Spring-What?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bunga Sakura berguguran, suara derap langkah kaki terdengar saling sahut menyahut dibawah pohon Sakura yang sudah mekar itu. seorang gadis dengan netra Heterokromia berjalan memasuki gerbang sekolah tepat saat bel sekolah berdering.

"Oh, tepat waktu! kukira aku akan terlambat lagi hari ini," ucap gadis itu sambil menengadahkan kepalanya ke atas "cuacanya cerah hari ini, kurasa memang pilihan tepat untuk berangkat pagi-pagi." 

Gadis itu melanjutkan langkahnhya menuju gedung aula sambil sesekali menengadahkan kepalanya ke atas. 

"MINGGIR, MINGGIR, AWAS!!!!" Seseorang berteriak saat gadis itu sudah berdiap-siap memasuki gedung. Kepalanya refleks tertoleh dan mendapati seorang pemuda dengan rambut hitam berlari ke arahnya. 

Tidak sempat menghindar dari tempat ia berdiri, gadis itu akhirnya tertabrak oleh pemuda tadi. "Maaf, maaf, aku sedang buru-buru," pemuda yang menabraknya itu langsung berdiri dan berlari meninggalkan gadis yang hanya memandang kaget dirinya hingga menghilang "apa-apaan tadi itu?" 

"Ah, sebentar... sekarang sudah hampir dimulai! Aku harus segera memasuki aulanya." gadis itu berjalan masuk ke dalam aula yang mulai di penuhi oleh banyak siswa baru.

.

.

.

"Kohihi!! Syukurlah, kukira aku bakal terlambat." seorang gadis dengan mata berwarna cokelat menghampiri Kohaku yang sedang duduk di bangku siswa baru. Gadis itu segera menduduki bangku di sebelah Kohaku.

"Nacchan kamu hampir terlambat lho..." Kohaku menatap heran ke arah temannya itu, "Apalagi kamu bilang kemarin kalau kamu bakalan berangkat pagi. Tidak sesuai dengan ucapanmu lho" 

"Iya deh, maaf. Soalnya kemarin aku main game sampai malam jadinya aku ketiduran agak sedikit lebih lama." Kohaku menghela nafasnya kemudian mengangkat tangannya dengan cepat dan menjitak dahi Juuna.

"ADUH, apaan sih??" Juuna mengaduh kesakitan.

"Untuk kamu dan kebodohanmu." Ucap Kohaku dengan santai dan kembali menatap ke depan karena upacara pembukaan akan segera dimulai.

.

.

.

"Omong-omong Kohihi sudah menentukan akan masuk klub apa?" Juuna bertanya saat mereka berdua sudah sampai di kelas.

"Uhmm... aku belum menentukan sih, tapi kurasa aku akan masuk ke klub lukis. Kalau Nacchan bagaimana? Apa kamu akan masuk ke klub karate seperti saat masih  SMP dulu?" Tanya Kohaku.

"Tidak, aku mau masuk ke klub IPA, tapi bagaimana pun juga aku tetap tertarik dengan klub karate disini. Aku pernah melihatnya dulu waktu ada turnamen karate sih, klub karate disini kuat banget! Tapi aku masih ingin masuk klub IPA..." suara Juuna terdengar semakin kecil sampai ia sudah selesai bicara.

"kalau begitu masuk saja ke klub yang Nacchan minati saja? Soalnya kalau tidak minat sama saja dengan Nacchan yang asal-asalan ikut 'kan?" Kohaku membalas perkataan Juuna.

"Ah, benar juga tuh! Oke, kurasa aku akan masuk ke klub IPA saja!!" ucap Juuna dengan bersemangat.

Suara pintu terdengar terbuka dan para siswa dan siswi yang ada di kelas itu langsung lari menuju ke bangkunya masing-masing. Seorang guru berjalan masuk ke kelas dan mulai memperkenalkan dirinya. 

"Selamat Pagi" ucap guru itu yang selanjutnya langsung dibalas oleh seluruh murid yang ada di kelas itu.

"Nama saya Makishima Shougo, wali kelas kalian, aya akan mengajar di kelas kimia kalian dan selanjutnya saya akan mengabsen kalian semua. Bagi kalian yang mendengar namanya dipanggil, tolong angkat tangan kalian agar bapak tahu wajah kalian" ucap guru bersama Makishima itu. 

"Ah, tapi sebelum itu, yang bernama Tsumiroku Kohaku-san dimohon untuk menuju ke ruang osis yang berada di lantai tiga" Makishima tersenyum lebut.

Dengan wajah kebingungan Kohaku berdiri dan segera berjalan menuju ke luar kelas.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro