Chp 110. Evaluasi Konsep (3)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sama seperti SHIOBEN yang tidak bisa jauh-jauh dari tema riang, produser APONA juga memiliki khas dalam lagu-lagu ciptaannya yaitu mengutamakan sensual. Daftar lagu buatan APONA selalu memakai prinsip menggairahkan. Intinya hot (erotis).

DISCIPLINARY by ANGELBEAM. Bleeding Soul by GIRLSLAND. ALPHA by BASTET. Wrong Diagnosis by Wondrous Night.

Maehwa memperhatikan para trainee yang terpukau, terhipnotis dengan penampakan APONA. Wajar mereka menunjukkan ketertarikan berlebihan mengingat ada nama Wondrous Night di layar. 'Wrong Diagnosis' telah ditonton lebih dari 5 juta tayangan.

Berapa banyak Scarlett menghabiskan anggaran untuk semua lagu-lagu emas ini? Yah, bukan urusan Maehwa juga.

"Halo, trainee Star Peak." APONA menyapa ramah. Dia duduk bersama seorang asisten wanita. "Aku akan memperkenalkan lagu yang kubuat untuk kalian. Judulnya 'As You Wish, Employer!'. Lagu ini bergenre future house dan memiliki melodi trendi menonjol."

Apa! Maehwa merinding hebat. 'Sesuai Permintaanmu, Majikan'? Wah, tidak benar ini. Maehwa punya firasat lagu ini menyesatkan.

Intro dimulai dengan irama ritmis nakal seperti mendengar bisikan seseorang yang membuat candu. Terdapat garis biola dalam musiknya dan tempo yang lamban. Target audiens lagu ini adalah wanita, makanya banyak bagian menggoda dari refrain dan bridge, lalu killing part berada di prechorus.

Itu baru lagunya. Sementara koreonya lain cerita. Para penari mendemonstrasikan koreo 'As You Wish, Employer!' dengan bergairah. Kebanyakan underdance (menari di lantai) dan sering menggunakan lutut. Bahu juga menjadi senjata utama dalam koreo lagu ini.

"Lagu ini tentang kehendak seorang pria yang ingin melindungi wanitanya dari dirinya sendiri. Dia takut jika sisi buasnya melewati batas dan membuat wanitanya ketakutan. Pria itu berusaha menahan nafsu dengan memperhatikan wanitanya dari kejauhan. Tapi di dalam hati, pria itu sangat ingin memeluk dan berada di dekat wanitanya hingga menimbulkan perasaan gusar. Pria itu hanya bisa menunggu dan tidak memiliki keberanian mendatangi wanitanya."

Ah Ram menutup mukanya. "Panas sekali..."

"Yah, namanya juga konsep seksi. Aku mau menghindari lagu ini," timpal Geonwoo.

"Ayolah, jangan cepat menyerah begitu. Kita sudah bertahan sejauh ini, bukankah saatnya kita memakai konsep seksi?" Kyo rim berkata semangat. Dilihat-lihat gelagatnya, dia ingin menyanyikan lagu menggairahkan itu.

"Kami tidak seoptimis dirimu!"

Maehwa mengabaikan obrolan mereka. Apa pun yang terjadi, Maehwa takkan pernah mau menyanyikan lagu karya APONA. Seksi? Itu akan menyakiti harga diri Im Rae. 

Lagu pertama sudah pas untuknya.

Kelima cuplikan lagu untuk Evaluasi Konsep telah diungkap. Yihyun kembali melanjutkan penjelasan. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, Interstellar yang membentuk anggota tim. Jangan kecewa jika kalian tidak mendapatkan lagu yang kalian bidik."

"Iya~" jawab trainee setengah lesu.

'Ini kali terakhir aku menaruh kepercayaanku pada kalian, wahai stan Wintermoon. Pastikan kalian memilih The Day I Get My Goals untukku.' Maehwa berdoa dalam hati.

Yihyun tersenyum mencurigakan, masih belum selesai. "Tapi trainee, kami punya beberapa peraturan baru," katanya menghalau konsentrasi Maehwa. "Maksimal tim dalam Evaluasi Konsep adalah enam orang. Di sisi lain, kami menerima pencocokan suara dari Interstellar berjumlah seribu orang. Supaya pembagian tim tidak kacau, kami menerapkan sistem algoritma data besar."

Maehwa menyipitkan matanya. Mungkinkah...

"Trainee yang mendapatkan pencocokan suara paling banyak dapat bertahan di lagu yang telah ditetapkan untuknya. Bagi yang mendapat pencocokan suara sedikit terpaksa harus pindah (diusir) ke tim lainnya."

Maehwa berdecak. Sesuai dugaan.

Do woo menggerutu. "Bukankah itu tidak adil bagi Interstellar yang berharap biasnya bisa menyanyikan lagu pilihannya?"

"Apa yang kau harapkan dari acara TV? Semua telah diatur oleh Caterina Lee." Maehwa rasa wanita itu oportunis. Selagi rating acaranya naik, dia tak peduli apa pun. "Lagi pula metode ini adil-adil saja kok."

"Trainee peringkat pertama, silakan maju ke depan ambil room box-mu. Kau boleh meninggalkan aula dan pergi ke ruang latihan menunggu rekan satu timmu datang."

Maehwa berdecak. Kenapa harus dari nomor satu sih? Mau sampai kapan dia menunggu!

"Sepertinya aku akan menyanyikan STAGE. Aku ingin menantang diriku dan lagu itu sesuai dengan kebutuhanku," celetuk Kangsan merumpi bersama Hong Jo dan Do woo. Geng seumuran. "Bagaimana dengan kalian?"

"STAGE memang bagus untuk dancer. Tapi aku mau meningkatkan vokalku. Mungkin aku di The Day I Get My Goals saja. Aku yakin lagu ciptaan ELESI(S) masuk tangga musik. Mana pernah lagu buatannya gagal."

"A-aku juga..." gumam Ah Ram.

Maehwa mendengar obrolan mereka bertiga. Gawat, Do woo dan Ah Ram menginginkan lagu itu juga? Saingan Maehwa berat nih. Terlebih ada si vokalis emas Kwon Ah Ram!

"Tidak adakah yang mau menyanyikan lagu APONA bareng aku? Ayolah, temani aku." Jun-oh merengek kepada Maehwa yang masih menatap waswas Ah Ram. "Mau ya, adikku Maehwa? Ayo memanas bersama."

"Enyahlah," kata Maehwa dingin, mendekati Ah Ram. "Begini... kalau boleh memberi saran, kau lebih pantas di APONA deh, Ah Ram. Bukankah reaksi publik sangat memuaskan ketika kau tampil berbeda dari karaktermu? Buat penggemarmu terkejut sekali lagi."

'Takkan kubiarkan kau mengambil posisi vokalis utama.' Maehwa tersenyum bisnis, kontras dengan isi hatinya yang jahat.

Ah Ram mengusap leher. "B-benarkah?"

Nama Ah Ram dipanggil Yihyun. Dia bergegas mengambil room box dan berlarian kecil menuju ruangan yang disebutkan.

Maehwa mendengus. Dia harap fans Ah Ram menempatkan bocah itu di lagu APONA karena Maehwa berencana menjadi Center di kompetensi ini. Rankingnya tertinggal jauh.

Trainee demi trainee dipanggil. Aula terasa kosong dalam beberapa menit. Lalu akhirnya nama Maehwa dipanggil juga. Terakhir.

"Ini room box-mu," kata Ise tersenyum. Dia menatap Maehwa khawatir. "Jangan terlalu memaksakan diri, oke? Pergilah ke ruang kesehatan jika kau merasa sakit."

Maehwa membungkuk datar. "Terima kasih atas pengertiannya, Mentor."

Maehwa melangkah keluar dari aula sambil membuka kotak yang diberikan Ise. Dia bilang untuk pergi ke ruangan yang bentuknya sama dengan lencana di dalam kotak, kan?

Isinya adalah pin kucing hitam.

Kucing? Yang benar saja. Maehwa mau melempar mainan anak-anak itu, namun dia tahan karena ada kameramen di lorong. Dia menyematkannya ke baju dengan masam.

Maehwa masuk ke ruang latihan, tercenung.

Astaga! Banyak sekali trainee berkumpul di ruangan ini. 12 orang yang artinya setengah dari mereka akan ditendang ke tim lain.

"M-Maehwa, halo!" sapa Ah Ram.

'Kenapa kau ada di sini, sialan?! Bukankah sudah kusuruh di APONA! Apa yang dilakukan fans Ah Ram sih? Pindahkan dia ke APONA!'

Trainee yang harus Maehwa khawatirkan: Ah Ram dan Eugeum (yang dia kenal). Kyo rim tidak termasuk ke daftar berbahaya.

Masalah terbesarnya adalah Ah Ram! Mereka akan bertarung memperebutkan posisi Center. Di level Maehwa sekarang, dia tidak bisa mengimbangi vokal bocah itu.

Kyo rim tepuk tangan, berdiri di tengah saat Maehwa kena serangan mental. "Nah, karena semuanya sudah di sini, bagaimana kalau kita buka stiker lagu? Beberapa pasti berharap mendapatkan lagu ELESI(S), kan?"

Di dinding, terdapat dua stiker menutupi nama-nama trainee yang tinggal di sini dan judul lagu yang akan dibawakan.

"Kuharap itu The Day I Get My Goals. Aku sangat ingin menyanyikannya."

"Ayo cepat lepaskan stikernya, Kyo rim! Jangan buat kami penasaran!"

"Tuhan! Berikan The Day I Get My Goals!"

Kyo rim merobek stiker dengan semangat. "Ini dia! Mari kita lihat lagu kita."

Judul 'The Day I Get My Goals' terpampang di balik stiker membuat ruang latihan meledak oleh seruan bahagia.

Maehwa? Dia bersandar tanpa harapan. Meski dia mendapatkan lagu impiannya, apa yang bisa dia lakukan? Rival terkuat dalam vokal ada di sini. Pilihannya menyerah atau...

Mengerjakan misi rahasia dari sistem.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro