Chp 185. Brengsek Kau Jun-oh

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Begitu nama Wondrous Night diperlihatkan di bagian kreditnya, aula pecah dengan seruan tertahan para peserta pelatihan yang mengagumi sang senior. Mereka melongo, tidak percaya ada ikut campur Wondrous Night di final.

Star Peak memang bukan main-main dalam menyediakan kejutan. Siapa sangka mereka menjalin kerja sama dengan Apsaras Ent (nama agensi WN). Berapa anggaran yang dikeluarkan untuk mencapai kesepakatan tersebut?

Maehwa melirik sekitar yang menggebu-gebu. Tidak salah lagi, mereka pasti ingin menyanyikan lagu buatan seniornya yang terhormat. 

Genre lagunya adalah funky kpop yang bertujuan untuk membuat pendengar ikut bernyanyi dan menari. Ini lagu hybrid menggabungkan funk dan dance berdasarkan musik retro.

Sial, ini pilihan sulit. Kedua lagu final benar-benar bertolak belakang. Jika yang pertama cenderung memperlihatkan pesona jantan seorang pria, maka yang kedua memperlihatkan sisi kemanisan seorang remaja laki-laki sedang jatuh cinta.

Kru produksi menyeret sebuah papan yang ditutup banner Star Peak ke ruangan. Yihyun berdiri di sebelahnya. "Seperti yang kukatakan sebelumnya, pemilihan tim untuk final akan sangat berbeda daripada musim sebelumnya."

Yihyun menyingkap banner, menampilkan dua kelompok 'The Man' dan 'The Boys'. Mereka sudah membuatkan nama untuk kedua tim, jadi peserta pelatihan tidak perlu lagi repot-repot mengarang.

Tim pertama mendapatkan lagu Pretty Feeling oleh Wondrous Night. Sedangkan tim kedua akan menampilkan Woman and Roses oleh Vi & Letty. Lihatlah! Judul telah menjelaskan konsepnya. Pria macho dan pria imut. Kebuasan dan kemanisan.

"Begini cara menentukan timmu. Kalian akan dibagi menjadi dua tim yang terdiri dari 10 anggota pada tiap lagu. Peserta pelatihan peringkat 20 akan maju terlebih dahulu untuk meletakkan namanya ke lagu dan posisi yang dia inginkan. Akan tetapi, trainee dengan peringkat terbesar dapat menggeser pilihan mereka bahkan memindahkan mereka ke lagu yang lain dan mengambil tempat pilihan trainee sebelumnya."

Raut wajah para trainee berubah tegang dan pucat. Astaga, itu lebih kejam daripada menyuruh peringkat 1-10 menjadi tim dan yang lainnya otomatis membentuk tim kedua. Ini diskriminasi peringkat secara terang-terangan.

Maehwa tersenyum miring. Sampai akhir Caterina si paling fanatisme materi tetap berulah mempermainkan anak-anak. Sepertinya dia tidak suka dengan orang yang punya mental kuat. Apa dia menderita sindrom kompleks superioritas?

Kita berharap akan menyanyikan lagu A, namun orang yang lebih tinggi dari kita mencuri bagian itu lantas memindahkan kita ke tempat yang dia inginkan dan kita hanya bisa pasrah menerima.

"Itu kejam," gumam beberapa trainee. "Sungguh kerugian untuk mereka yang di peringkat bawah."

Yah mau memprotes pun tidak ada gunanya. Peraturan telah ditetapkan, apalagi ini final. Tidak mungkin mereka memberikan evaluasi mudah.

Lantern mencolek lengan Maehwa selagi trainee lain berdiskusi bersama teman-temannya. "Kak Maeh akan pilih lagu yang mana?"

Entahlah, ini pilihan yang rumit. Sebisa mungkin Maehwa ingin menghindari Woman and Roses karena itu cringe sekaligus menggelikan. Sangat tidak cocok untuk Maehwa. Cukup sudah dia tampil seksi sekali di Evaluasi Konsep.

Tapi entah kenapa, instingnya berteriak kencang supaya tidak mengambil Pretty Feeling. Ada bagian terdalam dari diri Maehwa melarangnya memilih sesuatu yang berhubungan dengan WN. Apakah ini naluri menghindari marabahaya?

"Belum tahu. Belum kupikirkan."

Sayangnya tidak ada waktu untuk berpikir panjang karena Yihyun sudah memulai pemilihan lagu dan posisi. Dia memanggil Hwang Gyuyol, si peringkat terakhir untuk maju ke depan dan segera menentukan pilihannya.

"Aku akan memilih sub vokal ketiga."

Gyuyol mengambil papan namanya dan menaruhnya di kolom lagu Women and Roses. Dia mengambil pilihan teraman karena ada 19 orang yang bisa menggesernya sewaktu-waktu.

"Berikutnya peringkat 19, trainee Keum Gwanggu."

Maehwa memperhatikan mereka yang meletakkan namanya ke tempat yang diinginkan sambil berharap dan meminta bantuan pada trainee teratas agar tidak memindahkan namanya.

Ampun dah. Mereka sampai memelas untuk mempertahankan posisi yang dipilih. Adegan belas kasihan seperti ini pasti memuaskan Caterina dan Interstellar yang menonton ikut terharu dengan ikatan pertemanan antara laki-laki.

Sampai trainee peringkat 15 dipanggil, sejauh ini belum ada yang tergeser. Semuanya masih terpasang di pilihan pertama mereka. Kolom pemilihan mulai terisi oleh nama-nama trainee.

"Berikutnya peringkat 14, Han Maehwa."

Begitu nama Maehwa dipanggil, Ise seketika menegakkan punggung. Dia menatap Maehwa yang melangkah gontai menuju Yihyun dan papan lagu beserta daftar posisi. Ise penasaran, lagu apa yang akan Maehwa pilih kali ini.

Tangan Maehwa terulur mengambil namanya yang dicetak dalam huruf hangul. Ternyata itu bersifat magnet. Pantas saja bisa menempel dan digeser dengan mudah ke permukaan papan licin.

Sekarang bagusnya bagaimana?

Haruskah Maehwa mengikuti kata hatinya dengan tidak memilih Preety Feeling? Haruskah bertindak cermat atau mengikuti alur? Ini pertaruhan ambigu. Kondisinya sama seperti Gyuyol, ada 13 trainee yang bisa menendangnya kapan saja.

Baiklah, Maehwa akan mendengarkan teriakan instingnya. Memangnya kenapa kalau harus tampil seksi sekali lagi? Lebih baik membunuh rasa malu daripada diterpa badai masalah. Harga diri tidak penting. Keselamatan nomor satu.

Maehwa menaruh namanya di sub vokalis kedua pada lagu Woman and Roses. Kini dia hanya perlu berharap namanya tidak didorong.

Drama dimulai ketika peringkat 10, Han Siyoon, menggeser salah satu trainee. Itu adalah pengusiran pertama. Dia memindahkan Lantern yang mengambil penyanyi rap satu Woman and Roses (ingin satu tim dengan Maehwa) ke sub vokalis keenam sambil menyengir minta maaf.

Lantern mengepalkan tangan. Tidak apa! Yang penting dia masih setim dengan Maehwa. Di barisan peringkat 11-20, Maehwa bagaikan mercusuar karena ada segelintir harapan untuk melawan tim yang punya anggota 'siap debut'.

Saat giliran Kyo Rim, dia tidak tega menggeser siapa pun dan memilih penyanyi rap ketiga di Women and Roses. Dia menoleh semangat ke Maehwa dan Lantern, mengacungkan jempol. Ini bisa jadi reuni yang cepat untuk Tim Pray.

Maehwa menelan ludah. Di luar dugaan, Women and Roses sangat laku ketimbang Preety Feeling. Dari tadi yang digeser adalah lagu buatan Vi & Letty. Musiknya memang enak sih. Itu berpotensi menjadi salah satu lagu yang dilarang.

Di giliran Geonwoo, dia takut-takut memindahkan nama Siyoon untuk mengambil tempat di Women and Roses. "Maafkan aku, maafkan aku, maaf!!"

Siyoon meremas rambut. "Ahh, sudah kuduga!!Kau hanya melirik Women and Roses."

Berikutnya adalah giliran Eugeum. Dia tanpa basa-basi mencabut nama Kyo Rim membuat orangnya refleks berseru, lalu memindahkannya ke sub vokalis kelima. Enak saja! Eugeum kan juga mau mencoba satu tim dengan Maehwa.

Kyo Rim mengirim tatapan sengit. Eugeum mengangkat bahu cuek. Salahku apa? Aku hanya mengikuti peraturan. Demikian arti ekspresinya.

Masalahnya baru dimulai ketika giliran Jun-oh. Dia tersenyum lebar ke arah Maehwa yang dari tadi tidak pernah geser. Huh? Apa arti senyuman itu?

Untuk pertama kalinya Maehwa merasa terancam karena Jun-oh mengambil papan namanya dan... Astaga! Maehwa melotot ketika Jun-oh mencoba mengusirnya ke tim Pretty Feeling.

"Kau...! Jangan coba-coba!" Maehwa berbisik gemas. Menodongkan tinju kalau Jun-oh berani memindahkannya ke lagu yang dia hindari.

Jun-oh menyeringai, menggeser Maehwa menjadi sub vokalis kedua Preety Feeling. Dia memberi cengiran dan salam peace. "Aku ingin lihat Maehwa dengan konsep lucu sekali lagi. Ehehe~"

DASAR BRENGSEK KAU, JUN-OH!!!!


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro