01. Orang Baru

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pesan author:
[Y/N]: Your Name
[L/N]: Last Name
Sisanya akan aku tulis lengkap.

Happy reading~

.
.
.
.
.

Your POV.

"Halo semuanya, kita kedatangan orang baru." Kata seseorang sambil mendorongku.

Weit, kenapa aku bisa sampe di sini ya?

"Wah salam kenal ya." Kata cowok bersyal biru dan berambut biru itu sambil ternyum.

Ka-ka-KAITO!!!
KAITO BENERAN COY!
BISA DIPEGANG! DIRABA!

Eh.... Tiba-tiba terbesit sesuatu yang bikin jantung berdebar-debar.

"Sa-salam ke-kenal..." kataku gugup sambil menahan dadaku yang bergemuruh.

"Wah, imut ya." Kata cowok yang berambut hijau.

Hijau?

MIKUO?
Ato mi kuah eheheheh....

Tapi dia tamfan banget!

"Baiklah, aku titipkan dia di asrama cowok ini ya." Kata orang itu lalu langsung keluar begitu saja.

Okeh aku harus...-

Eh?!
Di-di-dia bilang ASRAMA COWOK?!?!

"Ini... as-asrama... cowok?" Tanyaku gugup.

"Iya, ada apa?" Tanya Mikuo polos.

Uh mampus dah gue.
Bahaya nih untuk fujo!!!!

"Ada apa?" Tanya Kaito yang meliatku terkaget.

"Ada apa? Ah, penghuni baru?"

Penghuni? Wah dikira hantu nih...

"Rinto, dia manusia bukan hantu." Kata laki-laki lain.

BENAR!

"Kenapa dia menunduk?"

Eh...
Aku tak sadar dari tadi aku menunduk... dan
aku masih tak berani mengangkat wajah.

Tiba-tiba ada yang mengangkat daguku ke atas dan memperlihatkan wajahnya yang tersenyum.

Ternyata itu adalah Kiyoteru.

"Halo, salam kenal." Katanya sambil tersenyum lembut (dan ada efek sinar-sinarnya.)

Ces...

Rasanya aku bisa terbang dan bunga banyak yang melompat-lompat dari hatiku.

Sedangkan Kiyoteru hanya tersenyum bingung.

"Huh? Siapa dia?" Tanya cowok yang rambutnya kuning dan diikat ekor kuda.

LEN!
DIA IMUT BANGET!!!!

Apalagi mukanya yang bingung... KAWAEH BANGET!!!

"Ohya, kau belum mengenalkan diri." Kata Kaito.

Eh... mampus...

"Beritahu siapa namamu, jangan bengong dong." Kata Mikuo sambil mendekat.

Hanya beberapa cm...
Bahkan aku bisa mendengar nafasnya...

KYAAAA!

Aku langsung berbalik ke arah tembok. Aku bisa merasakan nyawaku hampir melayang... aku yakin mukaku memerah dan panas.

"Kau itu kenapa?" Tanya Rinto.

"Aneh..." kata cowok berambut hijau di sebelahku.

Aku menatap temboknya dengan tatapan kesal karena tak berani berbalik sehingga temboknya ketakutan karena dilihat tajam. Padahal dia tak salah apa-apa.

Tiba-tiba ada yang menarikku ke samping dan tak sengaja topi yang aku pakai terlepas.

"Hei jangan diam sa..-"

Hening~ (atau lebih tepatnya membeku.)

Semuanya diam.

Aku juga diam dan meneteskan keringat dingin.

"Kau... cewek?" Tanya Mikuo.

Aku hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Bagaimana... INI?!" Teriak Mikuo.

"APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?!" Teriak Rinto.

"Hei kalian lebay." Kata Kaito sambil menepuk pundak Mikuo dan Rinto.

"Iya kalian terlalu lebay." Kata Gumiya dengan kaki gemetar.

"(Dia yang lebih ketakutan)." Pikir semuanya.

"Sudahlah, tenang." Kata maz Kiyoteru yang penuh wibawa.

Semua akhirnya diam.

Sedangkan aku menikmati melihat wajahnya yang berkilauan itu.

"Jadi, apa sekarang kau bisa memberi tahu namamu?" Tanya maz Kiyoteru sambil tersenyum.

"En... [Y/N] [L/N]." Jawabku gugup.

"Wah nama yang bagus. Cocok denganmu." Kata Gakupo sambil tersenyum.

"Benarkah? Kau bahkan baru melihatnya." Kata Gumiya tajam.

Rinto mendekatiku lalu mengambil sedikit rambut yang terurai.

"Yoroshiku ne [Y/N]-chan." Kata Rinto sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Eh..." aku bisa merasakan wajahku memanas.

"Kawaii." Kata Rinto sambil tersenyum yang susah dijelaskan.

Bugh!

Ups...
Aku memukulnya...

"Ma-maaf! Itu refleksku. Apa kau tidak apa-apa?" Tanyaku panik sambil mendekati Rinto.

Tiba-tiba Rinto menarik tanganku yang membuat jarak antara aku dan dia semakin sedikit.

"Eh?!"

Pasti wajahku memerah lagi!

"Aku akan memaafkanmu kalau kau melayaniku di kamarku." Kata Rinto sambil tersenyum licik.

Eh....?!
EH?!?!?!

Tiba-tiba ada syal biru yang menutupi sekaligus menarik wajah Rinto.

"Rinto kau menakuti [Y/N]" Kata Kaito.

"Ugh! Hei!"

"Aku belum pernah melihat Kaito melepas syalnya..."

"Eh?" Kaito melihatku bingung.

Ke-ce-plo-san!

"Maaf-maaf... abaikan saja yang tadi." Kataku sambil berdiri dan membungkukkan badanku berkali-kali.

"Tetapi suaramu tetap terdengar oleh semua orang yang ada di sini loh..." kata Miko yang tiba-tiba meletakkan kedua tangannya di kedua bahuku.

"Eh! Benarkah?! Itu memalukan..." kataku sambil menunduk malu.

"Tenang saja, Kaito-nii memang jarang melepas syalnya.... Ngomong-ngomong kau imut juga ya. Aku jadi tertarik denganmu. Chu~" Miko mengecup di keningku lalu tersenyum lembut.

Aku hanya bisa memasang wajah kaget dan malu!

"Hei, apa kalian tidak terlalu menjaili [Y/N]-san?" Tanya Gumiya sambil melipat tangannya.

Aku mengangguk cepat.

Mikuo, Rinto, Kaito, maz Kiyateru, Gakupo dan Len melihatku bingung.

"Tuhkan." Kata Gumiya sambil menghela nafas pasrah.

"Ah Gumiya, bilang saja kau iri." Cibir Mikuo sambil memeluk leherku.

"AP-AP-AP-APA?! A-AK-AKU TIDAK-" Gumiya langsung menjadi tsundere.

"Sudahlah. Sekarang kita cek kamar untuk [Y/N]." Kata Gakupo sambil membolak-balikkan kertas di buku lebar.

"Len, di kamarmu ada 1 kasur kosong bukan? Bolehkah [Y/N] tidur di sana dulu?" Tanya Gakupo.

"Eh?! Aku sih tidak ada masalah..." kata Len sedikit kaget.

"AKU YANG BERMASALAH! AKU JUGA PUNYA KASUR KOSONG DI KAMARKU!" Teriak Rinto.

"Aku juga!" Kata Mikuo yang masih memeluk leherku.

"Baiklah, bagaimana kalau bergantian aja? Selama...-"

"Lima."

Semua mata tertuju kepadaku.

"Setiap lima hari aku akan tidur di kamar berbeda. Bagaimana?" Tanyaku yang rasanya menciut.

Hening~.

Aku mengigit bibir bawahku ragu.

"Baiklah aku setuju." Kata Gakupo sambil tersenyum.

"Aku tak keberatan dengan itu." Kata Kaito sambil tersenyum.

"Tentu saja." Kata maz Kiyoteru.

"Aku juga." Kata Mikuo.

"Akhirnya ada kesempatan mendekati [Y/N]." Kata Rinto sambil tersenyum sinis.

"Yah... tidak ada salahnya juga." Kata Gumiya sambil berpikir.

Aku tersenyum semuanya mensetujui permintaanku.

"Baiklah, kita mulai dari Len dulu." Kata Gakupo.

"APAAAA?!" Teriak Rinto.

"Kenapa harus Len?!" Tanya Mikuo agak keras dan dekat dengan telingaku.

"(Sakit telingaku... untung nggak sekeras Rinto.)" Pikirku sambil berusaha menghindari kupingku dari mulut Mikuo.

"Ada apa? [Y/N] juga setuju bukan? Apalagi nanti kalian juga akan sekamar dengan [Y/N] bukan?"Tanya Gakupo bingung.

"Iya sih..." kata Rinto sambil cemberut.

"Ma-maaf Mikuo... tanganmu lama-lama semakin berat..." kataku hati-hati.

"Kenapa? Kau ingin jatuh? Sini aku gendong." Kata Mikuo dengan senyuman khas pangeran.

"Bu-bukan begitu!" Seruku kaget.

"Sudahlah Mikuo, [Y/N] pasti lelah." Kata maz wibawa 1 alias Kiyoteru.

"Baiklah..." kata Mikuo yang kelihatannya enggan menarik tangannya.

I feel free....!

"Nah Len, tolong antarkan [Y/N] ke kamarmu ya." Kata maz wibawa 2 sambil memakai syalnya lagi. Itu loh... si Kaito.

"Baik." Kata Len sambil tersenyum.

"Ayo." Kata Len sambil MENGGANDENG TANGANKU!!!!!

KYAAAAA!!!!!
Nggak bakal cuci tangan nih!! >/////<

"LEN!!!!!"

"Apa?" Tanya Len sambil berbalik dan menunjukan wajah polosnya.

"Kau menggandeng tangannya!"

"Lalu?" Tanya Len sambil memiringkan kepalanya.

KAWAEEEEEH!!!

Aduh... aku sudah membayangkan tidur satu kamar ama makhluk yang satu ini...
Inget satu kamar bukan satu kasur!

"Itu tidak boleh!"

"Tetapi [Y/N] tak ada masalah bukan?" Tanya Len sambil melihat ke arahku.

"Ah! En... ya..." kataku pelan.

"Kalau begitu kami pergi dulu." Kata Len sambil kembali menarik tanganku.

#author POV

"Hei!"

"Sudahlah... kau itu kenapa sih? Kan ada gantiannya juga." Kata Gumiya datar.

"Tapikan..."

"Sudahlah Rinto, Mikuo. Kalian harus bersabar sedikit." Kata Gakupo sambil menaruh buku besar yang tadi ia bawa.

"Itu benar, sambil menunggu, ayo kita undian urutan siapa yang akan satu kamar dengan [Y/N]." Kata Meito sambil duduk melantai.

"Meito! Kenapa baru datang?" Tanya Gumiya.

"Hah? Sengaja nggak datang biar seru." Kata Meito cuek.

"Hah seru apanya?"

"Sudahlah jangan bertengkar deh, kalian mau ngundi nggak? Biar bisa cepet sekamar sama [Y/N] dan ngelihat wajah polos [Y/N] saat tidur?" Tanya Meito dengan wajah jail.

Mereka diam selama beberapa detik, akhirnya mereka semua duduk bersila melingkari celengan atau apapun itu yang berisi stik dengan bagian ujung bawah ada nomornya.

"Baiklah... kalian siap?" Tanya Meito.

Semua mengangguk mantap.

"Baiklah, ambil salah satu ujung stik. Tarik setelah aba-aba dariku." Kata Meito.

Semuanya langsung memegang ujung stik masing-masing.

"Siap ya... ichi.... ni....-"
.
.
.
.
.
[A/N]
Kira-kira? Mau siapa nih?

1. Maz wibawa 1, alias Kiyateru.
2. Maz wibawa 2, alias Kaito.
3. Maz wibawa 3, alias Gakupo.
4. Meito yang baru join.
5. Rinto yang bisa di sebut hentai.
6. Mikuo, bukan mie kuah.
7. Gumiya si tsundere.

Yah karena cerita baru pasti Nggak banyak yang baca, klo nggak ada yang comment satupun ya terpaksa aku acak sendiri. Di tunggu jawabannya 1 chap lagi~

Don't forget to voment.

-01/02/2016-->

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro