tentang - senandika

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tentang kehidupan

Bermula dari hal yang secara harfiah sepatutnya sudah diketahui, diisi oleh ruh lantas lahir ke dunia sebagai jiwa raga suci berwujud bayi, yang kelak akan tumbuh, mengenal jadi diri dan akhirnya tahu bahwa dirinya pernah menjadi bayi. Hidup, entah sampai kapan, setidaknya tahu bahwa yang menunggu di depan sana itu mati.

Semakin beranjak dewasa, semakin mengenal dunia. Tentang kehidupan. Tentang beranjak dewasa, tentang tumbuh dan berubah. Tentang pengalaman yang melalui proses mencapai suatu hal. Tentang pasang surut, jatuh dan bangkit.

Tentang kehidupan yang semakin beranjak dewasa semakin banyak pertanyaan yang bolehjadi jawabannya tak perlu dipertanyakan.

Tentang kehidupan yang semakin lama hidup semakin menjadi membingungkan. Hendak kemana hidup ini dibawa? Kemanakah pemberhentian selanjutnya? Apa yang sudah kulakukan semasa hidup?

Manusia, lumrah saja. Serba salah.

Setidaknya kita tahu, tentang kehidupan. Siapapun jiwa-jiwa penasaran yang membaca kalimat ini, masih hidupkah? Sehatkah? Maka ingatlah untuk tidak perlu membuang-buang waktu, hidup menanyakan hal yang tidak perlu. Hiduplah, dengan menghabiskan waktu tidak hanya mencsri tahu namun juga berusaha sungguh-sungguh. Terus melangkah maju hingga kehidupan baru menunggu, menjemput.

Tentang kematian.

Hal yang tidak semuanya pernah merasakan 'hidup' terlebih dahulu. Hal yang terjadi pada banyak orang yang tidak sempat menjalani kehidupan kanak-kanak, remaja, ataupun dewasanya. Hal yang terjadi secara pasti. Tidak pilih-pilih sudah sesuai porsi.

Takutkah?

Aku hanya takut pada apa yang menunggu setelah merasakannya.

Kalaupun mati, maka matilah.

Tapi sadar diri, aku sendiri juga makhluk hina. Tidak punya kuasa apa-apa pada semesta.

Kematian, terjadilah. Kematian terjadi, melahirkan sesuatu lagi, perpisahan.

Tentang pertemuan.

Mulanya berawal dari banyak hal. Berbeda-beda pula, pun begitu mengesankan tiap orangnya. Benar? Manusia unik dengan bagaimana cara mereka datang dan pergi. Kalaupun ada pertemuan yang paling mengesankan itu tentang bagaimana hubungan mereka setelah pertemuan itu.

Aku menghargai semua pertemuan yang kulalui. Bermakna atau tidak, teringat atau tidak. Setidaknya, aku pernah lewat secara tidak sengaja dalam garis takdirnya.

Maka, siapapun itu yang menjadi lebih dalam garis hidupmu. Hargailah ia. Siapapun itu yang singgah amat lama, menetap setia, tidak mengucapkan pesan sampai jumpa, hargailah ia. Tentang sahabatmu yang tidak sengaja dari duduk berdekatan, sampai kekasihmu yang hanya tak sengaja saling pandang.

Pertemuan, semuanya indah.

Perpisahan jadi lawan mainnya.

Tentang perpisahan.

Pepatah tentang setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Bedanya, dipisahkan waktu, keadaan, atau Tuhan? Apakah terpisah secara baik-baik? Terpaksa? Penuh kesedihan dan berakhirnya seluruh sarana untuk menghubungi.

Barangkali, seperti seseorang yang habis putus cinta, sudah pisahnya tidak baik-baik, blokir semua sosmed pula.

Tentang perpisahan, tidak selamanya menyedihkan. Jika diambil sisi baiknya, hikmahnya, menyimpan kenangannya, lantas rela.

Akan indah-indah saja.

Jika nanti bertemu lagi, tinggal bersiap untuk perpisahan berikutnya.

Tentang-- kehidupan sejatinya selalu diisi berbagai hal yang berkebalikan namun saling melengkapi.

Bagaimana dengan, tentang cinta?

Tentang cinta.

Aku benar-benar bodoh dan merasa paling tidak tahu apa-apa tentang bagaimana bentuknya, atau bagaimana awal mulanya. Aku akan pura-pura tidak tahu menahu, menjadi yang paling polos dan diam. Meski memang benar.

Ada yang bilang, kasih sayang, tidak mau kehilangan, dan merasa menjadi satu-satunya orang yang memiliki.

Cinta sendiri terdengar seperti hal yang jahat bagiku, haha. Secara dampak dari cinta yang tidak benar-benar cinta dan berbagai hal yang orang-orang entah paham atau tidak kenapa main sebut cinta.

Cinta, katanya datang tiba-tiba. Pun, seringkali tak ada alasan tentangnya.

Beribu kali mencari tahu, mungkin hatiku hanya menjawab dengan malas aku sudah memilihnya, kau mau apa?

Arogan sekali, hati yang jadi ratu padahal otak lah yang banting tubuh.

Banyak hal yang tak benar-benar perlu dicari tahu. Dipendam saja.

Aku belum tahu, belum legal, masih anak-anak mungkin. Aku ... hanya mengira-ngira, meraba-raba dan merasa-rasa apakah aku pernah jatuh cinta? Pada siapa? Yang mana? Aku hanya merasa beberapa orang spesial dengan kehebatan mereka sendiri. Aku kagum. Bukan berarti memendam perasaan aneh yang egois.

Cinta, yah. Aku ....

"apa itu cinta?"

Izinkan saya mengutipnya dari sang penulis ternama, sekaligus idola.

Cinta bukan sekadar memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna.

Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasiinal, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. Tidak lebih, tidak kurang.

~tere liye, sepotong hati yang baru.

**

Cinta sejati selalu menemukan jalan, ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya, tapi sayangnya orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Termasuk kebetulan-kebetulan yang menakjubkan.

***

Pemahaman beliau sederhana, nyata, dan benar adanya. Siapapun yang merasa pernah membesar-besarkan hati terhadap cintanya, atau bagaimanalah demi kebahagiaan.

Kita sama.

Aku mudah jatuh cinta, kata temanku. Padahal, aku hanya jujur tentang kekagumanku oada seseorang. Tidak mesti membuat orang itu menatapku aneh seperti orang ini kok suka padaku. Yang membuatku semakin merasa tidak adil.

Tentang cinta, tak usahlah dibahas lama-lama. Toh, aku sudah lupa rasanya. Pernah atau tidak merasakannya juga aku tidak tahu.

Akankah aku?

Satu hari aku ingin jatuh cinta pada seseorang yang aku cintai.

Bolehkah?

Tentang benci.

Bolehjadi karena terlalu menarik perhatian si pembenci, kita jadi terkihat seperti makhluk hina tak berempati. Orang itu hanya merasa kita terlalu lebih barangkali? Dan hanya bisa melihat keburukan kita saja.

Aku tidak tahu. Aku harap tidak ada yang membenciku. Meskipun ini harapan yang egois, manusia selalu berbuat salah.

Aku enggan mengakuinya, tapi aku juga sering membenci. Membenci para pembenci yang membenci karena iri, membenci diriku sendiri. Membenci pemikiranku, membenci orang-orang yang tidak mengerti. Membenci ... para pengiri.

Aku benci yang kuketik saat ini. Basa-basi.

Aku, benci diriku barusan yang hampir tertidur.

Aku benci memiliki perasaan.

Aku tidak mau tidak punya perasaan.

Aku tidak mau kesakitan.

Aku tidak mau dibebankan.

Aku tidak suka disingkirkan.

Aku tidak suka dibedakan.

Jangan.

Tentang benci dan cinta, tetang benci jadi cinta dan sebaliknya.

Kenapa bisa?

Jika semua pertanyaan harus ada jawabnya. Maka jawabannya adalah, tidak ada.

*****

A/N;

HAHAHAHA
13-03-21




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro