Day 4: Kualifikasi Awal: Buah-buahan vs Ceya (Baim vs Andin)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pertandingan 1

Round: Qualification
Writer: William_Most vs anxna_n
Battle prompt:
"Comedy" "Mafia tobat"
Svyatopolk, pria kepala empat tercenung kala mengingat kebiasaan anehnya dulu; sehabis membunuh cuci tangan mengunjungi makam ayah. Pakaian favorit yang dikenakannya sekarang merupakan hadiah dari mortician atas pelepasan gelar mafia bawah tanah, awal mula dia membuka jasa Sinterklas dan terbiasa menerima protes anak-anak, "Sinterklas itu gak bertato!"

●●●

Cermin:

(1) Seorang pria dengan wajah dipenuhi tato dan codet berdiri di balik pohon.

"Dengan Pak Pokpok?"

"Svyatopolk--" pria itu berjeda, "Slametudin saja."

Malam ini bertepatan Natal, hari pertama Svyatopolk bekerja sebagai Sinterklas. Banyak yang mengansel orderan karena mereka takut melihat wajahnya garang, tidak sesuai gambar. Syukur dapat satu. Daripada keramaian, ternyata kerjanya di panti asuhan.

"Sinterklas kok tatoan?" seru anak-anak panti berbaju takwa tatkala Svyatopolk menghibur dengan atraksi topeng kijangnya.

Rambut putih dan janggut panjang, jubah merah dengan bagian atas melengkung, tampak indah. Anak-anak berebut bikin video TokTok sambil berjoget.

Selepas atraksi, dia mencuci tangan sambil bercerita ke pemilik panti.

"Dulu saya suka bunuh orang, bikin channel bawah tanah, terus taubat karena Ayah komentar pas live streaming di KuburTube.

"Saya mengadu ke tukang gali kubur, habis itu dikasih kostum pemain Sinterklas yang meninggal karena salah tembak buat tutup mulut. Sayang katanya, daripada dirongsok."

"Agak seram juga," komentar pemilik panti.

Akhirnya dimulai acara bagi-bagi kado. Sinterklas mengeluarkan kantung besar, yang setelah dirogoh isinya nasi berkat dan ayam geprek Pak Bangor.

"Bu," panggilnya.

Pemilik panti menoleh.

"Ini acara Natalan 'kan, ya?"

Yang ditanya tersenyum. "Maaf, Pak, tanpa mengurangi rasa hormat, kebetulan acara khitanan ini barengan sama Natal, jadi anak-anak pada request Sinterklas."

Svyatopolk melongo masih memegangi nasi berkat yang ditunggui anak terakhir yang lompat-lompat.

Ketika akhirnya dapat orderan, malah acara khitanan. Dia menghela napas. Bagusnya disyukuri, lebih mudah daripada pekerjaan sebelumnya.

"Pak, nanti maju buat ikut terbang-an, ya."

Ingin rasanya dia bunuh orang.

●●●

(2) Aku berjalan perlahan mendekati kamar mandi, mencuci tangan hingga bersih, dan menatap diri di cermin. Svyatopolk, orang mengenalku begitu. Mafia bawah tanah yang haus akan darah. Dan mafia itu kini berdiri di depan sebuah makam.

Kalau si tua ini masih hidup, mungkin beliau akan memukuli bokongku berkali-kali, sembari mengatakan 'anak nakal'.

Padahal dianya aja sering melakukan hal yang sama. Bahkan mengadu pada Ibu. Inget, Pak ... buah jatuh gak jauh dari pohonnya.

Kecuali pohonnya di tepi jurang.

Badum tess....

Itu kisah lama, karena kisahku bermula di lembaran baru ini.

Azekk ....

Bisa tolong hentikan backsound- nya?

Ampun, Pak.

Dan disinilah aku sekarang. Dengan jenggot putih dan topi merah yang sudah terpasang rapih, memakai setelan pink yang diberikan Mortician—yang katanya sih buat hadiah kelulusan mafia—menuju tempat biasa. Setelah memakai pakaian lengkap, anak-anak mulai berkerumun dan menyambutku.

"Ih! Tato! Sinterklas gak bertato, ini Sinterklas gadungan!"

"Sembarangan kali lah tu mulut."

Bukannya Bapak emang Sinterklas gadungan?

Aku mengabaikan suara, yang selalu muncul entah dari mana dan dengan sigap kembali menyingkap lengan pakaianku.

"Hohoho~ Sinterklas ini sudah ikut pelatihan ketangguhan. Tato dan otot ini didapatkan untuk melindungi anak-anak dari penjahat. Hohohoho~!"

Karena terbiasa, aku melakukan hal yang selalu kulakukan. Bahkan sorakan anak-anak mulai terdengar senang.

"Lindungi aku dari pembully!"

"Lindungi aku juga dari guru matematika ku-!"

"Aku mau, aku mau! Lindungi aku dari Sinterklas!"

. . .

"Aku sukanya Sinterklas yang manis ...."

Rengekan gadis kecil menarik atensiku. Aku langsung menurunkan lengan dan tanpa aba-aba—

"Aku juga bica imud~ ^w^"

●●●

Cermin mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah ini:

(1)

(2)

Start: 18 Juli 11.55
Vote ditutup: 18 Juli 11.55

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro