Chapter 3 : Annoying

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sudah beberapa hari ini Chika selalu mencari cara untuk pulang ke rumahnya tempat di mana ia tinggal bersama sang kakak, Yoshitaka. Namun semua usahanya selalu gagal.
Ia bahkan juga tidak ingat bagaimana caranya untuk kembali atau bagaimana ia bisa kesini.

Tetapi ada satu hal yang selalu ia ingat. Kalau tidak salah Chika mengetuk pintu di tengah malam hingga menimbulkan sebuah cahaya yang menyilaukan sampai saat ia membuka pintu itu ia sudah berada di tempat lain. Dan mengingat saat hari sudah malam ditambah ia yang begitu mengantuk, ia langsung tidur begitu saja tanpa tahu siapa yang berada di sebelahnya. Mengingat hal itu saja membuat wajah Chika memerah karena malu.

Dan untuk pagi ini, ia yang sudah membuat kesepakatan bersama dengan Chihiro kini tengah membuatkan sarapan untuknya dan juga Chihiro. Ya, setidaknya ia bersyukur karena diberikan tempat tinggal untuk sementara waktu sampai ia bisa menemukan pintu yang ia gunakan.

"Apa kau sudah menemukan caranya untuk kembali ke duniamu?"tanya Chihiro yang datang tiba-tiba.

Pemuda itu lalu duduk di kursi dekat meja makan sambil menunggu Chika menyelesaikan makanannya. Tidak buruk juga bagi Chihiro meminta Chika melakukan pekerjaan rumah selagi ia sibuk bekerja meracik kopi di sebuah cafe yang tidak jauh dari rumahnya.

"Masih belum," jawab Chika sambil membawa dua piring nasi goreng dan meletakkannya di atas meja dengan di samping piring itu ia letakkan juga segelas kopi hangat.

Chihiro kembali diam dan mulai menyantap makanan yang dibuat Chika. Sebenarnya ia tidak mempercayai ucapan Chika yang mengatakan bahwa gadis itu tiba-tiba saja datang di tengah malam melalui sebuah pintu ajaib. Namun mau bagaimana lagi, meskipun ia tidak percaya nyatanya gadis itu memang benar-benar berada di sini, bersamanya.

"Ngomong-ngomong Moriyama-san, bisakah kau tidak mengetuk pintu di tengah malam? Kau bisa saja mengganggu tetangga sebelah yang sedang tidur," kata Chihiro yang kembali ingat apa saja yang sudah dilakukan Chika selama beberapa hari ini.

"Memangnya kenapa? Aku kan hanya ingin pulang saja. Dan kau bilang juga lebih cepat aku pulang maka lebih baik jadi kau harus menanggung resikomu sendiri," jawab Chika dengan santainya.

"Tapi itu sangat mengganggu! Apalagi kau melakukannya setiap tengah malam hari."

"Kalau begitu biarkan saja aku tinggal di sini dan jangan banyak protes. Cepat atau lambat aku pasti akan menemukan caranya untuk kembali. Jadi kau bersabar saja."

Setelah Chika mengatakan hal itu, mereka berdua kembali diam dan makan dengan tenang. Kini di ruang makan hanya terdengar suara dentingan antara sendok dan piring yang saling beradu.

"Selain itu, bisakah kau tidak memanggilku dengan nama Moriyama-san? Itu ... rasanya sangat aneh," kata Chika pelan.

"Memangnya kenapa?"

"Karena itu mirip nama kakakku, jadi panggil saja aku Chika," jawab Chika.

"Baiklah."

Chika kembali tersenyum senang mendengar jawaban pasrah dari Chihiro lalu ia pun mulai mencoba untuk memanggil nama Chihiro juga.

"Chihiro-san, kau itu sebenarnya tampan tapi tidak laku ya," ucap Chika blak-blakan. Sebenarnya Chika ingin mengatakan hal yang lain tetapi saat berbicara yang keluar malah lain.

"Kau mengajakku kelahi, ha?!" tanya Chihiro dengan kesal bahkan Chika sudah memanggil nama kecilnya.

"Bukan begitu, hanya saja .... Kau itu tampan namun pendiam, jadi cukup sulit untuk di dekati. Apalagi jika kau punya pacar pasti mereka sulit bertahan bersamamu," ujar Chika yang membuat Chihiro semakin kesal.

Pemuda itu langsung berdiri dari duduknya dan meninggalkan gadis itu dengan wajah yang kesal. Entah kenapa bersama gadis itu akan membuatnya semakin kesal dan ingin sekali ia menghajar gadis itu apalagi mulut mungilnya yang berbicara selalu tepat sasaran itu. Ingin sekali ia memberi pelajaran pada gadis itu dan juga mulut mungilnya yang berbicara terlalu jujur itu.

"Aku sudah selesai, terimakasih atas makanannya gadis menyebalkan." Setelah mengatakan hal itu, Chihiro langsung pergi meninggalkan Chika sendirian di ruang makan.

"Sepertinya aku salah bicara," gumamnya yang hanya menatap kepergian Chihiro lalu tersenyum manis.

"Mohon bantuannya, Chihiro-san. Dan juga aku janji akan memberikanmu kesan yang sangat bermakna hingga kau sulit melupakanku nanti saat aku pergi dari sini," kata Chika pelan dengan senyuman manisnya.

Tbc

11 Januari 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro