaan Bulan membahas masalah penting tanpa melibatkan semua bangsawan Kerajaan Bulan, baik itu Putri, Pangeran, bahkan Raja Bulan sendiri. Raja Bulan sengaja memberikan mandat kepercayaannya kepada Dewan Perdamaian untuk mengatur dan melangsungkan rapat yang menjadi tanggung jawabnya. Sudah ke tiga kalinya peramal itu melakukan pembacaan terhadap bola kristal, namun tetap saja sulit baginya untuk melihat gambaran seorang anak pilihan Dunia Bulan.

"Tuan-tuan dan Nyonya Dewan, maaf, sepertinya aku melihat seorang anak berasal dari Dunia Bumi."

"Lagi?"

Gelegak tawa mulai mengisi semua sudut ruangan rapat. Terdapat beberapa anggota dewan yang tampak menampakkan wajah serius, sementara tawa didominasi oleh beberapa petinggi bagian ramuan dan obat-obatan kerajaan Bulan.

"Demi gunung kristal timur, kenapa harus dari dunia Bumi? Apa tidak cukup dengan adanya beberapa keturunan Putri Selena yang selama ini kami cari dan tak kunjung ditemukan. Raja pasti akan semakin gencar untuk mendapatkan anak itu." Salah seorang Dewan Perdamaian mulai menampakkan wajah cemas. "Ini sudah ke berapa kalinya kerajaan Bulan berpihak pada keturunan Putri Selena. Kenapa tidak berpihak pada keturunan Pangeran Titan?"

Snape mengangguk takzim, "Dia memang berasal dari Bumi. Ramalan ini tidak mungkin salah, sudah jutaan tahun ramalan keluargaku tidak pernah meleset, selalu akurat. Dia benar-benar keturunan Putri Selena. Tepatnya anak dari seorang Time Changer itu sendiri. Time Changer yang selama ini kita cari keberadaannya."

Semua petinggi Dewan mulai saling melempar pandangan. Bingung dan kecewa dengan ramalan Snape untuk ke sekian kalinya.

"Sampai kapanpun, Raja Bulan akan tetap memerintahkan kita untuk segera mencari keberadaan Time Changer. Cepat atau lambat, setelah anak itu berusia tujuh belas tahun, kami akan memburunya kembali untuk membawanya menemui Raja Bulan. Kalian tahu pasti, Pangeran Titan akan semakin murka dengan kedatangan keponakannya dari sang Kakak, Putri Selena. Dengan begitu, kekuasaan Kerajaan Dunia Bulan akan jatuh ke tangan anak itu seutuhnya. Bukan pada Pangeran Titan yang selama ini mengincar keberadaan Time Changer dan berniat membunuhya. Sekaligus menghapus semua ingatan Raja Bulan tentang cucu-cucu nya kelak." Lucas, Dewan keamanan Kerajaan Bulan mengeluarkan pendapat yang selama ini menjadi acuan tipu daya Pangeran Titan.

"Lalu bagaimana menurutmu? Apa keberadaan adikmu yang kabur di sekitar dunia Bumi belum cukup menjelaskan bahwa dia masih memendam ambisi untuk menguasai dunia Bulan dengan belajar di dunia Bumi? Meninggalkanmu demi ambisi busuknya itu?"

"Edward tidak seperti itu, Cedric!" Dewan keamanan itu mengelak, hendak menghantamkan salah satu pukulan mematikan jarak jauhnya pada Cedric, Dewan ramuan dan obat-obatan kerajaan. Namun pukulan itu berakhir sia-sia, dia terlebih dulu diseret oleh pengawal penjaga rapat besar di ruangan itu. "Edward pasti memiliki tujuan baik. Dia tidak pernah memiliki ambisi kotor seperti itu!"

"Lalu bagaimana dengan pencurian ramuan di tempat kami? Hei, Lucas, Apa tindakan pencurian dan kabur setelah berhasil membunuh mahluk Bumi dan mengurung Putri Selena itu pantas disebut tindakan mulia? Masih pantaskah dia disebut prajurit terhormat, yang tidak jauh dibanding buronan kerajaan, sama seperti anak Time Changer itu?"

"Bedebah kau, Cedric! Adikku keturunan dari orang baik-baik! Mana mungkin dia melakukan itu semua tanpa sebab yang justru dia pikirkan tiga kali ke depannya!"

Cedric menghela napas, menahan emosinya dalam menanggapi Lucas. Rasanya tidak pantas mengangkat seorang Dewan Keamanan namun bersikap anarkis tanpa aturan.

Dewan Perdamaian segera menyuruh pengawal untuk segera menyeret Dewan Keamanan itu menuju keluar ruang rapat. Ketegangan mulai surut setelah perdebatan antar Dewan mulai mereda.

"Sebagai penutup, aku melihat anak ini berada dalam terror orang-orang Bumi. Termasuk anak dari Edward, mereka terikat."

"Terikat apa maksudmu, Snape?" tanya salah seorang Dewan Flora kerajaan Bulan. Wanita itu menatap bola kristal itu berbinar.

"Mereka akan menjadi satu. Dengan berbagai penolakan jagat dan kebencian mega. Bak seperti minyak kesturi berpadu dengan jernihnya mata air. Berbeda tapi tetap memiliki kesamaan. Raja, mereka benar-benar terikat."

Semua petinggi Dewan mulai curiga. Salah satu dari mereka mengangkat tangan, "Aku sungguh bahagia sekaligus sedikit mengerikan jika anak buronan itu bisa saja membunuh Time Changer."

Snape tersenyum sengit, menutup bola kristal miliknya lantas menatap tajam ke depan.

"Akan lebih mengerikan, jika keduanya saling bekerjasama. Lihat saja nanti."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro