Chp 57. Evaluasi Individu Terakhir (IV)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Empat hari kemudian...

- Aku tidak menyangka, tebakan pemilik fansite Maehwa benar-benar tepat! Bulan Musim Dingin tampil terakhir.

- Tidak menyesal aku mengikutinya. Kau pantas jadi ketua fansclub, Nder!
-> Duain. Aku bisa menghemat uang.

- Bersiaplah, semua penggemar Bulan Musim Dingin! Pakai seragam dukungan, bawa banner dan properti dukungan. Kita sudah menunggu hari ini tiba!

- Aku mendapatkan informasi kala peserta yang tampil 25 ke bawah, anak-anaknya ranking tinggi semua! Tapi postingannya dihapus saat aku masih membacanya :(
-> Aku juga melihat postingan itu.

Dari subuh tadi, notifikasi Twitwar dan Naven milik Yeosu terus berdentingan. Ucapan terima kasih dan pujian karena dia menebak benar nomor panggung Maehwa. Sebagai gantinya, mereka menyerbu Yeosu lewat DM untuk membeli lightstick Maehwa.

Benar. Benda itu akhirnya selesai kemarin. Yeosu tidak sabar menyalakannya di studio untuk menyemangati biasnya!

"Kenapa kau belum mandi juga?" celetuk Jeyoon, berkacak pinggang. Dia sudah ganti baju, pakaian tertutup berhawa misterius tipekal masternim. "Nanti kakak tinggal. Kakak mau duduk paling depan biar bisa lihat memotret Maehwa dari dekat."

"Sebentar atuh, Kak. Lima menit lagi. Aku sedang menyebar berita di Naven supaya yang datang makin banyak. Narae dan Gyeonmin sudah membaca pesanku. Katanya mereka sedang bersiap-siap."

"Gyeonmin? Teman cowokmu? Apa ini, dia seorang fanboy?" Jeyoon tersenyum geli.

"Masih setengah. Tapi sebentar lagi, dia pasti full menyukai Maehwa. Percaya saja padaku!" serunya menepuk dada bangga.

"Ya sudah, buruan."

***IDOL PLAYER***

Di sisi lain, di dorm Fantasize, Ina bangun lebih awal dibanding member yang lain. Dia pelan-pelan pergi mandi, pelan-pelan berkemas, pelan-pelan memakai sepatu. Yeosu memberinya pesan jika dia dan kakaknya akan tiba pukul setengah enam.

Hehehe, akhirnya Ina bisa melihat Maehwa secara langsung setelah menunggu empat hari lamanya. Dia memusatkan seluruh fokusnya ke latihan supaya dizinkan pergi menonton. Kerja keras membuahkan hasil.

Yeosu bilang dia akan memberikan lightstick Maehwa begitu bertemu. Itu tidak gratis tahu. Ada bayarannya yaitu tanda tangan Ina. Salah satu kenalan Yeosu penggemar Fantasize. Bukankah simbiosis mutualisme ini sangat menguntungkan? Ina tidak menyesal menjadi stannya Maehwa.

"Aku tidak menyangka kau menjadi gadis muda yang suka fangirling," cetus Miyeon. "Padahal kau sok-sokan bilang 'sudah terlalu tua untuk fangirling-an'. Cuih."

"Apa kau baru saja mendecih pada leadermu?" Ina menatap Miyeon dingin.

"Pergilah," lanjutnya, tersenyum. "Nikmati waktu bebasmu, Leader. Titip foto Ahram."

"Ada maunya rupanya."

***IDOL PLAYER***

Di sebuah apartemen Gangnam, penghuni unit 20 tengah menyiapkan semua keperluan masternim: masker, kacamata, topi, kamera dengan lensa berkualitas.

Nama gadis ini Chul Sang-Hee. Dia fans fanatik Wondrous Night. Lihat saja rumahnya, penuh dengan poster member WN. Dari album, tanda tangan yang dibingkai, merchandise, dan sebagainya.

Saat melihat cuitan di Twitwar mengenai The Star Peak menambahkan lagu Give Me 5 ke kompetensi, setengah hatinya tidak terima kenapa lagu biasnya dimasukkan. Trainee yang mendapatkan lagu itu takkan bisa membawakannya sesempurna WN.

"Lihatlah. Awas saja dia membuat lagu oppaku jadi cacat. Dia habis olehku."

Sang-Hee pun berangkat ke studio TSP1. Dia tidak tertarik dengan trainee mana pun. Ini harga dirinya sebagai fans WN. Rasanya, dia tidak bisa disebut sebagai fans sejati kalau tidak berpartisipasi menonton trainee yang mengcover lagu mereka.

"Kau akhirnya datang, Ina!" seru seseorang.

"Aish! Jangan keras-keras. Kau pikir untuk apa aku pakai baju bertumpuk?"

Huh? Sang-Hee memicing. Ina? Maksudnya Song Ina? Ah, tidak mungkin. Untuk apa idol datang ke acara survival beginian... Eh, mungkin saja deh. Tidak ada larangan idol menyukai dan menggemari idol lain.

Tapi Sang-Hee berbeda! Kesetiaan dan cintanya hanya untuk Wondrous Night.

Sang-Hee melewati rombongan itu-mereka sedang membagi-bagikan lightstick.

Tentu saja itu rombongan Yeosu. Awalnya Jeyoon tidak percaya adiknya bilang berteman dengan seorang idol wanita, tapi astaga! Dia berbicara jujur.

"Saya sering melihat anda di TV. Ya ampun, saya benar-benar tidak percaya bisa bertemu dengan anda," gumamnya. "Anda penggemar Maehwa? Sulit dipercaya."

"Sudahlah. Dia datang sembunyi-sembunyi. Kalau kakak bicara blakblakan begitu, nanti ada yang dengar. Nih, seperti janjiku! Lightstick Maehwa."

Ina menerimanya dengan mata berbinar. "Cantik sekali..."

"Tentu!" Yeosu mengusap hidungnya, menunjuk Jeyoon. "Walau tampangnya tak memungkinkan, dia mahasiswa arsitek. Ahh! Maehwa pasti sangat senang melihatnya."

"Kau sudah datang toh, Yeosu."

Akhirnya datang juga. Teman-teman seperjuangan Yeosu yakninya Narae dan Gyeonmin. Lalu ada Sung-Hae, Mirae, Ju-sung, dan juga Kun-Hee. Sebuah keberuntungan Ha Yoon dan Ahram mendapat nomor urut tampil terbawah. Sama seperti Maehwa seolah mereka tiga serangkai yang tak terpisahkan. Apa karena mereka seumuran? Sesama 20 line.

"Para penonton boleh masuk-Aigoo! Aigoo!" Petugas terdorong karena mereka menyerbu masuk ke gedung studio.

***IDOL PLAYER***

Nam Yihyun, sang MC utama Evaluasi 'Solo Perfomance', naik ke panggung dengan setelan jas yang maskulin. Dia tersenyum, melambai ke kamera dan penonton yang disambut dengan tepuk tangan.

"Selamat pagi, Interstellar terhormat! Wah! Jumlah penonton yang datang hari ini lima kali lipat lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Saya merasa takjub, sungguh. Ini menunjukkan besarnya kepercayaan Interstellar kepada 5 trainee terakhir."

"Apa dia ahlinya berbasa-basi tidak penting?" gumam Gyeonmin yang langsung dianggukkan Yeosu dan Narae.

"Itu kebutuhan seorang pembawa acara." Jeyoon berkata, menyetel kameranya. "Beramah tamah dengan penonton."

"A-aku ingin melihat Ahram secepatnya..."

"Mari kita panggil tiga juri kita!"

Seong Mee, Lim Da-Kota, dan Baek Siwan naik ke panggung bersamaan. Untuk kedua kalinya studio bergema oleh tepuk tangan.

"Juri-juri terhormat, bagaimana menurut kalian tentang peserta The Star Peak? Apakah ada trainee yang menggait perhatian anda sekalian?" tanya Yihyun.

Da-Kota berbicara. "Saya cukup kecewa banyak trainee yang tidak layak ditonton karena kurangnya kemampuan dan pengalaman. Performa yang saya nikmati penampilan peserta Im Eugeum, peserta Gong Do Woo, dan peserta Moon Jun-oh. Sebenarnya saya cukup suka dengan penampilan peserta Sung Kyorim. Tapi dia kurang teknik dalam menari. Dia hanya andal dalam memainkan ekspresinya."

"Astaga! Kita sama, Nona Da-Kota. Saya juga menyukai penampilan peserta Moon Jun-oh. Dia tampak seperti rapper alami dan juga sering melakukan improvisasi untuk merebut perhatian Interstellar. Dia anak yang berbakat," kata Siwan.

"Saya berharap banyak pada trainee yang tersisa merujuk mereka berada di ranking yang tinggi." Seong Mee menambahkan.

"Itu benar!" Yihyun berseru memerintahkan untuk menukar gambar layar menjadi gambar trainee-trainee yang akan tampil.

Wajah close-up kelima trainee terakhir diperlihatkan (itu foto untuk poster The Star Peak). Ha Yoon dengan senyuman lebar. Jinyong dengan senyuman manis dan tanda peace. Kangsan tersenyum tipis sambil memegang anak rambut. Berikutnya Ahram dengan senyuman malu-malu. Lalu Maehwa, dengan ekspresi sleepy-nya.

Ina refleks meremas lengan Yeosu. Tapi Yeosu tidak responsif terhadap hal itu, sibuk mengambil gambar sambil mimisan.

"Kelima peserta ini termasuk ke dalam sepuluh besar. Peserta Ha Yoon peringkat pertama. Peserta Doo Jinyong peringkat kedua. Peserta Choi Kangsan peringkat ketiga. Peserta Kwon Ahram peringkat kelima dan peserta Han Maehwa peringkat ketujuh. Bagaimanakah performa yang mereka siapkan selama sepuluh hari? Trainee ke 26, silakan naik ke panggung!"

Lampu panggung mati. Teriakan mengalun.

"KYAAA!!! ITU CHOI KANGSAN!"

~To be continued~

Karena rame, aku double up
♩✧♪●♩○♬☆





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro