Teaser

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Raiden Shogun, injek aku dong!"

Suara lantang dari dalam kamar bisa membuat orang-orang yang kebetulan lewat berpikir aneh akan kejadian di dalam sana. Apalagi jika si empunya rumah terkenal sebagai otaku nyeleneh yang kadang bikin orang lain mengurut dada atau mengernyihkan dahi di luar sana.

Bukan tanpa alasan Kemal Setowardhana berkata aneh seperti itu. Siapa juga yang tidak kaget dengan keadaan di dalam kamarnya. Bayangkan saja seorang wanita berkimono ungu sependek paha dan berbahu bidang nan mulus menginjak-nginjak badan seorang pria yang sejak tadi memeluk guling bersarung wanita dua dimensi dengan wajah mesem-mesem di atas ranjangnya!

"Enakan?"

"Tambahin Musou no Hitotachi-nya juga dong," goda Kemal sembari menikmati setiap tekanan yang merenggangkan otot-otot punggungnya hingga bersendawa. Wanita dengan wig ungu panjang terkepang rapi itu mengambil sesuatu dari celah di bagian atas kimononya. Wajah wanita berparas oriental itu benar-benar tenggelam dalam perannya sebagai karakter Raiden Shogun yang juga istri khayalan Kemal. Mata Kemal berbinar-binar ketika adegan ikonik Raiden Shogun mulai dilancarkan. Senyuman mengembang di wajah pria berkacamata yang mulai tenggelam dalam fantasi aneh bin ajaibnya. Tak lama kemudian Kemal mengerang hebat.

Masalahnya ini bukan karena Musou no Hitotachi, melainkan Musou no Encoktachi yang didapat!

Benar. Wanita berkostum Raiden Shogun itu menginjak punggungnya dengan sekuat tenaga sampai Kemal merengek tak karuan. Belum lagi tangannya memecut Kemal berulang-ulang dengan sapu lidi hingga punggungnya memerah! Ini istri atau wanita yang berpura-pura jadi istri untuk membalas dendam layaknya kisah roman picisan daring di internet sih?

"Dasar suami gak bener! Katanya minta dipijitin doang malah disuruh aneh-aneh!" bentak Mei sambil berdiri di samping ranjang. Sementara itu Kemal menggulingkan badan sambil mengusap-usap punggung. Tega nian dirinya pada Kemal yang tengah masuk angin. Mana injakan kaki Mei berasa dirinya tertimpa barbel di punggung pula.

"Ayolah, Mei. Biasanya gak pernah setengah-setengah kalo cosplay!" rintih Kemal pada istri yang berdiri dengan sorot mata seakan-akan hendak menyerangnya dengan sapu lidi. Benar. Mei membentangkan sapu lidi seperti membentangkan cambuk di tangan.

"Lu mau wajahnya gue tampol pake sapu lidi?"

"Ja-Ja-Ja-Jangan!"

Namanya Kemal. Cita-cita ingin jadi raja harem. Dia penganut paham Satou Kazuma yang percaya akan kesetaraan gender. Itu sebabnya dia tidak melawan amarah Mei akibat permintaan anehnya.

Awalnya Kemal meminta Mei untuk memijat badan yang mulai pegal. Acap kali dirinya bersendawa setiap kali mengoleskan minyak kayu putih, balsem, apalagi menempelkan koyo cabe. Begadang semalaman untuk mengerjakan pekerjaan dari klien luar negeri kerap membuatnya masuk angin. Namun, naluri otaku anehnya membuat istri yang juga cosplayer terkenal itu memijat sambil berperan sebagai Raiden Shogun. Bukannya masuk angin hilang. Adanya badan Kemal bertambah remuk akibat injakan Mei dan pukulan sapu lidi bertubi-tubi.

Raya Meilina alias Raimei merupakan salah satu cosplayer ternama negeri ini. Entah pelet apa yang bisa membuat wanita secantik Mei mau menikahi otaku berhalusinasi absurd seperti Kemal. Kemal tidak setampan oppa Korea, tapi tidak seperti Yuda Keling juga. Mukanya teramat standar. Bisa dibilang tipikal budak korporat hopeless romantic di akhir usia 20 tahunan. Dia juga mengenakan kacamata berbingkai tebal di hidung standar yang tidak begitu mancung apalagi pesek. Postur tubuhnya biasa saja. Tidak berotot, cungkring, apalagi obesitas. Jika saja Kemal bukan teman masa kecilnya, mana mau kembarannya Tzuyu Twice seperti Mei menikahi Kemal!

"Ampun, Mei, ampun!" rengek Kemal selagi Mei mengangkat sapu lidi di tangannya. Ternyata dia menaruh kembali sapu lidi di samping kasur spring bed viral yang katanya bisa dimasukkan ke dalam kardus itu.

"Udah enakan?" tanya Mei dengan sorot mata mengintimidasi. Tak beda jauh dengan Raiden Shogun yang diperankannya.

"Lumayan lah."

"Mau makan malam sama apa?"

"Terserah."

Sorot mata tajam Mei membuatnya bergidik tak karuan. Kini Kemal layaknya Thoma yang hendak menjadi sasaran kemurkaan sang shogun akibat Dekrit Perburuan Vision dalam gim aslinya. Dia kembali memohon-mohon agar istrinya yang satu ini tidak memukulinya lagi dengan sapu lidi!

"Kubuatin bulgogi ya. Masih ada daging di kulkas. Yang semangat kerjanya," pungkas Mei sembari meninggalkan kamar.

Kemal menarik napas lega. Dia meregangkan tubuhnya yang babak belur akibat pukulan sapu lidi bertubi-tubi. Kemal kembali melanjutkan pekerjaannya di dalam kamar sambil menunggu bulgogi buatan Mei matang. Rasanya ini seperti mimpi. Seorang Raiden Shogun bisa masak? Lagi-lagi pikiran liar Kemal melayang melewati dinding kamar.

Aroma daging yang mendesis di atas panggangan menguar hingga ke kamar Kemal. Seakan memanggil Kemal untuk segera makan malam. Mei tidak hanya memasak daging bulgogi yang baru saja matang. Dia juga membuatkan dua cangkir wedang jahe, menggoreng setoples kerupuk, menyediakan lalap, dan menyiapkan sepiring nasi panas untuk Kemal. Rasa dan sari daging dari seiris daging bulgogi meletus di mulut Kemal dalam sekejap.

"Enak?" tanya Mei sambil mengambil beberapa lembar daun sebagai alas makan bulgogi. Dia lalu melahap bungkusan daun lalapan berisi nasi dan seiris daging bulat-bulat.

"Enak banget, Mei. Restoran Korea mah gak ada apa-apanya!"

Wajah Mei terangkat sedikit karena pujian Kemal. "Lebai banget. Aku baru nyobain masak bulgogi kok."

"Serius, Mei. Aku waktu itu diajakin sama temen kantor buat makan makanan Korea. Rasanya gak enak. Masih enakan buatanmu."

Mei mencebikkan bibir sambil memalingkan wajah dari hadapan Kemal. "Mal, kerja sana yang bener. Jangan bikin aku malu mulu!"

Mei memenuhi dua kriteria dari karakter perempuan harem sekaligus: teman masa kecil yang menikahinya sekaligus tsundere. Kemal menatap lekat Mei yang semakin salah tingkah. Dia kembali mengambil bungkusan bulgogi keduanya sambil tetap menjaga gengsi di ruang makan. Kemal lalu meniru cara membungkus makanan yang Mei lakukan. Pertama-tama ambil daun selada, lalu daun lainnya ....

"Apa liat-liat?" lalu bungkusan daun berisi irisan daging bulgogi masuk ke mulut Mei. Wajahnya semakin merah padam hingga Kemal nyaris tersedak. Mei lalu membalas tingkah jahil Kemal dengan menyuapinya bungkusan berisi daging.

Sungguh. Nikmat rumah tangga manakah yang didustakan? Makan berdua saja dengan pasangan memang momen sederhana yang menyenangkan. Sudah lama sekali Kemal dan Mei bersenang-senang seperti ini. Beban pekerjaan yang semakin banyak di membuat mereka jarang menghabiskan waktu untuk berdua. Ditambah lagi Mei masih mengenakan kostum Raiden Shogun yang membuat makan malamnya semakin sempurna. Perfecto!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro