Kebulatan Takdir

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Hujan dikerajaan itu sangat deras sampai-sampai membuat semua pengawal tidak berkutik karna kedinginan sedangkan sang raja dan istrinya memilih untuk diam dan saling menatap "Yang Mulia,Yoon Ji Rin dan Choi Eun Woo sudah ada,tapi maafkan hamba yang mulia sepertinya mereka pingsan saat melihat jam tangan mereka"Lapor pengawal setia sang ratu Jeon Soo Ri ceria sedangkan sang raja bahkan tak menampilkan ekspresi apapun " Baiklah terima kasih"Sahut Sang ratu Mi Ra,Soo Ri tersenyum kemudian melangkah meninggalkan raja-ratu itu.pengawal nampak tak tenang dengan badai ini bisa-bisa kerajaan membeku! Bayangkan 5 bulan hujan seperti ini!? Ini tanda buruk kan? "Uh?" Ji Rin mengerjap sebentar kemudian Menguap dan melihat ruangan yang tengah dipakainya ini "Uh? Ini dimana? Seperti dimasa lalu?" Tanyanya seperti orang mabuk saja,Ia memandang sinar matahari yang perlahan muncul menyinari wajahnya dan perlahan rambutnya sebahu berterbangan "Tunggu... INI DIMANA!?" setelah tau,Ji Rin berteriak karna ini.. Tidak seperti Seoul dan kamar ini bernuansa masa lalu? "Ji Rin,Anda dicari yang mulia" Ji Rin berbalik dan mendapati seorang gadis berbaju gaya Tradisional dan rambut panjangnya yang diikat separuh ke atas yang tengah menatapnya cengir "Nanti kamu tau" Ji Rin menepuk pipinya sekeras mungkin sampai terlihat merah "Ini..bukan mimpi?" Tanyanya sambil menatap seorang laki-laki tampan yang tertidur dilantai sambil menggumamkan sesuatu "Hei?" Ji Rin menepuk pipi pemuda itu,awalnya Ji Rin takut tapi setelah melihat pakaian laki-laki itu ia menyadari sesuatu yang mengganjal lagi "Tunggu? Dimana koin itu?" Ji Rin menepuk semua kantung baju,celana dan jaket mininya "Uh.." Pemuda itu sadar,Ji Rin nampaknya masih sibuk mencari koin itu "Aku tau ini akan terjadi"Eun Woo tersadar dan bangkit dari lantai kemudian menatap gadis itu heran "apa maksud mu?" Tanya Eun Woo,jujur saja ia gugup setelah tau yang didekatnya ini seorang cewek manis "Fyuhh~ Biarkan kau sendiri tau" Tiupan kecil melayang ke arah Eun Woo "Kampret lu!" Eun Woo geram dan berusaha meredam amarahnya "Lupakan,Kita.. Ada dimana?" Tanya Ji Rin memperbaiki posisi duduknya diatas kasur "Ini.. Seperti pelajaran ips?" Tebak Eun Woo dengan skenario gila dikepalanya "Hoi!Aku betul-betul!" Ji Rin menghela nafas dan berdiri didepan Eun Woo "kau tidak merasa sesuatu yang buruk? Aku merasakannya" Sambung Ji Rin menatap pernak-pernik Gorden yang terbuat dari Kerang emas "Aku juga" Mereka berdua menghela nafas dan mulai berpikir bagaimana mereka disini? Atau Tempat apa ini?
Eun Woo tersenyum kaku pada dirinya sendiri entah mengapa ia ingat sesuatu yang penting
"HAHAHA! ADIKK~" tawa seorang gadis menggema diiringi dengan derap langkahan kakinya sementara sang adik tertawa "Huh?" Gadis itu penasaran dengan hawa keberadaan manusia disalah satu kamar "Dik! Ayo kesini!" Tangan gadis itu menggengam tangan besar adiknya "Ahhhhhhh!"
Gadis ber-mahkota itu berteriak seketika karna melihat dua orang dengan pakaian keren dan hawa manusia yang mereka miliki "Uhm..anu kak.." Sang pangeran ingin bertanya,namun sang kakak sudah menyela "Biarkan saja" Balas si Tuan putri tidak perduli,Ji Rin tersenyum kaku "Hai! Aku Park Ha Ni! Aku tuan putri disini salam kenal! Kalian manusia!" Sapa Putri Ha Ni kalau dilihat lagi sepertinya mereka semua berumur tidak jauh berbeda "Aku Kang Soo Byul! salam kenal manusia!" Sapa Pangeran Kang tersenyum ceria "u-uh..panggil saja Ji Rin" Rasanya canggung kalau tidak mengatakan sesuatu itu yang dipikirkan Ji Rin saat ini "Eun Woo" Sahut cepat Eun Woo tak ingin mendengar banyak celoteh dari orang didepannya yang terlihat cerewet "Aku loh yang meramal kalian" Sahut Putri Ha Ni gembira,dan di mulailah ide gila Ji Rin untuk menggaruk informasi dari tuan putri didepannya "meramalkan apa?" Tanya Ji Rin seakan bersikap ketus tapi sebenarnya itu hanya sebuah refleks "Kalian dihadapkan 2 takdir dibuat dan 3 takdir nyata" Dan perkataan itu membuat Eun Woo membeku sebentar kemudian ingat perkataan Ayahnya "2 Takdir?" Tanya lagi Ji Rin ingin menggali lagi "Sebaiknya kalian keruangan yang mulia ibu dan ayah" Gadis itu tersenyum diiringi dengan kilauan gigi taring tajamnya "Ji Rin? Kau yakin? Ia tidak terlihat seperti manusia?" Tanya Eun Woo yang melihat Ji Rin bertekad menemui Raja yang mereka sebut-sebut "ku rasa kita dari masa depan kita mati dimasa lalu dan akan ada kembali dimasa kita sendiri" Jelas Ji Rin berbalik menerbangkan anak-anak rambutnya sambil tersenyum manis "Ugh,Ya!" Awalnya Eun Woo merona tapi ia bisa menahannya

🍃
"Yang Mulia sepertinya ini keputusan yang berat..







👑
TBC?
THANKS!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro