Day 8 - Semifinal: Buah-Buahan vs Halo-Halo Bandung (Baim vs Raya)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pertandingan 1

Round: Semifinal
Writer: William_Most vs Raylanvas
Battle prompt: Prompt 1
"Climate Fiction" "Kultivasi"
Kamu terbangun pada tubuh kultivator payah. Dunia tempatmu berada, sedang sekarat. Dilanda kekeringan hebat dan wabah hama. Sebabnya adalah Kristal Kwan Im, inti bumi yang kamu telan, mendatangkan ketidakseimbangan alam.

●●●

Cermin:

(1) Terbangun di tubuh kultivator. Dengan Divine Sense miliknya Adit memindai seisi planet dan mendapati dunia peradaban kuno yang sangat rusak.

Kekeringan hebat dan wabah hama terjadi di mana-mana. Sumber air susah dicari dan tanaman-tanaman untuk kultivasi hampir tidak tersisa. Adit juga mendengar nama Yang Feng digumamkan dengan penuh kebencian dari berbagai penjuru. Semua ini terjadi karena Kristal Kwan Im ditelan oleh Yang Feng.

"Yang Feng! Kurang ajar! Berani-beraninya kau melewati batas dengan menelan kristal suci!"

Puluhan ribu kultivator aliran putih berada di hadapannya. Mereka semua melayang di langit sambil menatap Gunung Wei Yi tempat Yang Feng berada.

"Semuanya! Jangan biarkan Yang Feng bernafas selamanya! Sudah waktunya penjahat ini dihukum!"

Kejahatan berat harus dimusnahkan. Untuk itulah para kultivator menyerang Yang Feng tanpa ampun. Mereka mengeluarkan ratusan ribu pedang terbang, jari ilahi yang menghancurkan gunung, dao elemen yang menyapu bumi. Berbagai macam serangan membuat Gunung Wei Yi lenyap dalam sekejap.

Namun, Yang Feng tetap berdiri tegak seolah tidak ada yang terjadi.

"Ranah kalian tidak sebanding denganku. Biar kutunjukkan kekuatan dari ranah tertinggi."

Hanya dengan satu kibasan tangan, Yang Feng meleburkan satu benua. Puluhan ribu kultivator tumbang dalam sekejap.

Berikutnya, Yang Feng terbang ke langit. Melakukan mantra tangan, lalu memanggil sosok welas asih seribu tangan. Dengan jurus itu ia menghancurkan planet sepenuhnya, meledakkan matahari, lalu meluluhlantakkan seisi galaksi. Para manusia dan kultivator langsung habis tanpa sempat menyemburkan darah.

Dalam hitungan detik dunia hancur, tapi Yang Feng memulihkannya kembali, termasuk iklim yang telah rusak.

"Sebelumnya aku hanya pembunuh berantai. Tapi di dunia ini, mungkin aku bisa jadi dewa."

●●●

(2) Profesor Gilian mendekap kristal inti bumi, penemuan mutakhir purwarupa Dewi Welas Asih. Dia bersikeras menolak menyerahkannya. Saat senapan terangkat, ancaman diteriakkan, kristal itu ditelan. Rentetan peluru bersarang, tetapi tubuhnya meledak, cahaya putih melenyapkan segalanya termasuk dua orang.

Di waktu terbangun, Lilian mendapati tubuhnya bukan miliknya.

Seseorang datang. "Ekuator, kamu sudah bangun?" tanya remaja bernama Jeje.

Lilian mengangguk, sekarang dirinya adalah Ekuator, yang pingsan ketika pelatihan kultivasi.

Hal ganjil yang didapati ialah bumi tidak bersuara lagi.

"Apa yang terjadi dengan dunia, Jeje?"

"Semuanya dimulai sejak hilangnya inti bumi, kristal Kwan Im. Medan magnet mengalami ketidakstabilan. Angin solar meluluhlantakkan bumi yang kering, banyak monster hama bermunculan. Manusia tersisa tinggal di kutub es ini, kami melakukan kultivasi guna bertahan hidup."

Lilian begitu menyesali perbuatannya. Dia bertekad menemukan kembali inti bumi untuk menyeimbangkan dunia.

Jeje akan ikut membantu. Ekuator yang awalnya payah kini bisa menguasai semua elemen, teknik pernapasannya stabil, walau energi yang lebih kuat.

Dalam ekspedisi melintasi jalur angin solar, banyak yang tewas dan monster mengerikan di mana-mana.

Hanya Ekuator dan Jeje berhasil mencapai ruang inti bumi. Tampak tubuh manusia yang dipenuhi energi yin.

Ekuator dengan energi yang membedah isi perut, menemukan kristal menyala.

Sebuah pedang menembus jantung Ekuator.

"Akhirnya ketemu juga, Kak Gilian."

Rasa puas pembalasan pengkhianatan ribuan tahun.

Saat kembarannya, Profesor Lilian, hendak memberikan kristal kepada militer, Profesor Gilian merebut dan menelannya. Berakibat pada hancurnya bumi.

Kini Jeje menelan kristal Kwan Im seraya memeluknya.

Di akhir, para penduduk menjadikan mereka berdua pahlawan. Patung peringatan dibangun, dan perlahan bumi pun pulih.

●●●

Cermin mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah ini:

(1)

(2)

Start: 29 Juli 11.30
Vote ditutup: 30 Juli 11.30

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro