Kode 280520

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

TIADA YAOI, TIDAK SAH LA CERITA INI!!!

ICE X BLAZE

🚫 PLEASE ALERT! 🚫

Hanya suka-suka author gila.
Dan juga ada yang request ini.

Ah , btw (by the way), ada selit bahasa Indonesia, and gaya penulisan agak berubah(again). Harap-harap, korang boleh terima dan tak ada lah yang sibuk komen negatif ya~













































/\/\/\/\/\/\/\/\
🚫🚫🚫🚫🚫





















Blaze sangat bosan waktu ini. Terasa keliling dia sangat membosankan. Tiada apa-apa yang menarik perhatian dia sekarang ini. Biasanya dia akan main game yang menggembirakan hati tapi sudah tidak ada lagi. Semua jenis game dia sudah habis main. Dari yang lama ke yang terbaru.

Ice yang melihat Blaze hairan. Jarang si Blaze yang hiper minta ampun tak reti nak simpan tenaga yang melimpah ruah tu duduk diam sambil mengeluh lelah.

" kau dah kenapa Blaze? " tanya Ice kerana rimas melihat kerenah Blaze yang tiba-tiba berubah drastik.

Blaze pula hanya memandang ke arah Ice sambil pout. Memang pelik melihat Blaze yang seperti hilang arah. Ice buntu seketika. Suara Blaze yang lenyap tiba-tiba membuatnya keliru. Senyap membuatnya terganggu kerana biasanya Blaze akan membuat bising (dan mengganggu tidurnya Ice).

" Blaze "

Blaze merespon Ice dengan matanya sahaja.

" Tolong aku boleh? "

Tubuh badan Blaze sedikit menegak tanda dia merespon soalan Ice tadi.

" Buatkan aku tidur "

Blaze tersentak , " tidur? "

" ya "

Blaze hanya terdiam. Berfikir. Dia memang susah mahu berfikir. Tapi bab kenakan orang bolehlah dia lakukan dengan jayanya. Ice yang menunggu malah kebosanan.

" Jom ke bilik? " Ice memberi cadangan.

" hm, ok~ " Blaze hanya bersetuju sahaja.
























/\/\/\/\/\/\/\/\























Di Bilik Ice

Ice mula membuka pintu biliknya, mempersilakan Blaze masuk terlebih dahulu. Blaze tanpa curiga hanya masuk dan terus menghempapkan dirinya di katil Ice yang lembut dan nyaman itu. Ice hanya tersenyum tipis di balik topinya yang memang dasarnya ke bawah. Perlahan-lahan tangannya menutup pintu biliknya dan mengunci, bagi berjaga-jaga.

Ice merebahkan diri di sebelah Blaze. Tangannya segeram memeluk pinggang ramping Blaze yang khusyuk memeluk bantal yang mempunyai bauan dari Ice. Perlahan tapi pasti, jari-jemarinya bergerak ke arah "bawah" sana.

" uhh Ice? "

Tidak peduli dengan suara Blaze, dia meneruskan kegiatannya. Sesekali Ice menggeserkan kepalanya di belakang Blaze. Topinya tidak dia begitu peduli lagi. Blaze serasa panas dingin sekarang. Ingin sekali Blaze alihkan tangan Ice.

" Ice, janganlah main-main... "

Blaze menolehkan kepalanya ke arah belakang untuk melihat Ice apakah dia tertidur ataupun hanya sekadar gurauan. Belum matanya memproses sepenuhnya, matanya bertemu terus dengan mata Ice yang jernih bagaikan air itu secara dekat. Tambahan lagi, bibirnya merasakan sesuatu yang lembut dan basah.

Lidah Ice bergerak menjilat bibir yang masih lagi tertutup rapat. Sambil itu , dia turut menggigit dan menghisap bibir Blaze yang masih tertutup itu. Perlahan tapi pasti bibir Blaze terbuka kerana ransangan dan ulah tangannya milik Ice yang menyentuh kejantanan Blaze dari luar seluarnya sendiri.

" ah... "

Bibir Blaze terbuka untuk mendesah tidak dilepaskan oleh Ice. Lidah bertemu dan saling melilit. Air liur juga ikut berpesta bagi memanaskan suasana dan suhu badan mereka. Tangan Ice juga tidak tinggal diam, mengocok kejantanan Blaze, memberi ransangan lebih pada empunya.

Blaze semakin kehilangan oksigen cuba menolak Ice. Tapi, Ice masih tidak puas untuk menghisap, menjilat keseluruhan isi mulut Blaze yang menurutnya manis tidak terkata. Tapi, Blaze semakin meronta, membuatkan mahu tidak mahu, Ice melepaskan ciuman itu dengan tidak rela.

Oksigen terus sahaja masuk dengan cepat dalam tubuh Blaze. Taoi, itu tidak lama, Ice mula meniup telinga Blaze dan kemudian menjilat cuping telinga Blaze dengan sensual. Membuatkan telinga itu basah dengan air liur milik Ice.

" Ice... jangan ngh... "

Kejantanan Blaze yang bersaiz sederhana itu mula keluar dari celana pendek Blaze. Sudah ada sedikit precum yang mula keluar di hujung-hujung kepala kejantanan itu.

" cepatnya dah teransang hm? " bisik Ice di telinga Blaze membuat Blaze mengeluh kecil tanpa sedar.

Ice menjilat belakang leher Blaze sambil mengocok kejantanan itu agar dia lebih keras dan cepat ingin klimaks. Blaze mengeluh dan menahan desahnya dari terlepas dari bibir mungilnya.

" Ah...! "

Tangan sejuk beku Ice itu menyentuh putingnya yang menegak tanpa tuan empunya badan sadar. Blaze sudah seperti cacing kepanasan di situ hanya mampu mendesah dengan tangan Ice yang merabanya ke sana dan di kejantanannya. Ini cukup nikmat!

Gerakan tangan Ice pada kejantanannya semakin laju dan seakan menekan itu membuat Blaze tidak tahan. Lagi-lagi dengan ransangan Ice yang meniup-niup dan membuat tanda di leher mulusnya. Belum lagi dengan tangan sejuk Ice yang berada di balik bajunya menekan, memilin dan menariknya agar semakin terangsang.

" Ahh...! T-tunggu....! I-Ice... s-stop...! "

" Why? "

Blaze mendongak menahan hasrat yang ingin keluar. " ahh~ anhh~ Aa... iceee~ ada..... ada sesuatu... nak ahhh keluar!... Ngh~ "

" keluarkan saja " dilajukannya lagi kocokannya

" aaaAAAHHH ICE!... hhhh.... "

Blaze klimaks. Cairannya mengenai ke cadar dan tangan Ice. Diambilnya sisa yang dikeluarkan Blaze tadi dan kemudian dijilat oleh Ice membuat Blaze semakin blushing melihatnya.

" Blaze, ini manis sekali~ " kata Ice sambil tersenyum manis membuatnya semakin tampan di mata Blaze.

" Harap kau bersedia untuk jadi makanan aku Blaze-chan~ " dan sekarang di mata Blaze, senyuman Ice sangat mengerikan dan punya aura gelap menambahkan lagi ngerinya sisi Ice sekarang.









/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\














Di lantai, baju hitam tipis baru sahaja tiba. Desahan semakin menguasai bilik gelap nan sejuk milik Ice. Tapi, dua orang yang berada di atas katil tidak begitu peduli dengan keadaan aircond yang sejuk itu. Aktiviti yang mereka lakukan terlalu leka dan membuat mereka berpeluh tanpa penghangat.

" ckckck hhh mph... ckck "

Bibir Ice dan bibir Blaze kembali bertemu untuk kali ke berapa. Bunyi ciuman berserta air liur yang keluar di sudut bibir Blaze semakin banyak, memecahkan kesunyian bilik itu. Bunyi yang tak bisa dielakkan.

Sekarang lidahnya mula bergerak ke puting Blaze yang menegang. Dijilat dengan sensual. Digigit kecil puting itu dan menariknya pelan membuat Blaze sampai mengangkat dadanya menahan nikmat. Tangan Blaze sampai menggenggam rambut Ice, menyampaikan rasa nikmat yang teramat.

" ice.... I-Ihhh ice~ " Blaze mendesah nikmat

Nyanyian desahan Blaze semakin meningkatkan nafsu Ice. Ice mula membuka seluar Blaze dengan cepat. Kejantanan Blaze langsung menegak keluar kayak spring. Terus sahaja tanpa banyak soal, Ice memasukkan kejantanan Blaze ke dalam mulutnya. Segera dia menghisap seperti lolipop.

" hiyaaaaa~ ICEEEE~~ "

Blaze mencengkam rambut Ice. Makin Ice menghisap, makin lama cengkaman Blaze semakin kuat. Ice tidak peduli dan kepalanya mula naik dan turun, hisap dan hisap.

" kyaaa Ice.... iceeee~! "

Blaze mendongak nikmat menahan klimaksnya yang hampir hujung-hujung. Tangan Ice yang tak buat apa-apa bergerak ke dada Blaze dan memilinnya. Ini membuat Blaze semakin tidak tahan untuk klimaks kerana titik sensitif dia disentuh berkali-kali.

" Ahhhh tak! Jangan! Anhhhh! Iceeeee....... hhhh "

Klimaks kali kedua, membuat Blaze semakin lelah tidak bisa berkutik lagi. Ice menelan kesemua klimaks Blaze yang manis menurutnya. Tidak dia tinggalkan sisa apapun. Ice membetulkan pembaringan Blaze dengan betul dan mula menjilat jarinya. Blaze hanya memandang apa yang Ice lakukan di hadapannya.

Ingin menutup matanya sebentar tetapi gerakan tangan Ice yang mempunyai kuasa ais itu mula mengangkat sebelah kakinya , membawanya ke arah bahu tegap Ice, membuat Blaze tersentak. Tangan Ice yang lainnya bergerak menuju ke arah kejantanan milik Blaze kembali.

" j-janga--- ngghh.... a-ice... "

Tanpa banyak bicara, Ice bermain dengan kejantanan milik Blaze bagi membangkitkan hasrat dan nafsu Blaze. Puas membuat kejantanan itu separuh menegak, jarinya bergerak menyentuh lubang itu membuat Blaze tersentak.

" sshh... I-ice....? "

Sekali lagi, tanpa bicara dan amaran apapun, salah satu jari Ice masuk. Lagi-lagi Blaze merasa aneh luar biasa. Jari itu panjang menyentuh tempat yang menurutnya kotor dan sensitif. Jari panjang itu mulai bergerak setelah beberapa saat kemudian.

" ihhh ice jangannn....! "

Tanpa memperdulikan rintihan dan rasa pelik yang Blaze alami, Ice meneruskan gerakan keluar masuk jarinya di lubang itu. Tak bisa dia bayangkan..

' baru satu jari, rasanya sudah sempit macam ni... kalau aku punya nanti macam mana? ' Ice hanya membatin sambil menggerakkan jarinya lebih laju dalam lubang milik Blaze.

" sssshh.... ice... h-hentikan... rasanya pelik sangat...! "

" shhh.. ini baru permulaan Blaze~ " kata Ice sambil menambahkan jari lain - jari kedua. Ini membuat Blaze merasa lubangnya semakin robek seketika.

" arkh... Ice...! I-ini pelik sangat la! " tangan Blaze cuba mendorong tangan Ice yang berada di hole nya.

Ice seketika berhenti. Dia memandang dalam mata Blaze yang seperti cantik sangat hari ini. Wajahnya yang memerah terang dengan bibirnya yang bengkak kerana ciumannya diterima berkali-kali dihisap bibirnya. Belum lagi coretan yang Ice buat di leher milik Blaze yang sebelumnya putih bersih, sekarang sudah penuh dengan kissmark milik Ice. Puting Blaze sekarang sangat merah menyala akibat menerima hisapan kuat dari Ice.

Ice mencium singkat bibir Blaze lalu dia melebarkan selangkangan Blaze selebar-lebarnya. Blaze yang tadi ingin menolak keluar tangan Ice dari lubangnya kembali terkejut dengan tindakan Ice yang melebarkan selangkangannya. Tanpa suara , Ice mengeluarkan lidahnya dan mula menjilat luar ass a.k.a lubang milik Blaze.

" kyaaa! Ice! "

Saking terkejutnya Blaze, dia sampai-sampai ingin merapatkan kedua-dua kakinya seandainya Ice tidak ada di situ. Bagaikan disengat elektrik, Blaze hanya mampu mendesah merasakan basahnya lidah Ice yang memasuki lubangnya bersama jari panjang milik Ice yang masih menusuk keluar masuk. Itu menyebabkan antara lidah dengan lubang milik Blaze saling bersahutan bunyi khasnya berserta dengan desahan tertahan Blaze yang menahan rasa pelik di lubangnya.

Lama juga masa berlalu, tiba-tiba badan Blaze mengejang kaku. Ice merasakan tubuh Blaze sebegitu, berhenti seketika.

" ahh...! S-situ.... rasanya... pelik! " racau Blaze.

Maka, Ice menyentuh lagi tempat itu dan itu membuat Blaze semakin tak tentu arah. Tangannya cuba mencari untuk mencapai atau menggenggam sesuatu menyalurkan rasa betapa nikmatnya apabila Ice menekankan dan menyentuh tempat itu.

" hah.. hah lagi Ice... lagi kat situ~ " racau Blaze lagi.

Dengan senang hatinya Ice meneruskan pekerjaannya. Dia terus sahaja menusuk tempat itu sambil melihat wajah Blaze yang sedang menikmati jarinya. Terasa susah mahu keluar masukkan kerana semakin lama dia menyentuhnya dengan laju, lubang Blaze semakin terasa sempit seperti nak telan jari tu ke dalam sahaja.

" ahh anhh sikit lagii Ice~ yeahh ahh~ "

Hampir mencapai klimaks, Ice menghentikan pergerakan jarinya membuat Blaze kecewa.

" Ice! Apa ni!? Aku nak dekat keluar tau tak!? " Blaze marah tidak tentu pasal.

Ice tergelak kecil. Diangkatnya dagu Blaze menghadap wajahnya. Mata bertemu mata , membuat Blaze blushing. Ice tersenyum dan mencium singkat bibir Blaze.

" aku nak gantikan dengan benda lebih baik daei jari aku Blaze. Harap kau sabar ya " jawab Ice dengan tenang.

Blaze hanya mampu tersenyap. Dia memandang badan Ice yang masih lengkap dengan pakaian sedangkan dia sudah bogel - telanjang (maksudku) sepenuhnya. Blaze jadi geram plus malu sendiri. Tak tahan, Blaze cepat-cepat menolak Ice kasar sampai-sampai Ice terbaring di katil.

" apa yang-- "

Blaze segera duduk di atas perut Ice " Ice tak adil! Kau buat aku tak ada baju tapi kau sendiri masih tak tunjuk apabapa! Hmph! " katanya sambil memeluk tubuh. Tidak lupa juga dengan pipinya yang dikembungkan - pout yang begitu comel.

Ice tersenyum. Dia segera duduk membiarkan Blaze duduk di pangkuan dia. Perlahan tapi pasti , mata Blaze teralih pada Ice semula setelah merasakan pergerakan Ice yang sedang membuka baju perlahan.

Dada sahaja sudah terasa bidang, ini melihatnya secara langsung, lagi membuat Blaze blushing sekaligus kagum dan iri. Dalam diam, Ice juga menyimpan tubuh yang bagus idaman semua jenis tak kira perempuan atau lelaki.

Cup

Ice mencium Blaze lagi. Kali ini Blaze dengan senang hati membukakan mulutnya untuk memberi ruang kepada Ice menikmati isi mulut milik Blaze. Menjilat keseluruhan isi mulut, lidah saling membelit antara satu sama lain. Air liur bercampur aduk ditelan oleh Blaze.

Selesai dengan ciuman panas, Ice kembali membuat kissmark pada leher Blaze. Bahkan dia menambahkan lagi dengan bitemark pula.

" arkk... sakit Ice... "

Tidak dia peduli, Ice mula meraba kejantanan Blaze dan mula mengocoknya kembali, membangkitkan hasrat Blaze. Dan juga dia menghisap rakus puting milik Blaze seperti bayi kelaparan mahukan susu ibu.

" nghh ahhh hhh Ice~ " desah Blaze ketika Ice menghisap putingnya.

Tidak boleh mereka terfikir sampai ke tahap ini, sehingga Blaze kembali dicium ganas setelah kepala Blaze mendarat di atas bantal kembali. Kali ini, Ice sudah tidak sabar untuk memakan Blaze yang sudah tak berdaya di bawah dia.

Ciuman terlepas dan Ice segera membuka satu-satunya sisa pakaian yang tertinggal pada diri dia. Seluar dan boxer terus sahaja ditarik cepat dan muncullah kejantanan Ice yang panjang dan terlihat lebih besar daripada kejantanan milik Blaze.

Kaki Blaze segera diletakkan di bahu tegap milik Ice. Blaze menjadi ragu apa yang akan jadi seterusnya pada dia. Lagi-lagi tentang lubang dia yang belum pernah disentuh. Kejantanan Ice juga belum tentu boleh muat!

" tahan ok? "

Setelah mendapat kebenaran, Blaze terus mendongak dan mencengkam sekuat tenaga pada cadar atau bantal yang ada di situ menahan rasa sakit yang menyerang di tempat yang sangat sensitif. Belum lagi dengan kehadiran kejantanan Ice yang besar itu yang seakan merobek , membelah dia. Air mata mengalir deras secara automatik, menandakan betapa sakitnya rasa dimasukkan buat kali pertama.

" aaaARRRGGHHHH!! Sakit Ice! Hiks Ni sakit sangat! Keluarkan! Hiks! Hiks! " Blaze menjerit sekuat-kuatnya.

Ice menjadi serba salah. Padahal baru sahaja masukkan setengah. Ice mendekatkan wajahnya dan mencium dahi Blaze lama. Setelah itu, dia mencium kedua-dua belah pipi Blaze yang basar akibat menangis kesakitan. Dijilatnya air mata itu sampai ke mata Blaze, dan dikuncupnya perlahan dan lembut. Tindakan Ice membuat dia sedikit tenang.

" sikit lagi.. kau mesti boleh buat Blaze... " suara Ice yang begitu lembut membisikkan seperti mantera membuatkan Blaze mengangguk pelan.

Tanpa membuang masa, Ice terus sahaja memegang pinggang Blaze dan.... ZAP!

" AAAAAARRRRRRRGGGGGGHHHHHHHHHH SAKIT!SAKIT!SAKITTTTTT!!! "

Ah, kejantanan besar Ice selamat masuk ke dalam lubang Blaze dan secara rasminya tubuh mereka sudah bersatu dan berhubung. Ice membiarkan Blaze bertenang terlebih dahulu, menerima kehadiran kejantanan Ice yang sudah merobek lubang virgin dia.

" hiks,hiks... ice... i-ini sakit sekali.... " rengek Blaze sambil dia mengelap air matanya sendiri.

Ice mula serba salah. Dia mengusap kepala Blaze - yang entah kemana topi yang dinaikkan tinggi itu. Kemudian dia mencium dahi , pipi kiri dan kanan dan juga bibir Blaze. Isakan Blaze sedikit mereda dengan tindakan Ice yang menenangkan dia dengan ciuman bertubi-tubi di wajahnya.

" maaf Blaze " setelah itu, dia kembali mencium pipi kanan Blaze, " sungguh aku minta maaf "

Suara lembut Ice membuat Blaze memeluk leher tegap milik Ice. Didekatnya muka Ice dan mencium bibir yang berada di atasnya. Lama juga mereka menempelkan bibir, lama-lama, Ice geram. Dia menjilat bibir itu supaya terbukanya ruang yang boleh dia rasa manis. Dan perlawanan antara lidah terjadi. Semestinya Ice yang akan menang.

" hah... hah.. c-cukup Ice.. "

Ice memberi Blaze bernafas seketika. Kemudian dia mendekat ke arah telinga Blaze dan berbisik...

" can I move now...? "

Seakan mantera yang sekali disebut terus menjadi jinak, Blaze mengalungkan tangannya pada leher Ice dan mengangguk , sudah bersedia menerima serangan Ice selepas ini.

Mendapat sahaja lampu hijau seakan baju milik Thorn, Ice menarik , mengundurkan badannya ke belakang , menjauh sedikit dari hole Blaze sampai meninggalkan sisa hanya kepala dick nya.....

And.....!






















THRUST!!!

" ARRRHHH!!! "

Mata Blaze sudah kemana-mana. Kejantanan Ice itu tepat mengenai titik nikmatnya. Badannya juga terasa adanya aliran elektrik kenikmatan yang tidak boleh dia bayangkan. Tangannya sempat mencakar belakang Ice saking nikmatnya titik itu tersentuh kuat.

Ice tak berhenti begitu sahaja. Dia terus keluar dan masukkan dick dia . Terus mengena pada titik nikmat lagi.

" AHHH, Ohhh a-aissss...! "

Ice semakin meng in-out kan dicknya tapi dengan tambah sedikit kelajuan. Blaze hanya mampu menyanyi mendesahkan nama Ice berkali-kali dengan tubuhnya terhentak-hentak mengikut gerakan si penguasa elemental ais ini.

" Uhh, ahh.. ahh! "

Thrust! Thrust!

" Ah, ah... Ah,ah... aisss Ah... Ahhhh...! "

Mata berputar , pandangan kabur, nikmatnya dick Ice menyentuh titik itu~~ yang semakin laju dan dalam~ ughh...!

" Ahhh,ahhh... a-aisss..! Aisss~ "

Tak kenal erti lelah sekarang, Ice terus sahaja tusuk semakin laju dan semakin dalam. Tangan Blaze juga ditahan serta kaki Blaze dibetulkan semula kerana hampir jatuh dari bahu tegap Ice.

" Ahh..ahhh.. nyah~ unnhh~ "

Lebih ternikmat lagi, dick itu bergerak ke kiri dan ke kanan dan terpukul bahagian perut Ice. Nafsu Ice juga tidak boleh dihalang lagi. Blaze

" Ugh.. aaahhhh.... Aaanhhh...! Aisssss~! "

THRUST ! THRUST! THRUST!

" Hiyaa..! ahhhh~ Aaanhhh~! Aisssss~! "

THRUST!

Ice pula semakin terangsang dengan desahan Blaze yang seksi dan comel itu. Puting Blaze yang telah basah oleh peluh sendiri seakan mengundangnya untuk menghisapnya rakus sambil mendalamkan lagi dick dia yang sudah mula mengeluarkan precum.

THRUST!! THRUST!!

" AAAHHHH AISSSS!! N-NAK.. AAHHHH NAKK KELUARRRRRR....! NNNYYYAAAAHHH~~~ ♥!! "

" S-sikit jeh... Hh.. l-lagihh...! "

THRUST!!!

THRUST!!!

THRUST!!!!!

" AAAARRRRRRRRGGGGGHHHHHHHHHH AAAAIIIIIIIIISSSSSSSSSSSSS!!!!! "

Semua hasrat yang telah tadi dia tahan dari tadi keluar juga. Blaze termengah-mengah dan sudah tak mampu nak beralih. Banyak sangat dia keluar hari ini. Memang luar biasa. Lagi-lagi ini adalah pertama kalinya mereka melakukan sex. Ice juga mengeluarkan semua hasratnya ke - jauh - dalam Blaze. Berharap suatu hari Blaze boleh mengandung?

(Tinggi betul cita-cita mu ice 😂)

" Hah.. haaahhhh.. hhhaaaahhhh.. "

Mata Ice mula mahu tertutup. Ice yang sudah keletihan terus sahaja menghempap Blaze yang masih lagi termengah akan aktiviti senaman tadi. Blaze sempat panik tiba-tiba Ice menghempap dirinya tetapi setelah dia mendengar dengkuran halus dari mulut Ice, Blaze hanya mampu menghela nafas. Dia mendekatkan wajahnya pada telinga sang pengendali kuasa ais ini, membisikan sesuatu.

" selamat tidur putera hatiku~ "

Terpaksa menerima keadaan seperti itu, dan dia tidak mempunyai tenaga yang begitu banyak, Blaze cuba mencari posisi yang menurutnya selesa. Memeluk tubuh Ice dan mula tertidur keletihan. Tidak sedar kalau dick Ice masih lagi berada di dalam dirinya.

Semoga mimpi indah kalian berdua~






























































Yes, semoga mimpi indah dengan chapter Rate M kali ini 😁👌 maaf lambat.

😆 harap sangat korang enjoy dengan ship ni 😁 Best ke tak?
Tak best? Hoo, boleh komen!

Terima kasih sebab sudi view, vote dan comment dalam buku ini. Dan terima kasih 70+K views. Tanpa korang yang selalu beri support, buku ini tak membangun juga. ^^

Sekian ja la dari author ya. Penat nak berjuang sampai sini 😂 demi korang aku sanggup jadi burung hantu untuk cari feel yang real in sex.











Eh, sebelum keluar tu, scroll sikit ke bawah! 😆💕













































































































Halilintar tengah menahan hasrat yang tiba-tiba bangun. Dia yang " berjiran " dengan bilik Ice penyebab dia bangun seperti itu. Yang membuat dia geram sangat, di rumah cuma ada Gempa dengan Thorn yang berada di kebun. So, siapa ja yang dia boleh dijadikan tempat untuk nafsu dia!?

Salahkan dinding bilik Ice yang tipis? Atau suara desahan Blaze yang terlalu kuat? Ataupun nafsu dia yang cepat terpancing??

" tch! Aku kena cari Gempa juga!! "










Harap bersabar ya~














































Author tinggalkan imaginasi korang pula kat sini ya ♡(◡‿◡✿)

Sekian

[3011 words]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro