Belum ada apa-apa di sini. Masih menunggu riset seesay!

Dan akhirnya riset tuntas pada bab 15. Juga sudah ada apa-apa di sini.

Oke, pertama harus kuucapkan terima kasih kepada @RAWSCommunity yang telah mewadahi ajang menulis kali. Tanpanya mungkin, sudah aku lupa bagaimana nikmatnya menuangkan cerita dari pikiran maya ke dalam kata. Tanpa pecutan darinya, mungkin akun wattpadku tinggal halamannya saja tanpa activity.

Cerita ini seharusnya didasari oleh work riset di atas. Tapi karena aku merasa lebih nyaman menggunakan riset tersebut untuk beberapa rencana ceritaku yang lainnya, well, menjadikannya satu riset untuk semua. But nonetheless, bukannya berarti tidak berhubungan sama sekali. Karena aku mencoba berfokus pada 1 genre yang membuatku nyaman dalam menulis, Fantasi.

Jadinya, saat menulis riset aku tidak tahu mau kubawa ke mana fiksi ini. Kupikir, menulis fantasi yang gitu-gitu aja memang terasa membosankan. Sudah ada beberapa workku yang bergenre fantasi, fantasi medieval tepatnya, lalu kucoba, bagaimana dengan fantasi kontemporer?

Dari situ lahirlah anak kuliahan yang mengalami kejadian serta bertemu yang sosok supranatural. Mostly aku menggunakan pengalaman pribadi untuk menulisnya. Jadinya ini bakal terasa menjadi buku diary bagiku haha.

Aku gak tahu apakah bisa melanjutkannya hingga tamat, or setidaknya mencapai akhir konflik. Karena anak kuliahan sendiri banyak banget yang perlu dituntaskan. But still, aku berterima kasih kepada RAWS dan kawan-kawan lainnya yang telah memecutku, memaksaku kembali untuk meresakan nikmatnya menulis. Ya, daripada berputar-putar terus di dalam kepala tapi orangnya mager untuk menulis, yauda deh dipecut deadline dengan motivasi ingin tetap bergabung di sini dan ingin tetap menulis.