Day 2 - Kualifikasi Awal: Cacing's Family vs ACHIRA (Cacing vs Aqila)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pertandingan 2

Round: Qualification
Writer: Cacinggrama vs Clynoqia
Battle prompt:
"SoL" "Perselingkuhan"
Aku menikah dengan seorang lelaki yang dijodohkan oleh orangtuaku. Tentu saja, aku tidak mencintainya. Aku pun melakukan perselingkuhan dengan lelaki yang merupakan kekasihku semasa kuliah. Kami sering melakukan kencan di kafe langganan kami. Namun, di suatu hari, aku terkejut saat mendapati suamiku yang juga datang ke kafe bersama wanita lain.

●●●

Cermin:

(1) “Laras, kamu tuh kayak bintang kejora, pick me tapi aku suka.”

Bibirku tersenyum geli. Tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam hal menggombal, bahkan sejak kuliah dulu. Hatiku hangat sesaat melihatnya tersenyum, mungkin itu karena Randi memperhatikanku juga.

Bunyi dering telepon terdengar dari smartphone-ku. Tertulis nama Doni—

“Suamimu?” senyumnya hilang.

Tanpa menjawab Randi, aku tutup telepon itu.

“Jangan bahas dia, males,” ketusku.

Doni adalah suami hasil perjodohan yang ‘tak diinginkan. Pria yang tidak pernah ada waktu untukku, selalu bertingkah aneh seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Jadi jangan heran kalau sekarang aku berkencan di cafe dengan mantanku.

“Sejak kapan aku bahas dia? Wajahnya saja entah gimana. Yang aku tahu, kamu cocoknya jadi istriku.”

Hatiku tergelitik lagi. “Bisa aja—”

Tetiba saja aku melihat dua orang masuk cafe. Ternyata itu Doni, bersama seorang wanita. Mereka bermesraan seperti kekasih. Jadi Doni selingkuh?

Dengan geram yang membuat hatiku panas, aku menghampirinya. “Heh, Doni!”

“Laras?” Wanita di sebelahnya terkejut, rupanya itu mamaku.

“Loh, sayang?” Panggil Randi kepada mamah.

Doni terkejut melihat Randi. “Hei adik tiri, kenapa kau memanggil pacarku dengan panggilan ‘sayang’?”

Sebagai istrinya harusnya aku marah atau sedih, tapi …. “Sebentar, otak aku not responding.”

Tetiba saja perut mamah sakit. “Sepertinya aku hamil.”

“Mamah jangan bikin aku makin bingung. Jadi itu saudara atau anak tiriku?” Aku bingung.

“Bukan keduanya karena ini adalah anak dia.” Tunjuk mamah ke bartender cafe yang ternyata adalah paman dari Randi dan Doni.

Aku semakin bingung. “Sebentar, jelaskan hubungan kalian denganku itu apa.”

Dan tetiba saja seisi cafe mengaku berselingkuh satu sama lain.

●●●

(2) "Di bangku pojok kanan dekat lukisan Pablo Picasso."

Satu bubble chat terakhir menjadi petunjuk tempat duduk kami kali ini. Di kafe yang sama, dengan orang yang sama sejak lima belas tahun terakhir.

"Spot favoritmu masih sama." Aku memegang pundak pria itu. Empunya menoleh dan tersenyum.

"Hai. Gimana kabarmu?" Pertanyaan rutin dia lontarkan saat kami bertemu.

"Hatiku? Masih seperti dulu."

"Femme assise pres d’une fenetre." Aku mendongak, berhenti membaca menu. "Judul lukisan di atas kepalamu," lanjutnya memperjelas.

Kami berbincang tentang masa kuliah, belajar jurusan seni rupa, sembari menunggu pesanan datang.

"Senang masih bisa mengikuti arah bicaramu. Aku akhir-akhir ini tertarik dengan karya Fragonard, terutama The Swing. Karena—"

"Mau sampai kapan gini terus? Aku masih menunggu keputusan finalmu." Dia menyelak.

"Baru dua bulan. Terlalu buru-buru kalau aku mengajukan perceraian sekarang." Suasana senyap karena pelayan datang mengantar makanan. "Kami juga belum 'bersentuhan' sejak akad. Aku hanya memikirkan dirimu," ungkapku meyakinkannya.

Pria itu terkekeh. "Sekarang aku bingung siapa yang jadi selingkuhanmu, aku atau dia?"

Lantunan musik dari instrumen jaz mengisi kesunyian yang mencekam, menghimpit tenggorokan.

"Kebetulan sekali."

Suara dari seorang pria berkacamata dengan pakaian pengajar berdiri di samping wanita muda. Aku mengenali lelaki itu karena cincin di jari manisnya sama dengan punyaku, dia suamiku. Namun, aku tidak mengenali wanita di sampingnya.

Siapa dia? Selingkuhan suamiku?

"Ternyata gak perlu menelepon, langsung di sini saja."  Tubuhku menegang melihat ekspresi serius suamiku.

Kekasih gelap satu meja pun sama paniknya. Dia berdiri mendekati si wanita, berusaha merangkul pundaknya tetapi ditepis.

Wanita muda menatapku. "Jadi dia selingkuhan Ayah?"

●●●

Cermin mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah ini:

(1)

(2)

Start: 16 Juli 11.15
Vote ditutup: 17 Juli 11.15

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro