Ada pantangan aneh di desa Nakano. Katanya kalau kau berada di luar rumah pada malam hari tanggal 31 Agustus, kau tidak akan bisa kembali.

Makanya, setiap hari terakhir bulan Agustus, seluruh warga desa akan mengunci pintu dan jendela. Berdiam di rumah dan mempersiapkan diri untuk perayaan ulang tahun desa keesokan paginya.

Harusnya aku juga diam saja di rumah, bukannya berkeliaran di jalan desa seperti ini. Hampir tengah malam, tapi kakiku terus bergerak menuju hutan, tidak mau menuruti otakku yang ingin segera bergelung dalam selimut.

Suara musik terdengar dari arah hutan. Siapa itu? Kepalaku terus memikirkan kemungkinan terburuk. Tapi kakiku terus melangkah, semakin jauh ke dalam hutan, hingga aku melihat ....

Ada pesta.

Benar juga.

Aku bukan orang pertama yang melanggar pantangan itu. Sudah ada dua puluh sembilan gadis yang hilang pada pagi hari tanggal 1 September. Mereka yang hilang pada hari perayaan ulang tahun desa.

Mereka semua di sini. Mengenakan gaun terindah, bersenda gurau, berdansa mengikuti alunan musik, walau, tidak ada kehidupan di mata mereka.

Tapi mereka di sini. Ikut merayakan ulang tahun desa Nakano layaknya warga desa lainnya.

Dan aku akan segera jadi bagian dari mereka.