🌊 Benarkah Sebatas Kalimat? 🌊

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Disclaimer: Kimetsu no Yaiba (c) Koyoharu Gotouge

FanFiction by Cuzhae

Penulis tidak mengambil keuntungan materiel apa pun dari cerita ini.

Didedikasikan untuk #LovEvent #giyuushinoweek2022 #FFWC2022

T • Fluff  • Day 2: Love Languages • canon based!Arc Nagatumo-yama

Happy reading ^°^ !

.
.
.

Lagi dan lagi oni membuat kekacauan. Kali ini kabarnya oni laba-laba yang berulah dan diperkirakan iblis itu sangat kuat atau lebih berbahaya lagi jika ternyata iblis bulan atas.

Sudah banyak kisatsutai ditugaskan ke gunung Nagatumo yang menjadi sarang iblis itu. Namun, sangat disayangkan banyak prajurit berguguran.

Sampai Oyakata-sama pun mengutus dua hashira untuk memeriksanya. Dan mereka adalah Tomioka Giyuu dan Kochou Shinobu. Karena beliau takut oni tersebut makin memakan banyak korban.

Para kisatsutai ada untuk membereskan iblis. Meski begitu kekejaman makhluk pemakan manusia itu kian merajarela. Melebarkan sayap ketakutan dimana-mana.

Shinobu kehilangan kakaknya akibat ulah iblis tak punya hati. Begitu pun dengan Giyuu, bukan saja kakaknya yang direnggut, tapi juga kedua sahabatnya.

Dalam perjalanan ke gunung Nagatumo awalnya atmosfer di antara mereka hanya ketenangan.

Giyuu adalah hashira yang berbakat dan Shinobu akui itu. Teknik pernapasan airnya kuat dan gerakannya pun gesit. Sayangnya Giyuu tidak pandai berbaur dengan orang lain. Makanya para hashira canggung mendekatinya.

Dia cenderung datar tanpa ekspresi. Garis tegas di wajah Giyuu dengan tanpa goretan senyum menambah kesan dingin pada dirinya.

“Karena sudah ditugaskan dalam satu misi, ayo kita mengakrabkan diri!” ucap Shinobu memecahkan keheningan.

“Tujuanku hanyalah membasmi iblis,” sahut Giyuu dengan wajah yang masih datar.

“Kamu itu dingin banget, ya.”

Pantas saja Giyuu sering dijauhi. Saat ada orang yang rela mengajaknya mengobrol, responsnya pasti selalu singkat. Bisa saja orang itu malah jengkel diperlakukan seperti itu.

“Tomioka-san, menurutmu apa manusia dengan iblis bisa hidup berdampingan?” tanya Shinobu. Berusaha menarik perhatian pria itu kembali.

“Mustahil.”

Memang apa yang diharapkan dari seorang Giyuu. Seperti biasanya hanya jawaban singkat yang keluar dari mulut sang pilar air.

Mungkin kalau bukan perintah dari Oyakata-sama, mereka tidak akan bekerja sama.

“Malam ini bulannya cantik, ya,” tutur Shinobu tiba-tiba.

Entah karena tidak peka atau memang tidak mau menjawab. Giyuu tidak menyahut balik ucapan Shinobu. Sekadar dehaman pun juga tidak.

Ara~ Kau mengabaikan orang yang mengajakmu berbicara, Tomioka-san.”

Hashira air itu masih fokus berlari tanpa memedulikan gurauan rekan kerjanya tersebut.

Kalau Giyuu itu pria yang peka terhadap kiasan kata mungkin dia langsung terdiam atau bahkan syok dengan apa yang diucapkan Shinobu.

Karena bagi orang Jepang ungkapan, “Bulannya cantik” sama saja dengan pernyataan perasaan dalam artian romantis.

“Dasar tidak peka.”

________ 💞💞❤💞💞 ________

Gemes lihat Teteh Shinobu udah kode-kodean tapi Mas Giyuu gak kunjung peka. Hadehh.. Tapi emang ambigu sih. Itu emang beneran mau bilang kalo bulannya indah atau sebagai pengganti ungkapan ‘I love you’.

Oh, iya, jangan lupa untuk vote dan comment!

__________________
14 Februari 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro