(06) Serangan Serangga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di belakang Bukit Tokino...

Duarr!!

Duaarr!!!

Ledakan demi ledakan menggema di belakang Bukit Tokino. Bukit yang dulu yang indah dan ditumbuhi oleh pepohonan lebat. Kini kondisi bukit itu hancur dimana-mana. Kawah-kawah besar tercipta di beberapa area bukit.

Braakk!!

Pohon besar terjatuh. Di sana terlihat sesosok digimon berbentuk landak. Digimon itu terengah-engah. Ia melihat ke arah atas.

"Aku sudah tak tahan lagi..." lirih digimon berbentuk landak.

"Twin Sickles!"

Dua buah bulan sabit mengarah kepadanya.

"Jamming Thunder!"

Digimon landak itu juga mengeluarkan serangan. Kilatan cahaya keluar dari tubuhnya.

Masing-masing serangan saling beradu.

Duaarr!!

"Aargh!" Ringis digimon itu terkena serangan.

"Brown Stringers!"

Sebuah jarum berwarna merah meluncur ke arahnya. "Maafkan aku Shuro..." gumamnya pasrah.

Duarr!!!

Serangan itu ternyata melesat ke arah lain. Sebuah pedang kayu yang mengagalkan serangannya.

Creshh!

Seorang pemuda menuruni bukit dengan lincahnya. Ia segera menghampiri digimon itu.

"Maaf aku telah datang..," ucapnya. "Apa kau baik-baik saja, Elecmon?" tanya pemuda itu.

"Kau tak perlu meminta maaf. Tubuhku rasanya sakit semua hehe..." jawab Elecmon tersenyum paksa.

Data Analisis :
Name : Elecmon
Level : Rookie
Type : Mammal
Attribut : Data
Attacks : Jamming Thunder and Dark Tail

"Ayo kita balas mereka!" kata pemuda itu yang ternyata bernama Shuro Tdeja.

"Baiklah!" seru Elecmon berusaha berdiri kembali. Ia dibantu oleh Shuro.

Shuro memegang D-Cyber berwarna oren. Shuro mengambil sebuah kartu digimon. Ia gesekkan kartu itu di samping D-Cyber. D-Cyber miliknya mengeluarkan cahaya berkilauan serta data-data dari monitornya.

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana

Data-data berkumpul di sekitar tubuh Elecmon. Ia berputar-putar dan cahaya terang muncul berkilauan membalutnya.

Elecmon Shinka...

Leomon

Data Analisis :
Name : Leomon
Level : Champion
Type : Beast Man/Animal
Attribute : Vaccine
Attacks : Fist of The Beast King and Beast Sword

Digimon berwujud manusia singa gagah dengan sebilah pedang terdapat di pinggang.

"Leomon! Kalahkan mereka!" seru Shuro memberikan perintah.

"Oke!" sahut Leomon.

Ia melompat tinggi ke atas. Diambilnya sebilah pedang miliknya.

"Beast Sword!"

Tebasan pedang liar mengarah kepada digimon berbentuk belalang.

"Twin Sickles!"

Digimon itu yang bernama Snimon tak mau kalah.

Data Analisis :
Name : Snimon
Level : Champion
Type : Insect
Attribut : Vaccine
Attacks : Twin Sickles and Ultimate Twin Sickles

Kedua bulan sabit dan pedang liar saling bertemu. Tak ada yang mau mengalah.

Blatss!!

Serangan itu sama-sama meledak di atas langit. Leomon mendarat di tanah dengan mulus. Pedang miliknya digenggam erat.

Tiba-tiba dari arah belakang. Beberapa jarum merah melesat ke tempat Leomon.

"Brown Stringers!"

"Leomon di belakangmu!" cegah Shuro.

Leomon memutarkan tubuhnya ke belakang.

Trang! Trang!

Dua buah jarum merah berhasil ia tahan menggunakan pedangnya. Namun, sisanya berhasil menancap di kaki dan tangan Leomon.

Bruk!

Leomon ambruk. Jarum itu telah dilapisi oleh racun. Membuat lawan yang terkena serangan itu menjadi melemah.

"Ugh! Sial!" geram Leomon. Ia menompang tubuhnya dengan pedang yang ia tancapkan ke dalam tanah.

Digimon lebah yang telah menyerang Leomon terbang bergabung dengan Snimon. Nama digimon itu adalah Flymon.

Data Analisis :
Name : Flymon
Level : Champion
Type : Insect
Attribute : Vaccine
Attacks : Brown Stringers and Poison Power

Shuro menghampiri Leomon. Namun, ia dihalangi oleh kedua digimon tipe serangga itu.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Shuro pada dirinya sendiri.

Sesaat ia memikirkan cara untuk menolong Leomon. Snimon serta Flymon menyerang secara bersamaan. Keduanya terbang mendekatinya.

"Green Fire Breath!"

Bola api hijau besar menerjang kedua digimon itu. Snimon dan Flymon menghindari serangan itu dengan mudah.

Boomm!!!

Serangan itu membentuk kawah yang cukup besar di belakang mereka. Kondisi sebagian Bukit Tokino menjadi tak dikenali lagi.

Coredramon mendarat mulus di tanah. Di punggungnya terdapat soerang pria berambut blonde melompat turun ke bawah.

Shuro memandang bingung. "Siapa kau?" tanyanya.

"Aku Raka dan ini partnerku Coredramon." jawab Raka.

"Kau juga salah satu anak terpilih?" tanyanya sedikit terkejut.

"Iya.." jawab Raka santai kembali sambil menunjukkan D-Cyber merah miliknya.

"Ohh.. Namaku Shuro. Ah! Aku harus menolongnya." ucap Shuro memperkenalkan diri singkat dan segera menunju ke arah Leomon.

Raka dan Coredramon mengikutinya dari belakang. Bagaimana bisa Raka dan Coredramon ada di sana?

Flaschback On

Seluruh murid Inazuma Gakuen sedang mengadakan kemah di Bukit Toniko. Semuanya terlihat sibuk. Ada yang mendirikan tenda, mengumpulkan kayu bakar dan lain-lain.

Raka bertugas untuk mencari kayu bakar bersama Riza. Dia berada satu kelompok dengannya. Sisa anggota kelompoknya mendirikan tenda yaitu Ria, Hido dan Kazu.

Setalah dikiranya cukup, mereka memutuskan untuk kembali ke tenda. Tapi Dracomon berbicara dari dalam D-Cyber milik Raka.

"Aku merasakan ada aura digimon di sekitar sini." ungkap Dracomon.

Raka segera mengeluarkan Dracomon dari dalam D-Cyber. Lantas ia mencari keberadaan digimon lain. Ia berpamitan kepada Riza. Raka berpesan bahwa ia dan Dracomon akan pergi sebentar. Riza yang mengerti lalu mengiayakan saja.

"Sebaiknya kau berubah..." usul Raka.

"Baiklah!" sahut Dracomon setuju.

Raka mengeluarkan sebuah kartu. Ia gesekkan kartu itu ke D-Cyber. D-Cyber Raka mengeluarkan data-data hologram. Dracomon dikelilingi oleh data-data hologram dan sebuah cahaya terang.

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana

Data-data berkumpul di sekitar tubuh Dracomon. Ia berputar-putar dan cahaya terang muncul berkilauan membalutnya.

Dracomon Shinka...

Coredramon

Raka menungangi punggung Coredramon, lalu terbas melintasi langit yang cerah. Mereka melihat sebuah pertarungan dua digimon tipe serangan melawan satu digimon yaitu Leomon yang tak berdaya.

Flashback Off
.
.
.


Snimon mengeluarkan sabit kembarnya ke arah mereka.

"Twin Sickles!"

"Coredramon!" seru Raka.

"Green Fire Breath!"

Bola api hijau besar menerjang ke arah serangan itu. Kali ini Coredramon terbang melesat ke belakang Snimon dan menendang tubuh lawannya hingga mengenai kedua serangan itu.

Duarr!!!

"Good job!" puji Raka.

Snimon mengeluarkan aura kegelapan dan lenyap tertiup angin. Tubuh Snimon menjadi data-data dan berubah menjadi kartu.

Dengan satu kali lompatan, Raka berhasil mengambil kartu Snimon. Ia segera menyimpannya di saku bajunya.

"Tinggal satu lagi..." kata Raka.
.
.
.
.

Shuro sudah sampai di dekat Leomon. "Leomon, kau baik-baik saja?" tanya Shuro cemas.

"Badanku terasa kaku dan tak bisa digerakkan." jawab Leomon lemas.

Flymon yang tak terima kawannya dikalahkan. Ia menyerang Shuro serta Leomon.

"Poison Power!"

Kedua sayap Flymon saling bertemu dan menciptakan suara gema yang sangat mengusik indera pendegaran.

"Arrgghh!" Ringis Shuro kesakitan. Ia menutupi kedua telingannya dengan tangan. Leomon juga melakukan hal yang sama.

Raka dan Coredramon yang tak berada jauh juga terkena imbasnya. "Si--sial!" geram Raka.

Setelah itu Flymon menyerang dengan jarum-jarum merah dari ekornya.

"Brown Stringers!"

Leomon berusaha melawan rasa sakit di tubuhnya. Ia berdiri secara perlahan. "Leo-mon..." lirih Shuro.

"Aku akan melindungi!" tekad Leomon bulat.

"Aku takkan menyerah!" seru Leomon. Ia melompat sedang ke atas dan mengacungkan tinjunya.

"Fist of The Beast King!"

Tinju raja hutan miliknya yang dikelilingi aura oren mengenai serangan jarum merah Flymon. Lalu menghantam tepat ke tubuh Flymon yang tak bisa mengelak.

Duakk!!!

Aura kegelapan keluar dari tubuh Flymon. Tubuh Flymon berubah menjadi data-data dan membentuk sebuah kartu.

Hap! Leomon mendarat dengan cukup baik. Cahaya dari balik tubuhnya merubah Leomon kembali menjadi Elecmon.

Dua kartu digimon tergelatak di dekatnya. Shuro segera menghampiri partnernya. Ia memeluk secara pelan-pelan dan menyimpan kedua kartu itu di tas yang ia bawa.

"Kau sudah berjuang dengan hebat, Elecmon..." ucap Shuro senang.

Raka dan Dracomon yang sudah berubah wujud kembali, menghampiri keduanya.

"Syukurlah sudah berakhir..." kata Raka menghela napas.

Shuro menoleh ke arah mereka. "Terima kasih sudah menolong kami..." ucap Shuro sopan menundukkan kepalanya.

"Sama-sama. Sudah menjadi kewajiban untuk menolong sesama teman." sahut Raka tersenyum.

"Oh tidak! Aku harus kembali ke tempat kemah." seru Raka panik.

"Sebagai tanda pertemanan dan terima kasihku. Aku akan mengantarkanmu menuju ke tempat kemah." kata Shuro.

"Ehh... tapi..." ujar Raka tak enak hati.

"Tenang saja, aku membawa sepeda gunung." sahut Shuro.

Raka dan Shuro menaiki sepeda gunung yang ternyata berjumlah dua. Dengan Shuro sebagai pemandu jalan pintas. Elecmon serta Dracomon sudah kembali ke dalam D-Cyber untuk memulihkam tenaga mereka.

Setelah sampai, Raka berpamitan dengan teman barunya sekaligus anak terpilih baru lainnya. Ia kembali berkumpul dengan teman-temannya.

"Setidaknya aku telah berhasil menemukan anak terpilih lainnya." batin Raka senang. Ia semakin semangat mencari keberadaan teman lainnya yang entah berjumlah berapa.
.
.
.
.
.

Bersambung...😂

Thanks to Shuro_Tedeza 😁

Happy Weekend 😁

Selamat membaca! 😎

Jangan lupa tinggalkan komentar, vote serta saran kalian semuanya... 😊😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro