High School NORMAL Life

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Eun Seoul-ah, kapan kau akan menyetorkan uang darmawisata?" Seru seorang laki-laki tinggi berwajah putih mulus.

"Hehe, Sang Beom-ah, tunggu sebentar ya.." cengir Choi Eun Seol. Sedetik kemudian, ia langsung lari meninggalkan Kim Sang Beom, sang ketua kelas.

"Aish, anak itu!!" Geram Kim Sang Beom.

Gadis itu, sang bendahara kelas bernama Choi Eun Seol. Gadis berperawakan mungil dengan pipi tembam yang imut. Meski pipinya tembam, namun badan idealnya selalu membuat semua gadis di sekolahnya iri. Ia ramah, dan sangat kekanak-kanakan. Ia juga selalu berkata jujur kepada siapapun-bahkan saking jujurnya ia selalu mengatakan kesan pertamanya pada orang yang baru ia temui. Kelebihannya tentu banyak, namun satu kekurangan selalu membuat dia merasa frustasi.

Pelupa.

Gadis manis itu terlalu pelupa.
Karena itulah, Kim Sang Beom sebagai teman masa kecilnya menempatkan ia pada posisi bendahara kelas. Untuk menyembuhkan kelemahannya itu.

Tapi sepertinya, si tampan Kim Sang Beom kali ini salah.

"Eun Seol-ah, mau kemana kau?!" Kejar Kim Sang Beom.

Choi Eun Seol menghentikan langkahnya dan berbalik arah menuju Kim Sang Beom.

"Beomi oppa, maafkan aku ya?!" Choi Eun Seol melakukan aegyo di depan Kim Sang Beom sambil mengedipkan mata besarnya 2 kali.

"Ya! Kau lupa ya, aegyo menjijikanmu itu tak akan mempan dihadapanku!" Kim Sang Beom menyentil pelan dahi mulus Choi Eun Seol.

"Huh!" Eun Seol merengut.

"Aigoo, kelinci oppa ini sudah besar... mau ditraktir apa hari ini?" Sang Beom mengelus kepala Eun Seol dengan lembut.

"Jjangmyeon! Setuju?!" Seru Eun Seol. Sang Beom mengangguk.

Persahabatan mereka berdua memang tidak pernah putus. Walaupun mereka selalu dirumorkan berpacaran, mereka selalu menolaknya. Bahkan, Sang Beom sendiri pernah berpacaran 3 kali. Namun sayangnya, selalu diputuskan oleh pacarnya 1, 2, dan 2 setengah minggu kemudian. Alasannya satu. Mereka iri kepada perhatian Sang Beom yang lebih banyak terhadap Eun Seol daripada terhadap mereka. Padahal, Sang Beom sendiri merasa janggal apabila tidak merangkul sahabat kesayangannya itu setiap hari.
Begitu pula dengan Eun Seol. Ia memang tidak pernah berpacaran. Namun ia juga tidak pernah menyukai Sang Beom sebagai lelaki. Baginya-dan Sang Beom- hubungan mereka hanyalah sahabat untuk selamanya.

                           ***

Choi Eun Seol merebahkan diri ke kasur empuknya. Begitu ia membuka ponselnya, sebuah notifikasi masuk.

1 new message : Oh Cho Rim

"Cho Rim? Ada apa?" Belum saja pesan itu terbuka, ada 14 notifikasi baru yang muncul.

15 new message : Oh Cho Rim.

Seketika jari Eun Seol langsung membuka pesan tersebut.

Oh Cho Rim : Boygroup populer EXO akan menyelenggarakan fanmeeting besar mereka di Busan-allkpop
Oh Cho Rim : AAAA EUN SEOL-AH KITA HARUS DATANG!!!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH!!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH BACA PESANKU!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH
Oh Cho Rim : CHOI EUN SEOL!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH! APAKAH PONSELMU MATI?
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH!! CEPAT CHARGE PONSELMU!!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH! JANGAN- JANGAN KAU MEMATIKAN NOTIFIKASI PESAN DARIKU YA?!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH!! KAU DICULIK???
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH!! KAU HARUS BALAS PESANKU!
Oh Cho Rim : EUN SEOL-AH!! KAU MARAH YA PADAKU?
Oh Cho Rim : SETIDAKNYA BACA PESANKU T_T KUMOHON..
Oh Cho Rim : JANGAN MARAH EUN SEOL-AH? KUMOHON...
Oh Cho Rim : JIKA KAU SUDAH TIDAK MARAH PADAKU KUMOHON BACA PESAN INI OKE? AKU AKAN BERHENTI MENGIRIMMU PESAN SAMPAI KAU MEMBALASNYA. MAAFKAN AKU.

"Aigoo, kenapa orang ini berlebihan sekali" gumam Eun Seol.

Choi Eun Seol : Ya Oh Cho Rim! Jangan berlebihan! Baru saja aku akan membukanya kau sudah mengoceh panjang lebar.
Choi Eun Seol : EXO FANMEETING?! DI BUSAN?! AAA KITA HARUS DATANG!!! KAPAN PEMBUKAAN PEMBELIAN TIKETNYA?!
Oh Cho Rim : Syukurlah kau tidak marah...
Oh Cho Rim : Kau seperti tidak mengenalku saja, Choi Eun Seol.
Oh Cho Rim : BESOK HARI PEMBUKAAN PEMESANAN TIKET SECARA ONLINE!! TEPATNYA JAM 10. Untung saja itu jam istirahat. Kita harus pergi ke perpustakaan untuk mendapat wi-fi super kencang!! Agar mendapat tiket VIP!
Choi Eun Seol : Memangnya kau punya uang untuk tiket VIP itu?
Oh Cho Rim : Seol-ah, kau tidak boleh meremehkanku. Meskipun aku boros aku tetap menabung untuk dia
Choi Eun Seol : Sehun -,-
Oh Cho Rim : Kkkk, kau memang temanku yang terbaik Eun Seol-ah. Kau sendiri, punya uang kan untuk ini?
Choi Eun Seol : Maaf Cho Rim-ssi, setengah dari uang bulananku selalu masuk rekening untuk oppa tersayang.
Oh Cho Rim : Byun Baekhun -,-
Choi Eun Seol : 100.
Oh Cho Rim : Sudah ah. Aku ingin tidur. Selamat malam Eun Seol-ah
Choi Eun Seol : Tidak perlu memakai emoji hati, Oh Cho Rim. Kau bukan pacarku 😒

Choi Eun Seol menatap langit-langit kamarnya, "Oppa, sebentar lagi aku akhirnya bertemu denganmu.."

Ia memutar arahnya menuju dinding yang berada tepat di sebelah kiri kasurnya. Terdapat poster Byun Baekhyun berukuran cukup besar di sana.

"Oppa, bolehkah aku meminta kepadamu satu hal?" Kemudian ia menarik napas, "Jangan lupakan aku, ya? Kumohon.."

Tepat lima belas detik kemudian, Choi Eun Seol terlelap.

                            ***

Cinta sejati.

Siapa orang yang tidak mempercayainya?

Tentu saja banyak. Bagi mereka yang sering terkhianati.

Tetapi tidak untuk Choi Eun Seol. Ia sangat meyakini adanya cinta sejati.

Awalnya, ia pikir Kim Sang Beom adalah cinta sejatinya. Tentu saja, mereka tidak terpisahkan.

Tetapi semua berubah sejak lima tahun yang lalu. Saat laki-laki itu muncul.

Byun Baekhyun. Debut lima tahun lalu sebagai main vocalist boygroup EXO.

Sejak pertama kali melihatnya, pandangan Choi Eun Seol terhadap Kim Sang Beom langsung berubah.

Kim Sang Beom hanyalah sahabat sejati. Bukan cinta sejatinya.

Dan cinta sejatinya hanyalah Byun Baekhyun. Sejak lima tahun yang lalu.

Itu takdirnya. Tidak ada yang bisa mengubah takdir.

                             ***

Pembayaran Lunas

"YEAH!!" Pekik kedua gadis yang sama-sama nyaris membanting ponsel masing-masing. Kemudian berpelukan.

Tiket sesuai, dan sudah lunas.

Tidak ada beban lagi.

Mereka juga mendapat tempat duduk paling eksklusif, yaitu berada di tengah.

Sebuah mimpi yang akhirnya terwujud. Choi Eun Seol menjadi bangga terhadap dirinya sendiri.

"DOR! Lagi ngapain?" Kim Sang Beom mengagetkan dari belakang.

Berbeda dengan Cho Rim yang berteriak histeris, Eun Seol hanya menatap Sang Beom sinis. "Apa?".

Sang Beom melirik ke arah layar ponsel Eun Seol yang masih menampakkan bukti pembayaran yang sudah lunas. "Ah, pasti fanmeet bodoh dan useless itu. Lebih baik tidur di rumah dan uangnya untuk membeli games".

"Ini bukan fanmeet bodoh dan tidak berguna seperti yang kau katakan, Sang Beom oppa!" Seru Eun Seol.

Kim Sang Beom memajukan wajahnya hingga dahinya dan Eun Seol saling bersentuhan, "Lebih baik kau bermesraan saja denganku yang tidak kalah ganteng ini. Gratis loh".

Normalnya, semua gadis pipinya akan bersemu kemerahan jika Sang Beom melakukan hal itu kepada mereka. Namun, lain halnya dengan Eun Seol. Eun Seol mendorong pelan bahu Sang Beom lalu membisikkannya sesuatu. "Kalau bersamamu tiap malam bisa. Kalau sama oppa tidak akan bisa".

Sang Beom menarik sebelah bibirnya ke samping, tersenyum sinis. "Oke, malam ini ke rumahku ya, jam 10."

Eun Seol berjalan ke belakang Sang Beom lalu melakukan back hug, "Bukankah itu kurang malam? Jam 12 saja ya, aku ada klien lain."

"Astaga! Aku seperti menonton film dewasa secara live sekarang! Eun Seol-ah, Sang Beom-ah! Berhentilah melakukan adegan dewasa di perpustakaan! Lakukan saja di kamar kalian!" Seru Oh Cho Rim.

Sang Beom menggenggam tangan Eun Seol yang masih melakukan back hug, "Baru saja tadi dijadwalkan. Kau tidak mendengarnya, ya? Jam berapa tadi sayang?"

Belum sempat menjawab, tangan Eun Seol yang memeluk Sang Beom sudah dilepas oleh Cho Rim. "Ya! Seharusnya kalian berdua menikah saja sekarang! Seluruh dunia pasti akan menyetujuinya!"

"Tidak mau!" Seru Sang Beom dan Eun Seol kompak.

"Masuk jurusan akting saat kuliah nanti!"

Eun Seol menatap Sang Beom, "Itu memang rencana kita sejak awal kan, sayang?" Sang Beom langsung mengangguk.

"Hentikan, kumohon! Aku mual mendengarnya. Jangan sampai aku muntah di sini!"

Kompak, Eun Seol dan Sang Beom tertawa.

"Bukankah kau sudah terlalu sering melihatnya, Cho Rim-ah?" Tanya Sang Beom.

"Sekalipun 1000 kali aku melihatnya aku akan selalu mual" aku Cho Rim.

"Ah, sudahlah. Hari ini, Cho Rim yang traktir, kan?" Tanya Eun Seol.

"Ommo! Aku lupa! Uang bulananku habis untuk membeli tiket. Bagaimana ini?" Kata Cho Rim.

"Sudahlah, aku saja yang menraktir. Kalian pasti ingin menabung untuk membeli official goodies saat fanmeeting nanti" hibur Sang Beom.

"Sang Beom-ah, kau memang tipe pacar idaman untuk para fangirl!" Seru Cho Rim.

"Dan sayangnya, Cho Rim-ah. Kau bukan tipe idealku. Pipimu terlalu tirus dan kakimu kurang panjang untuk menjadi tipe idelku" tawa Sang Beom.

Mereka bertiga tertawa.

                            ***

"Eun Seol-ah!" Panggil Sang Beom sembari menendang batu kecil yang ada di depannya.

"Ya?" Eun Seol mengadah. Tingginya memang hanya se-dada Sang Beom.

"Hati-hati ya nanti. Cepat pulang, jangan keluyuran melulu sama Cho Rim. Acara itu lama kan? Kau jangan sampai kelelahan. Hati-hati pencuri. Awas nyasar. Jangan ketiduran di dalam bis nanti, kau dan Cho Rim rumahnya berlawanan arah dari sana. Apa aku perlu menjemputmu di sana?" Ujar Sang Beom panjang lebar.

"Hahaha, kau cerewet sekali. Tenang saja, Sang Beom-ah. Hal itu semua tidak akan terjadi... kau juga tidak perlu menjemputku, aku bisa pulang sendiri" jawab Eun Seol.

"Hmm, baiklah. Jangan melakukan hal-hal yang memalukan ya, pada oppamu itu. Aku tidak ingin temanku masuk berita allkpop dengan judul, 'mencium paksa idola, fans EXO ini dituntut SM entertaiment karena berbuat kasar'. Ingat ya, Eun Seol-ah" kata Sang Beom.

"Astaga, berita macam apa itu?" Tawa Eun Seol.

"Aku serius, Eun Seol-ah"

"Ya, ya.. aku tahu oppa"

Choi Eun Seol menghentikan langkahnya, "Sang Beom-ah, bisakah kau menunduk sedikit?"

-Part 1 end-

*Waaa maafkan author yang tidak pandai berkata-kata. Hanya mengungkapkan pikiran author. Kritik saran silahkan tulis di komen. Mohon maklumi bahasa dan cara penulisan author karena ff ini adalah ff pertama author yang dipublikasikan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro