don't you dream impossible things?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Proud Immortal Demon's Way, novel online murahan itu, hampir membunuh Shen Yuan. Secara literal.

Dia sedang sendirian, di apartemennya hanya ditemani oleh komputernya seperti biasa, saat Shen Yuan mendapatkan notifikasi bahwa Airplane, penulis dari PIDW, baru saja merilis Bab 5999 dari PIDW.

Shen Yuan seharusnya berhenti membaca saat melihat bahwa Bab 5999 adalah sebuah epilog.

Pemuda itu menyeruput mie instannya sembari membaca, amarahnya semakin tinggi setiap dia selesai membaca sebuah paragraf sampai dia akhirnya tiba di kalimat terakhir.

'Dan mereka hidup bahagia selamanya.'

Bagaimana mereka bisa hidup bahagia selamanya, hah?! Luo Binghe, protagonis dari PIDW, jelas-jelas kesepian dan tidak terpuaskan, bahkan setelah membalas dendam pada Shizun-nya yang berhati hitam, menyatukan dua dunia dan menjadi kaisar dari keduanya, dan mengumpulkan ribuan wanita untuk haremnya.

Ada beragam konflik yang belum terselesaikan dalam kerajaan Luo Binghe, drama-drama dalam harem tentang istri-istrinya, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab tentang masa lalu sang protagonis. Beragam plot holes tak terjelaskan, ditinggalkan menganga begitu saja oleh sang penulis.

Dan Airplane, penulis dari novel sialan itu, memutuskan itu adalah akhirnya? Ada sedikit author's note di akhir bab:

LOL aku kehilangan inspirasi jadi PIDW kuakhiri di sini saja :D -Airplane

Kehilangan inspirasi?! Setelah menulis sampah yang adalah 5800 bab terakhir dari PIDW?! (Shen Yuan harus mengakui bahwa paling tidak 100 bab pertama memiliki potensi yang gemilang, yang membuatnya mulai membaca novel itu untuk pertama kalinya.)

Shen Yuan dilalap api kemarahan sampai dia tak sengaja tersedak mie instannya dan hampir tewas detik itu juga kalau Da-ge-nya tidak kebetulan sedang ingin mengunjunginya.

Dan di sinilah dia sekarang, di sebuah kamar rumah sakit lagi. Keluarganya baru saja pulang, setelah mencoba berdiskusi dengannya soal bagaimana mereka tidak ingin Shen Yuan tinggal sendirian, kalau-kalau hal seperti ini terjadi lagi. Apalagi sekarang, setelah mereka menemukan tumpukan makanan instan di apartemennya yang hampir tak pernah dibersihkan.

Keluarganya tidak mengatakannya, tapi Shen Yuan tahu apa yang mereka maksudkan. Mereka tidak percaya bahwa Shen Yuan memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Keluarga Shen Yuan ingin membungkusnya dalam selimut dan tak membiarkannya untuk keluar dari pengawasan mereka. Selamanya.

Shen Yuan tahu dirinya adalah spesimen manusia yang mengecewakan tapi hey. Tak bisa dipungkiri dia merasa sedikit sakit hati. Bukan salahnya dia sakit-sakitan sejak kecil dan tidak pernah belajar untuk menjadi seseorang yang normal. Bukan salahnya dia ingin bebas dari perlindungan keluarganya untuk sebentar saja dan karena kecerobohannya sendiri berakhir di rumah sakit lagi.

Tak ada kesepakatan yang dicapai dari diskusi itu. Keluarganya pulang dengan kecewa dan Shen Yuan ditinggalkan sendirian di kamar rumah sakitnya.

Shen Yuan menatap langit-langit kamarnya. Putih, bersih. 

Inilah yang menyebabkannya beralih pada novel-novel online. Hidupnya begitu membosankan, dia punya begitu banyak waktu untuk disia-siakan. Shen Yuan membaca novel-novel fantasi untuk merasakan sesuatu, apa pun itu.

Proud Immortal Demon's Way berawal dengan klise, tapi yang membuat Shen Yuan jatuh cinta dengannya adalah betapa indahnya dunia yang Airplane bangun di dalamnya. Ada beragam flora dan fauna ajaib, tokoh-tokoh dengan karakter menarik, dan sekte-sekte yang mengajarkan kultivasi-kultivasi unik.

Sang protagonis, Luo Binghe, adalah seorang setengah manusia dan setengah iblis yang dibenci dan dikhianati oleh gurunya, Shen Qingqiu dari Puncak Qing Jing, Sekte Pegunungan Cang Qiong. Bagaimana PIDW dimulai mengisyaratkan bahwa novel itu akan menjelaskan asal usul dari Luo Binghe dan masa lalu dari Shen Qingqiu, kenapa sang Shizun sangat membenci Luo Binghe bahkan sebelum mengetahui bahwa muridnya memiliki darah iblis.

Semua alur cerita dan plot menarik itu bagaikan dilupakan oleh Airplane setelah seratus bab pertama.

Update dari PIDW masih konstan, tapi genre dari novel itu seakan berubah secara drastis. Luo Binghe terus menemukan tanaman atau hewan atau artefak ajaib, terus mengalahkan musuh-musuhnya, terus sukses merayu gadis-gadis cantik untuk ditambahkan ke dalam haremnya.

Dan Shen Yuan tidak bisa berhenti membaca, seberapa banyak pun dia mulai mengutuk Airplane soal plot yang si penulis buang dari novelnya. Dunia dalam PIDW masih memikatnya, bukti-bukti kecil mengenai plot yang dilupakan masih membuatnya bertanya-tanya.

Luo Binghe masih merupakan idolanya.

Ada suara ketukan di pintu. Shen Yuan menarik dirinya untuk bangun dan bersandar. "Ya?" Mungkin kakaknya meninggalkan sesuatu.

Seseorang menengok masuk ke dalam ruangan.

Uhm.

Lima detik Shen Yuan mematung karena tercengang. Holy shit. Orang itu adalah orang paling rupawan yang pernah dilihatnya sepanjang hidupnya. Seluruh lekuk wajahnya seolah dipahat unntuk menjadi sempurna. Kulitnya bersinar, matanya bagaikan memiliki seluruh galaksi di dalamnya. Rambutnya begitu hitam dan ikal dan kelihatan begitu empuk dan lembut dan oketenangkandirimuShenYuan.

"Apa kau salah ruangan?" Shen Yuan yang membuka mulut pertama karena si orang asing sepertinya tak tertarik untuk memulai pembicaraan dan alih-alih hanya memperhatikan wajah Shen Yuan dengan intens.

Wajah yang mulai memerah.

"Mungkin," kata si orang asing rupawan.

Jawaban macam apa itu? Shen Yuan menjerit-jerit dalam hatinya. Kenapa si orang asing rupawan masih berdiri di sana? Shen Yuan akan tewas karena rasa malu berlebihan, diamati dengan cermat oleh seseorang setampan itu selama ini.

"Namaku Shen Yuan," kata Shen Yuan akhirnya, setelah beberapa menit si orang asing rupawan sepertinya tidak berniat mengucapkan apa pun.

"Ah," si orang asing rupawan berkata, "namaku ... Luo Binghe."

"Bro, tidak mungkin." Shen Yuan menegakkan diri, tertawa. "Kau sedang bercanda, bukan?"

Tatapan 'Luo Binghe' berubah menjadi agak tersesat. "Itu ... nama yang diberikan padaku saat aku lahir."

"Huh." Shen Yuan mengerjapkan mata. "Maaf. Karakter 'luo' seperti Sungai Luo dan 'bing he' dalam arti sungai es?"

"... Ya?"

"Tolong beritahu aku kau tahu soal Proud Immortal Demon's Way."

"... Tidak?"

Shen Yuan menyeringai. Dia tak tahu siapa orang ini atau apa yang sedang dilakukannya di kamar rawatnya, tapi semua itu tidak penting saat ini. "Temanku, aku akan menunjukkan sampah terbaik yang pernah dihasilkan oleh umat manusia seratus tahun terakhir."

Entah bagaimana, 'Luo Binghe' mendengarkan Shen Yuan menjelaskan PIDW padanya sampai habis. Ekspresi wajahnya datar sepanjang narasi Shen Yuan, tapi Shen Yuan dapat mendeteksi emosi-emosi kuat di dalam matanya. Mungkin Shen Yuan adalah pendongeng yang lebih baik dari yang dikiranya selama ini.

Shen Yuan menarik ponselnya untuk membuka gambar resmi dari Luo Binghe di website Airplane. Pemuda itu memperhatikan gambar itu sejenak, agak tercengang, "Huh. Luo Binghe, kau agak kelihatan mirip seperti Luo Binghe-nya PIDW ...."

Luo Binghe memukul lututnya dan bangkit berdiri. "Aku harus pergi sekarang. Terima kasih atas waktunya." Pemuda itu langsung berjalan keluar. Dalam tiga detik, tidak ada bukti bahwa Shen Yuan pernah memiliki pengunjung baru di kamar rawatnya.

Shen Yuan menghela napas. Lagi-lagi dia menakuti seorang potensi teman baru dengan obsesinya yang aneh dan berlebihan.

***

Luo Binghe akhirnya menemukannya, setelah melompoati ribuan semesta alternatif dari realita yang ditinggalkannya. Shizun yang baik hati itu merupakan sebuah anomali, dan Luo Binghe akhirnya menemukan alasannya.

Shizun yang baik hati secara harfiah bukanlah orang yang sama dengan Shizun-nya. Mereka memiliki tubuh yang sama, tapi jiwa yang berbeda.

Dan sekarang Luo Binghe akhirnya menemukan jiwa Shizun baik hati itu. Versi alternatifnya, paling tidak. Shen Yuan, seorang pemuda yang berada di dunia yang sama sekali berbeda dengan yang Luo Binghe kenali. Tidak ada kultivasi atau bunga-bunga ajaib di sini, hanya ada 'mesin' aneh yang berkeliaran di mana-mana, bangunan-bangunan tinggi berkaca, dan orang-orang dengan satu lapisan pakaian. 

Shen Yuan sendiri lebih pendek dan kurus dibandingkan dengan Shizun yang dikenal Luo Binghe, tapi tetap rupawan dalam cara yang berbeda. Luo Binghe hanya membutuhkan satu percakapan untuk mengetahui bahwa, ya, ini seseorang yang dia inginkan. Shen Yuan ... Luo Binghe bisa mencintainya dengan mudah.

Jadi di sinilah dia sekarang, keesokan harinya membawa makanan yang dimasaknya sendiri.

Tak ada satu pun di antara (mantan) istri-istrinya yang bisa menolak makanan buatan tangan Luo Binghe. Makanan adalah cara termudah untuk membuat para wanita memberikan hati mereka padanya.

Luo Binghe berharap hal yang sama dapat diaplikasikan pada Shen Yuan.

Tentu saja, itu bukan satu-satunya rencananya.

Luo Binghe mengetuk pintu kamar Shen Yuan, melihat pemuda itu sudah tidak lagi ditempeli 'mesin medikal' seperti kemarin.

Shen Yuan terlihat senang melihatnya.

"Ini untukmu," kata Luo Binghe, mencoba mengabaikan rasa hangat di dadanya.

Shen Yuan berkedip beberapa kali, seakan tidak percaya melihat rantang makanan yang Luo Binghe sodorkan untuknya. "Oh? Terima kasih?" katanya ragu. "Aku tidak tahu apa aku boleh makan makanan dari luar ...."

Tentu saja. Luo Binghe mengutuk kebodohannya sendiri. Shen Yuan tak akan senaif itu untuk menerima makanan dari orang yang baru dikenalnya satu hari.

"Oh, tapi siapa peduli. Baunya enak sekali." Shen Yuan mengejutkan Luo Binghe saat dia mengambil rantang makanan itu. "Aku yakin aku akan menyukai ini. Terima kasih lagi." Senyum yang Shen Yuan berikan padanya hampir membuatnya jatuh dari tempatnya berdiri.

Luo Binghe berdeham. Oke. Dia harus melatih Shen Yuan untuk lebih waspada terhadap orang asing. Nanti. Saat mereka sudah menikah.

Shen Yuan memakan sup yang Luo Binghe buat untuknya dengan lahap, tak luput memberikan pujian dengan desahan nikmat setiap beberapa suap.

Luo Binghe harus mengendalikan dirinya sendiri. Dia adalah kaisar dari dua dunia, dia tak seharusnya merasa malu-malu seperti seorang gadis kecil seperti ini. 

"Ada acara kecil di bawah, dengan musik dan kostum," Luo Binghe berkata setelah Shen Yuan menghabiskan makanannya. "Uhm, kau mau menemaniku?"

"Tentu saja!" Wajah Shen Yuan berseri-seri. "Ayo!"

Luo Binghe membiarkan Shen Yuan menariknya ke luar, sampai ke kotak metal yang bisa membawa orang di dalamnya berpindah lantai. Di lantai dasar, Luo Binghe berganti memimpin jalan, berpura-pura bahwa tangan Shen Yuan di miliknya tidak membuat jantungnya berdebar kencang.

Luo Binghe telah merancang agar salah satu pintu di lantai dasar membuka sebuah portal ke dunianya, tempat dia sudah memulai sebuah pesta besar-besaran. Iblis-iblis bawahannya telah diinstruksikan untuk menyembunyikan semua ciri iblis mereka agar tidak menakuti Shen Yuan. 

"Oh!" seru pemuda itu, ketika mereka akhirnya menyeberangi portal. Mereka memasuki ruangan pesta di istana Luo Binghe dari arena samping yang tidak terlalu kentara. Luo Binghe tidak mau Shen Yuan tahu bahwa dialah yang merencanakan pesta itu. "Ini terlalu mewah. Apa salah seorang pasien berulang tahun?"

Luo Binghe tidak menjawab, tapi Shen Yuan tidak memerlukan jawaban dari awal, sibuk mengambil kesimpulannya sendiri. "Semua kostum ini ... Luo Binghe, dari mana kau menemukan pintu samping itu? Aku yakin dari pintu utama kita semua pasti akan dimintai undangan sebelum diizinkan masuk. Siapa pun yang menyelenggarakan ini, damn, dia punya uang dan keberanian."

Di titik ini, Luo Binghe dan pasangannya sudah menangkap mata banyak iblis. Luo Binghe harus melancarkan tatapan tajam matanya, sedikit menyala merah iblis, untuk menakuti agar bawahannya pura-pura bahwa mereka tak menyadari apa-apa.

"Ada makanan di sana." Luo Binghe mengangguk pada seberang lantai dansa, di mana kue-kue kecil yang dibuatnya dijejerkan rapi dan manis, masih lengkap tanpa satu pun hilang. Tidak ada bawahan iblisnya yang berani untuk menyentuh kue-kue itu, tahu semuanya dimaksudkan untuk pasangan kaisar mereka.

"Luo Binghe, sadarkah kau apa yang kita pakai sekarang?" Shen Yuan tertawa. "Semua orang akan langsung sadar bahwa kita diam-diam masuk ke pesta ini dan menendang kita keluar."

Semua iblis sedang memakai pakaian manusia, tapi pakaian manusia di dunia Shen Yuan begitu berbeda dengan pakaian manusia dunia Luo Binghe. Sang kaisar akan menebas habis siapa pun yang berani menendang Shen Yuan keluar, tapi Shen Yuan tidak tahu itu dan Luo Binghe tidak berencana untuk membiarkannya tahu paling tidak sampai beberapa lama lagi.

Jadi kue-kue itu sudah dicoret. "Paling tidak ... kita bisa berdansa di sini?" Mereka berada di pinggir ruangan, dengan banyak tirai di sekitar mereka, cukup tertutup untuk Shen Yuan percaya bahwa masih tidak ada yang menyadari kehadiran mereka.

"Lihat semua kostum ini." Ketika Shen Yuan tertawa dan mulai menggerakkan tubuhnya, napas Luo Binghe tercekat. "Aku merasa sedang merasa di masa lalu. Hei, Binghe, kita bisa berpura-pura menjadi seorang kaisar dan pangeran."

"Musik ini akan bisa membuat siapa saja merasa seperti mereka keturunan kerajaan," Luo Binghe menyetujui, membiarkan tubuhnya mengikuti irama Shen Yuan. "Sewaktu kecil aku sering bermimpi orang tuaku adalah seorang raja dan ratu." Dan mereka akan membawa Luo Binghe dan ibu angkatnya ke istana mereka yang megah, dengan dinding-dinding yang menjaga mereka agar tetap hangat di musim dingin dan makanan yang cukup agar perut mereka selalu terisi.

"Tidakkah kita semua?" tawa Shen Yuan. "Aku juga sering memimpikan hal-hal yang mustahil. Seperti bagaimana rasanya memiliki tubuh yang sehat dan tidak menjadi beban bagi semua orang." Ekspresi Shen Yuan mendadak menutup.

Tapi mimpi Shen Yuan itu tidak mustahil. Setelah Luo Binghe menyingkap identitas aslinya, dia akan membawakan Shen Yuan semua bunga ajaib di dunianya yang dapat menyembuhkan semua penyakit pemuda itu.

Dan siapa pun yang pernah memanggil Shen Yuan beban akan menderita saat Luo Binghe menemukan mereka.

"Maafkan aku, aku tak seharusnya menyebutkan itu. Kita tadi sedang bersenang-senang," ucap Shen Yuan.

"Aku yatim piatu dan tumbuh besar di jalanan," Luo Binghe menemukan dirinya sendiri mengungkapkan sesuatu yang tak suka dia katakan keras-keras. "Aku terus berharap masa kecilku lebih baik. Ada beberapa hal yang tidak bisa kita ubah, memikirkan mereka terus-terusan hanya akan membuat hidupmu sedih dan orang terus menginjakmu."

Luo Binghe telah dianggap sebagai kotoran di lantai sampai dia akhirnya cukup kuat untuk memanjat sendiri dan menundukkan seluruh dunia di bawah kakinya.

"Tapi jika kita tidak memikirkan masa lalu, bagaimana kita bisa memiliki masa depan?"

Luo Binghe menghela napas lembut. "Masa depan adalah hal yang sama sekali berbeda," dia memberitahu Shen Yuan. "Kita semua memimpikan hal yang mustahil, itu tidak apa-apa, tapi masa lalumu tetap tidak bisa kau ubah. Masa depanmu masih belum pasti, mimpikanlah semua hal yang mustahil untuk masa depanmu." Luo Binghe akan mencoba mengabulkan semuanya.

Ada keheningan di antara mereka untuk beberapa lama, lalu Shen Yuan tertawa kecil.

"Apa sih yang sedang kita bicarakan?" tanyanya. "Tapi kurasa dari nasihat yang kau berikan padaku ... setengahnya kau tujukan untuk dirimu sendiri, Luo Binghe."

Luo Binghe tidak bisa bernapas.

Rambut Shen Yuan terlalu pendek untuk dianggap normal di dunia Luo Binghe, tapi dia menemukan bahwa potongan rambut itu hanya membuat Shen Yuan terlihat lebih jelita. Matanya memantulkan cahaya obor, berkelip-kelip, dan begitu tulus.

Luo Binghe sudah kehilangan kendali, baik untuk percakapan ini maupun perasaannya sendiri.

"Shen Yuan ...?" Luo Binghe mengucapkannya sebagai sebuah pertanyaan, membiarkan matanya jatuh ke bibir pemuda di depannya.

Dan Shen Yuan mengangguk.

15 Februari 2023

Rye

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro