9. Wijayakusuma, Si Bunga Kehidupan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Menurut wikipedia, bunga wijayakusuma atau disebut juga bunga Wiku (epiphyllum oxypetalum) termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae. Tanaman ini dapat hidup di daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis. Meskipun begitu, tidak semua jenis tanaman ini bisa berbunga karena hal ini dipengaruhi oleh keadaan iklim, kesuburan tanah, juga cara pemeliharaan.

Karena namanya yang mirip dengan nama Jawa, banyak orang yang mengira bahwa tanaman bunga wijayakusuma adalah tanaman asli Indonesia. Padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Venezuela, Amerika Selatan. Seperti yang dilansir kompasiana, tanaman wijayakusuma pada masa lalu dibawa oleh para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.

Bunga yang di sebut juga dengan Ratu Malam ini memiliki bunga yang tergolong besar, putih seperti gading, dan terlihat sangat eksotis. Bunga wijayakusuma ini memiliki daun yang berwarna hijau, berbentuk pipih, pada bagian ujung di sekitar daun terdapat lekukan-lekukan kecil dan keras.

Bunga wijayakusuma adalah bunga unik dan langka yang cukup banyak ditemui di Indonesia. Yang menjadikan bunga kejayaan—nama lain dari bunga wijayakusuma—ini langka bukan karena tanamannya sulit didapat, melainkan kesempatan untuk menyaksikan bunga ini mekar yang begitu langka. Bunga wijayakusuma hanya merekah dalam semalam, kecuali yang jenis hibrida bisa bertahan 2-3 hari. Pada umumnya tanaman jenis kaktus agak sulit ditentukan morfologinya, berbeda halnya dengan wijayakusuma. Tanaman ini mudah diidentifikasi setelah berusia tua, kita dapat melihat mana daunnya, mana batangnya, dan bagian-bagian yang lain. Kenop bunga ini mulai terbuka setelah matahari terbenam, dan mekar sempurna mulai pukul 22:00 WIB. Saking langkanya, sampai berkembang mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga wijayakusuma mekar akan mendapat keberuntungan. Konon, zaman dahulu, barang siapa yang bisa menemukan bunga ini di tengah malam akan cepat diberkati anak. Dalam pewayangan bunga ini disebut sebagai pusaka milik Bathara Kresna, titisan dewa Wisnu sang pemelihara alam semesta.

Di kalangan keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, bunga Wijayakusuma dipercaya memiliki hubungan erat dengan raja-raja Majapahit di masa silam. Dalam budaya keraton Yogyakarta dan Surakarta, calon raja yang baru diharuskan memetik bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik takhta. Raja yang berhasil mendapatkannya diyakini akan membawa kejayaan bagi kerajaan yang dipimpin kelak.

Bahkan, konon seorang tokoh yang bernama Ki Ageng Selo mengaku kalau pada tahun 1970 yang lalu pernah diminta oleh Pak Harto untuk menanam bunga wijaya kusuma di Istana Negara yang diambil Soedjono dari Pulau Nusakambangan. Tujuannya agar pada 1973 Pak Harto kembali terpilih lagi menjadi Presiden RI.

Mitos lain menyebutkan bahwa bunga malam ini dipercaya sebagai tanaman hias kesayangan Ratu Selatan. Namun, yang paling menarik dari bunga ini ialah bisa menghidupkan orang mati. Seperti yang dilansir dari kompasiana, konon orang zaman dulu percaya kalau bunga wijakusuma berasal dari benang sari bunga wijaya milik dewa Wisnu yang jatuh dan tumbuh di bumi. Yang di kemudian hari banyak dicari orang untuk dijadikan jimat agar pemiliknya hidup abadi.

Dalam sebuah legenda yang dilansir Seniman Seno menyebutkan, salah seorang raja di tanah Jawa pernah bermimpi menemukan cara untuk hidup abadi, yakni dengan memiliki bunga wijayakusuma. Akhirnya ia menyuruh para punggawa pergi memetik bunga wijayakusuma yang ada di pulau karang di laut selatan bernama Pulau Karang Badong. Akan tetapi, bunga wijayakusuma tidak bisa dipetik sembarangan. Konon, baru bisa dipetik jika langit sedang cerah dan air laut sedang tenang. Meski begitu, raja bersikeras ingin mendapatkan bunga wijayakusuma sesegera mungkin karena takut orang lain menemukannya lebih dulu. Maka pergilah para punggawa ke Pulau Karang Badong.

Tiba di sana, ternyata gelombang laut sedang tinggi-tingginya. Para punggawa kebingungan, bagaimana caranya mereka menyeberang ke pulau yang tampak timbul-tenggelam terhalang gelombang. Hingga bertemulah mereka dengan seorang nelayan yang sedang termenung bersedih karena tidak punya perahu. Para punggawa akhirnya menjanjikan perahu pada nelayan itu dengan syarat ia mau mengambil bunga wijayakusuma. Bukan hanya perahu, apa pun yang dimintanya akan dikabulkan. Karena tergiur dengan hadiah, si nelayan nekat menyeberang ke pulau berbekal perahu yang dipinjam dari saudaranya.

Nelayan itu akhirnya berhasil tiba di pulau dan mendapatkan bunga wijayakusuma. Nahasnya, bunga itu ternyata sedang diincar oleh para setan juga. Si nelayan dikejar-kejar dan nyaris celaka. Ia juga tidak bisa kembali menggunakan perahu karena perahunya sudah rusak diterjang gelombang di antara batu-batu karang. Tidak punya pilihan, ia menceburkan diri ke laut dan berenang sembari memeluk erat papan pecahan perahunya yang tersisa. Tubuh nelayan itu ditemukan dalam keadaan sekarat esok harinya. Namun, para punggawa yang menemukannya tidak mau bertanggung jawab. Mereka hanya mengambil bunga wijayakusuma dan meninggalkannnya begitu saja. Bunga itu dibawa kepada raja sesuai permintaannya. Akan tetapi, petaka mulai datang setelah itu. Satu per satu punggawa yang ikut pergi ke Pulau Karang Badong meninggal tanpa sebab. Sementara itu, rajanya menjadi gila dan meninggalkan istana. Bunga wijayakusuma yang dibawa ke istana pun lenyap, hilang secara gaib.

Gambar: harapanrakyat.com

_______________________
Sumber:

https://senimansgp750.wordpress.com/kota-cilacap/8-legenda-kembang-wijayakusuma/

https://www.99.co/blog/indonesia/mitos-bunga-wijaya-kusuma/

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/warkasa46919/5b609ae95e13732056592e17/mitos-dan-fakta-tentang-bunga-wijayakusuma

https://www.kompasiana.com/warkasa46919/5b609ae95e13732056592e17/mitos-dan-fakta-tentang-bunga-wijayakusuma?page=all#section2

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wijayakusuma_(bunga)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro