B A G I A N - 3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Haiii, aku ada sedikit perubahan yaa di Umur Alpha Zacchaeus, tadinya 25 tahun jadi 31 tahun yaa, enjoyy

   Hari ini adalah hari ulang tahun Alpha Zacchaeus, sejujurnya aku belum mengerti betul mengenai mereka, manusia serigala, namun Ibu sangat percaya dan merasa aman bersama mereka, maka aku akan mempercayai Ibu, untung saja aku mempunyai gaun untuk menghadiri acara malam ini, gaun itu di berikan oleh Ibu ku pada saat aku berumur 21 tahun lebih tepatnya 1 purnama yang lalu, gaun itu indah, namun belum pernah aku pakai, maka acara hari ini adalah acara yang tepat untuk memakainya, Ibu juga yan meminta k untuk memakai gaun ini.

   Aku menggerai rambut hitam ku, aku mengikat sedkit rambut ku dengan berbentuk ikatan pita dengan tali putih, akupun menggunakan pemerah bibir dan memaki sedikit parfum, kami memang sangat jarang menggunakan ini seua, terlebih datang ke pesta, namun, aku senang menggunakan ini di saat - saat aku menginginkan untuk memakai ini semua.

   Aku berjalan keluar dari kamar dan menemukan Ibu sudah rapih dan siap untuk kita pergi ke acara tersebut, entah dimana acara itu berada, ibu memberikan ku sebah selendang yang akan cukup untuk menghangatkan ku di cuaca yang dingin ini, akupun mengambilnya dan mengenakan selendang tersebut.

   "Kereta kuda sudah berada di depan menunggu kita, perjalanan akan kita akan cukup jauh, maka kita harus beregas," kata Ibu sembari berjalan keluar, aku menatap Ibu bingung, kereta kuda yang seperti apa? Kereta kuda yang kita miliki adalah kereta kuda untuk berdagang, dan itu bukanlah kereta kuda yang dapat kita naiki dengan kaun seperti ini. Akupun membiarkannya dan mengikuti Ibu keluar, betapa terkejutnya aku melihat kereta kuda yang indah, lengkap dengan kusir, dan 4 kuda putih yang siap menantarkan kita ke pesta.

   Aku menatap Ibu terheran, namun Ibu nampaknya tidak terkejut dengan adanya kereta kudayang sudah ada didepan rumah kami, Ibu memasuki kereta kuda tersebut dan menjulurkan tangannya membantuku untuk memasuki kereta kuda ini, setelah aku duduk di seberang Ibu, Ibu pun menutup pintu dan kita pun memulai perjalanan menuju pesta yang akan kita hadiri.

   Selama perjalanan kami menuju pesta, semakin dekat kita menuju tempat tersebut, semakin aku merasa helisah, entah apa yang membuat ku gelisah, jantung ku berdebar dengan kencang, tangan ku mulai berkeringat, oh tidak, aku tidak, tidak sekarang, aku mengucapkan mantera yang biasa aku lakukan apabila aku merasa akan terserang rasa cemas ku, walaupun aku datng bersama Ibu, tetap saja aku tidak mengenal siapapun disana selain Ibuku, hal seperti ini akan terjadi apabila aku merasa tidak aman dan terlalu berpikir mengenai sesuatu secara berlebihan, maka aku akan mengucapkan mantera kau baik -baik saja, tidak akan terjadi apa - apa, sembari mengatur napas ku tarik napas tahan dan hempaskan.

   Ibu melihat aku yang terlihat cemas mengusap punggun tangan ku, dan membantu ku untuk mengatur napas ku dan meredakan rasa cemas ku, tidak ku rasa, kereta kuda kami berhenti dan aku melihat kita sudah didepan sebuah gerbang, aku melihat banyak orang yang berjalan dan mengantre untuk memasuki tempat diselenggarakannya pesta ini, ada juga mereka yang menggunakan kereta seperti kita.

   Wow, gerbang masunya menjulang sangat tinggi, dengan tembok yang tebal dan kokoh, mereka juga memiliki penjaga, seperti penjaga yang dimilliki kerajaan kingston, kerajaan yang menaungi desa lilith, tempat aku dan Ibu biasa menjual dagangan kami. apakah ini juga sebuah kerajaan, hanya saja bukan mnanusia yang menjadi raja dan rakyatnya, melainkan manusia serigala.

    Aku melihat orang - orang bergantian memasuki wilyah istana ini, ya aku dapat katakan bahwa ini merupakan sebuah istana, karena tempat ini memiliki halaman depan yang sangat luas, bangunan yang besar, tinggi dan sangat kokoh, memiliki penjagaan yang sama dengan Kerajaan Kingston, dan pakaian mereka, sangat, mewah. Bagaimana banguna sebesar ini tidak terlihat dan tidak terjangkau oleh manusia? Apakah cerita - cerita mengerikan mengenai makhluk didalam hutan adalah untuk menakuti manusia agar tidak memasuki wilayah hutan terlalu dalam? Namun, orang - orang ini terlihat sama seperti orang - orang yang ku temui ketika berdagang dengan Ibu, mereka tidak mengerikan dan tidak terlihat berbeda.

   Aku merasakan Ibu menepuk punggung tanganku, aku menoleh kearah Ibu yang ternyata sudah terlebih dahulu turun, akupun menuruni kereta kuda ini dengan bantuan Ibu dan kamu berjalan masuk kedalam istana ini, tentunya, dengan tangga yang banyak dan sangat melelahkan. Setibanya kami didepan pintu yang besar, Ibu memberikan sebuah amplop kepada penjaga pintu dan penjaga tersebut mempersilahkan kami masuk.

   Aku tercengang saat memasuki ruangan ini, ruangannya sangat luas, dengan pencahayaan yang membuat malam yang dingin ini menjadi hangat, harum ruangan yang dihasilkan dari lilin yang terbakar menimbulkan perasaaan yang nyaman, sandalwood, harum lilin ini adalah sandalwood, salah satu wewangian yang sangat aku sukai, alunan musik yang sangat halus, membuat suasana menjadi lebih berwarna, orang - orang saling berbincang satu sama lain, aku dan Ibu berpegangan tangan menuruni tangga, Ibu menuntun kami kearah sepasang suami isteri dengan 2 orang yang ku pikir seumuran dengan ku, apakah ini Roe dan Rori, teman masa kecil yang tidak ku ingat sama sekali?

   Mereka merasakan kehadiran kami, mereka menoleh kearah kami dan tersenyum, kedua pemuda - pemudi tersebut melihat ku dengan tatapan senang dan tersenyum lebar kepadaku, mereka melambaikan tangan mereka.

   "Axyly, Sudah lama kita tidak bertemu." Sapa wanita yang sepertinya juga seumuran dengan Ibu, ia memeluk Ibu dan Ibu memebalas pelukannya dan tersenyum. Aku melihat kearah Roe dan Rori, mereka terlihat sangat antusias dan seperti menahan diri mereka untuk tidak memeluku.

   "Xylia, perkenalkan, Ini Nyonya dan Tuan Winster, dan kedua anak kembar mereka, Roe dan Rory, mereka adalah serigala yang kau temui waktu itu." Jelas Ibu, Aku tersenyum, kedua orang ini juga yang telah membantu Ibu melahirkan ku dan merwat kami hingga kami bisa hidup mandiri, aku tersenyum dan membungkukan tubuhku kearah Nyonya dan tuan Winster.

   "Terimakasih telah memabntu Ibuku, terimakasih telah merawatku." Ucapku kepada mereka, mereka tersenum dan membalas ku dengan cara yang sama.

   "Ah, berarti Ibu mu sudah menceritakan tenang kami, aku minta maaf apabila kehadiran anak kami mengejutkan mu, Xylia, mereka hanya tidak sabar untuk bertemu teman masa kecilnya." Ucap Nyonya Winster, akupun terkekeh.

   "Yah, pengalaman yang mengejutkan, namun maaf-" aku menatap kearah Roe dan Rori "-aku tidak mengingat kalian." kataku dan akupun tersenyum canggunng, namun Rori, gadis dengan rambut pirang lurus yang pada malam ini ia kuncir menjadi bentuk bun dan mengenakan gaun berwarna pink pastel itu tersenyum kearah ku.

   "Oh Xylia, tidak apa, kami tahu, tapi, bolehkah aku memeluk mu?" katanya, tidak lagi dapat meredam antusiasnya, akupun mengangguk dan ia segera memelukku, aku terkekeh dan membalas pelukkannya, dibelakangnya aku melihat Roe, dengan setelan tuksedo hitamnya dan rambut pirang cepak yang terlihat sangat rapih tersenyum kearah ku dan membungkuk, aku melepaskan pelukan ku dan membalas bungkukkannya.

   "Senang bertemu dengan mu lagi, Xyli." katanya dan aku tersenyum, walaupun aku tidak memiliki kenangan apapunm engenai mereka, aku senang bahwa aku dapat bertemu dengan orang - orang yang mengenalku sedari kecil.

   Kami pun berbincang, namun ditengah kami berbincang, aku merasakan sesuatu menatap kearahku dari samping, awalnya tidak ku acuhkan, namun aku merasa tidak nyaman sekaligus penasaran dengan apa atau siapa yang menatapku dengan sangat intens ini, akupun memberanikan diri untuk mengalihkan pandangan ku kearah tatapan itu dan aku tertegun.

   Aku melihat seorang pria dengan rambut hitam legamnya, dengan jarak pandang ku dengan pria tersebut, dapat ku katakan bahwa pria tersebut memiliki warna mata emas, aku tahu, tidak ada manusia yang memiliki mata berwarna emas, namun apakah dia manusia? Tubuhnya yang besar, bahunya yang lebar dan ia terlihat sangat tinggi dibaningkan orang - orang disekiatrnya, saat aku menatapnya, ia telah menatapku terlebih dahulu, maka sekarang kami melakukan kontak mata, jadi, ternyata dia yang selama ini memperhatikanku dengan tatapannya.

   Menyadari bahwa aku menatapnya, ia berjalan kearahku, seperti mengetahui siapa pria itu, orang - orang langusng memberikannya jalan dan membungkuk, ia tidak melepaskan tatapannya, begitiupun dengan aku, aku merasakan tubuhku tidak bergerak, suasana diruangan ini menjadi hening, hanya ada iringan musik yang mengisi ruangan ini, semakin ia mendekat, semakin aku merasakan auranya, auranya sangat kuat, seakan - seakan ia bukanlah orang sembarangan.

   Hingga akhirnya ia berdiri didepanku, ia membungkuk dan menjulurkan tangannya, iapun berkata,

   "Selamat datang kembali, Xylia." Kata pria itu.

*

*

*

Heyyyy, sorry untuk update yang lamaa, yang mau ngobrol - ngobrol, bisa follow instagram aku yaa  di queentales_ , twitter dan line@ aku udah ngga di pake,

enjoyy, and let me know what you think!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro