Chp 39. Perselisihan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

AUTHOR PoV

Di SMA Gadam, terjadilah pertarungan antara Kim Yeosu vs Yoon Minji di kelas 2-B. Siapa yang memulai? Yeosu? Bukan! Dia bukan murid yang suka mencari masalah. Jawabannya adalah Minji!

Mula permasalahannya begini, Narae sedang membalas hate comment yang menjatuhkan biasnya yaitu Han Maehwa, bilang bahwa episode lima The Star Peak benar-benar bertujuan menjatuhkan Maehwa. Lalu tiba-tiba Minji dan gengnya memukul kepala Narae tanpa sebab lantas merebut hapenya. Ngomong-ngomong Minji itu fans Doo Jinyong. Jadi intinya, ini pertarungan melindungi harga diri bias.

"Masih saja membela si oplas Maehwa? Sadarlah, Narae. Kau diracuni Yeosu terlalu jauh. Belum telat ganti stan. Lihat ini, kau sampai rela mengisi saldo untuk membelikannya clover? Dasar bodoh. Non-trainee kayak dia takkan bisa debut! Kau masih belum berubah pikiran setelah melihat tindakan aslinya di episode 5?"

"Apa sih? Memangnya kau penyelenggara The Star Peak? Terserah aku ingin menyukai siapa." Narae berniat mengambil ponselnya, namun Minji menepis tangannya. "Kembalikan hapeku."

Minji menyunggingkan senyuman culas. "Clover milikmu harus untuk Jinyong-ku."

"APA?! Kembalikan hapeku, sialan!"

Dan di situlah akar perkelahian mereka. Minji mentransfer Green Clover yang dibeli Narae untuk Maehwa kepada Jinyong. Padahal dia sengaja belum mengirim clover itu karena mau melakukannya bareng dengan Yeosu.

"Bukankah berinvestasi pada Jinyong lebih bijak daripada si oplas Maehwa? Kuharap dia benar-benar dieliminasi kali ini."

"Kau keterlaluan, Minji," kata Mirae. Rahangnya mengeras. "Hanya karena acara TV, kau bersikap berlebihan begini."

"I-itu benar!" imbuh Su-jung, takut-takut. "Kau pikir biasmu akan suka dengan tindakanmu ini? Membuli teman sekelas untuk mengambil clover yang dia beli."

"HEH! Kalian stan Kwon Ahram diam saja sana. Jinyong lebih baik daripada si pemalu Ahram yang kalian suka. Tampangnya saja yang oke, skillnya amat buruk. Makanya dia dekat dengan Maehwa. Yang satu oplas, satu lagi gagap. Hahaha! Bukankah itu kombinasi mengagumkan? Bisa ngepas begitu."

Sung-hae sontak menarik tangan Su-jung yang ingin bangkit dari kursi, menggeleng. Semakin diladeni, Minji akan semakin liar.

"Kau orangnya?" Terdengar suara berat Yeosu yang baru datang. "Aku mendengar tangisan teman seperjuanganku dari luar. Dia menghabiskan uang sakunya untuk membeli package clover dan kau... Ah, sudahlah. Komunikasi verbal tidak disarankan dalam skenario perkelahian. Ayo kita bicara dengan tinju atau jambakan. Berani berbuat, berani menanggung. Fyi, aku atlet taekwondo."

Dan di sinilah kita, di antara duel Yeosu dan Minji. Tentu Minji sudah dibuat acak-acakan oleh Yeosu tapi bersikeras tidak mau minta maaf.

"Kenapa kalian berdua menyukai pria oplas sepertinya?! Bahkan Hangang mengkonfirmasi kalau Maehwa itu licik dan serakah! Bukankah Doo Jinyong oppa unggul di segala sisi daripada dia?!"

Yeosu dan Narae saling tatap. "Anggaplah begini. Aku menyukai Doraemon dan kau menyukai Dora the Explorer. Aku benci dora lalu meledeknya, merendahkannya karena animasinya tak masuk akal. Apa kau senang dengan itu? Tidak!"

"Hah? Apa yang kau bicarakan sih, sialan??Lagian, aku tidak suka Dora tuh! Aku sukanya Doraemon!"

"Kenapa kau suka sekali ikut campur dalam urusan orang lain? Memangnya Doo Jinyong itu kenal denganmu? Tidak, kan? Sama seperti kami, Han Maehwa juga tidak mengenal kami. Makanya kami bersikap seperti fans yang normal, bukan fanatik toxic sepertimu. Terlebih Maehwa sudah bilang, dia tidak oplas. Dianya saja yang terlahir manis. Bilang iri, kawan!"

"I-itu benar!" celetuk Su-jung manggut-manggut. "Ahram tidak mungkin dekat dengan Maehwa tanpa alasan. Dia pasti orang yang baik."

"Apa kalian tidak lihat episode lima?? Maehwa kalian itu jahat plus egois! Dia sama sekali tak memikirkan tim! Kebaikannya hanyalah topeng! Dia bahkan sombong dan menghina game terkenal!"

"Menurutku, kita harus menunggu episode selanjutnya supaya tahu apa sebenarnya terjadi. Itu mungkin saja karangan Lee Hangang kan. Lalu, kau percaya pada siaran TV begitu saja? Dasar bodoh!"

"Menurutku, kalian harus duduk di bangku masing-masing sebelum kucatat nama kalian dan kuberitahu ke guru kalian meributkan sesuatu yang bukan pelajaran. Cewek-cewek pecinta kpop!"

"?! B-Banjang?!!"

Di saat ketua kelas, Geum Gyeonmin, membuka mulut, di sanalah kelas sunyi bak kuburan. Tangannya mengklik pena dengan cepat membuat Minji dkk berngidik takut. Satu peraturan kelas 2-B, jangan berurusan dengan ketua kelas. Dia adalah penganut kesetaraan gender.

Mereka mendecih sebelum keluar.

Geum Gyeonmin disegani bukan karena dia kuat, jago berkelahi, atau apalah. Semua guru di sekolah menyukainya karena dia merupakan murid teladan. Nilainya, sikapnya, keaktifannya, semua sempurna. Itu akan semakin sempurna jika Gyeonmin seorang ketua OSIS, namun dia menolak profesi itu.

Kenapa? Pertanyaan bagus. Gyeonmin merupakan pecandu game. Jika dia menjadi ketos, maka waktu gaming-nya berkurang. Selain itu dia...

... Penggemar progamer Im Rae!

"Masih belum move on dari Paman Rae, Geum? Ayolah, pasti dia hiatus sejenak dari pekerjaannya," bujuk Yeosu menenangkan mood cowok itu.

Bagaimana cara move on? Gyeonmin sudah mengikuti Im Rae sejak empat tahun lalu sebelum beliau menjadi seterkenal sekarang. Video yang diunggah Im Rae selalu memberi penerangan pada Gyeonmin setiap stuck bermain. Tidak ada channel pemandu game yang bagus selain Im Rae baginya.

Bukan karena apa. Im Rae tidak banyak bacot seperti steamer lainnya dan fokus bermain game. Makanya banyak yang nyaman dengannya.

Tapi sudah dua bulan berlalu, Im Rae tak kunjung update. Beliau tak pernah seperti ini sebelumnya. Jikapun beliau hiatus, setidaknya posting berita, kan? Ini tidak ada satu pun yang ditinggalkan seolah dia menghilang begitu saja. Wajar dong Gyeonmin resah. Im Rae adalah idolanya.

"Maehwa juga jago main game lho." Ini dia! Sudah dimulai! Bujukan super halus Kim Yeosu untuk menambah pengikut Maehwa. Kali ini targetnya ketua kelas. "Dia memainkan game yang kau mainkan. Shoot The Throne kan namanya? Dia sangat ahli sampai banyak yang mau minta mabar."

Gyeonmin mendengus. Tidak mungkin seorang calon idol meluangkan waktu memainkan game. Mereka kan punya jadwal ketat yaitu latihan dan latihan.

"Apa kau tak nonton streamingnya? Dia membuat konten mabar dengan penontonnya. Maehwa punya aura yang mirip dengan Paman Rae lho~"

"Diamlah, Yeosu. Aku takkan terhasut—"

Yeosu memotong dengan memperlihatkan video streaming Maehwa yang membantai salah satu penantangnya dengan skor 10 v 0. Dan, ah yeah! Mangsa telah tertangkap! Gyeonmin menunjukkan ekspresi tertarik! Dimulai dari tertarik, langkah kedua adalah penasaran, langkah ketiga jatuh hati. Yeosu menyeringai lebar.

"Dia... kok mirip sekali dengan Im Rae-nim?! Gaya mainnya itu lho! Astaga, apakah dia anak paman? Tidak mungkin. Im Rae-nim kan hikikomori dan perjaka selamanya. Siapa dia sebenarnya—"

Menyesal Gyeonmin menoleh. Yeosu memasang bando bertuliskan 'Maehwa' dan lightstick yang menggambarkan warna bunga maehwa. "Mau jadi fans denganku dan Narae? Maehwa itu ramah. Siapa tahu kau bisa mabar dengannya suatu hari nanti. Kau takkan rugi kok. Percayalah!"

"Aku lebih penasaran apa yang kau bawa di tas sekolahmu. Dasar maniak kpop!"

"Kau tak berhak mengataiku, dasar maniak game berotak encer!"

"Yeosu! Episode enam tayang siang nanti! Mau nonton bareng di kantin seperti biasa? Ju-sung katanya mau ikut... Lho, Gyeonmin, ada apa?" Maksud pertanyaan Narae adalah: mengapa Gyeonmin menonton self-promotion Maehwa.

Ekhem! Yeosu berdeham, berkedip-kedip. Narae berpikir sejenak. Ah! Dia mengangguk. "K-kalau begitu, Gyeonmin, apa kau juga mau ikut?"

"Jangan samakan aku dengan kalian, budak kpop! Aku takkan bisa kalian racuni segampang itu."

~To be continued~

Rajin like, rajin komen, rajin update.
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro