📝 QnA Penggunaan Trope dengan Twist

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sesi QnA

•••

Q: Bisa dijelasin lagi gak contoh dari tip ketiga: take a sharp turn? Aku masih agak ngawang dan agak kecampur sama reverse the trope 😭🙏
A: Begini, kalau reverse itu tropenya dibalik
> Zero to hero jadi hero to zero
> Enemies to lovers jadi lovers to enemies

Sedangkan buat membelokkan suatu trope, tidak terkekang harus dibalik saja. Bisa kita belokkan menuju arah yg tidak diduga pembaca.
> The chosen one, kalo di-reverse pasti jadi si bukan siapa-siapa yg menjadi pahlawan. Tapi gimana kalau kita belokin?
>> The chosen one bukannya menyelamatkan, justru menghancurkan dunia. Kenapa? Dimanipulasi figur-figur jahat di balik layar? Ramalan menyesatkan? Atau harapan palsu?

Q: Bagaimana cara menulis cerita yang punya banyak trope biar tidak memusingkan?
A: Menurut Chita bisa dibagi-bagi ke beberapa kategori trope-nya.

> Trope krusial yang menyangkut plot utama. Kayak memecahkan kasus pembunuhan.
> Trope pendamping yang menyangkut para tokoh utama dan perjalanan mereka. Kayak terpaksa bekerja dengan pihak musuh.
> Trope minor yang menyangkut kejadian atau tokoh sepele dalam cerita. Kayak ayah si FL yg galak, memakai tokoh comedic relief di geng MC, dst.

Dengan begini, kita bisa tahu mana yg prioritas dn harus lebih ditonjolkan.

Q: Apakah ada cara lain untuk add twist ke sebuah trope selain dari yang sudah disebutkan?
A: Selalu ada jalan lain untuk mencapai tujuan. Berlaku juga untuk hal ini, jadi jawabannya adalah tentu saja ada. Dari ketiga cara tadi kenapa tidak digabungkan saja kedua atau ketiganya sekaligus, beuh paket combo.

Q: Kira-kira ada tida jumlah ideal trope(s) dalam bikin satu cerita biar ceritanya lebih menarik gitu?
A: Umumnya, sengaja atau tidak sengaja oleh author, ada satu trope utama yang berkaitan dengan plot. Lalu, ada trope yg berkaitan dengan para tokoh, ini bisa lebih.

Jadi, idealnya trope itu 2-3 yg jadi fokus utama. Sisanya bisa ada trope minor.

Contohnya kalau genre fantasi. Fokus utamanya trope ramalan pahlawan muda yang akan mengalahkan raja iblis, terus ada trope buat para tokoh. Buat si prota dkk bisa pakai found family, eh ketemu antek-antek musuh, bisa pakai enemy to ally. Buat trope minor bisa ada training arc buat si prota ini.

Ini ideal menurut Chita aja, ya. Sebenarnya suatu cerita itu bisa mengandung banyak trope, karna suatu trope nggak harus hal krusial. Bisa jadi trope-nya cuma kakak laki-laki overprotektif.

Biar menarik, itu tergantung racikan penulis. Coba gabungkan tropes yang jarang terlihat bersama di satu cerita, tapi masih bisa nyambung. Atau tambahkan sesuatu yg menurut penulis unik.

Q: Ada trope yang cocok buat friendship selain sad second male/female?
A: Untuk friendship, saran Rian, cinta sebelah pihak kalau cewek ama cowok. Kalau sesama jenis bisa gunakan trope sableng connection.

Q: Ada trope selain buat couple gak? Misalnya hubungan orang tua dan anak.
A: Ada. Misal lainnya hubungan adik kakak. Si sulung yang mandiri, anak tengah yang sensitif, dan si bungsu yang tak acuh.

Q: Bagaimana cara biar trope twist itu bikin tidak bikin bosan pembaca dan ngena pembaca?
A: Pertama, eksekusinya✨ Jangan cuma trope utamanya yang dibedain, eh eksekusinya sama persis.

Kayak protagonis pahlawan remaja mau dibalik jadi pahlawan yg sudah berumur. Nggak mungkin dong dia menangani konflik-konflik yang ada kayak anak remaja, dan nggak mungkin juga dia nggak bisa dibuat kesusahan.

Kedua, tokohnya. Apa yg bikin dia beda dari tokoh kebanyakan? Apa yg bisa membuat pembaca tertarik padanya? Pembaca nggak cuma tinggal karena plot, mereka juga bisa tinggal karena tokohnya.

Ketiga, hook. Ini kayaknya umum, ya. Di cerita mana pun, kalau nggak ada yang memicu rasa penasaran pembaca, pasti bakal membosankan. Hook ini bisa ada di sepanjang chapter, misal si tokoh masih menyimpan alasan sebenarnya, atau bisa juga bikin cliffhanger (yang biasa bikin pembaca mengamuk).

Q: Apabila seorang penulis telah menggunakan metode menulis secara langsung, tanpa membuat rangkaian alur/plot lebih awal, lalu terjadi hal yang disesali di tengah cerita karena menggunakan banyak trope dan twist. Kira-kira ada saran tidak, untuk menyelesaikan masalahnya?
A: Ada beberapa pilihan langkah yang dapat dijadikan solusi untuk masalah ini.

1. Gunakan cara ketiga Take a sharp turn. Lepas rem, tetap injak pedal gas, dan banting setirnya. Biarkan hal di belakang tetap ada, sekarang saatnya membuat hal baru.
2. Jika memang gen rajin terwarisi di dalam darahmu, kenapa tidak mengubah ceritanya secara keseluruhan ataupun hanya beberapa bagian tertentu.
3. Lempar cerita itu bersama kenangan saat masih bersama dia.

Q: Apakah ada saran pola tropes untuk cerita horor atau komedi? Apakah cerita one shot dapat menggunakan beberapa trope juga?
A: Tidak ada.

Tentu saja bisa. Tapi disarankan gunakan hanya secukupnya, yang berlebihan itu tidak baik apalagi berlebihan mencintai dirinya. Rungkad.

Q: Saran trope yang tidak pasaran/klise menurut Kak Chita dan Kak Rian buat genre fantasi dan romance.
A:
> Chita
Buat fantasi, saranku trope protagonis orang dewasa atau kebalikan useless/evil adults.

Buat romance yg murni romance sebenarnya hampir semua klise soalnya itu genre yang rame pake BANGET.

Jadi aku saranin romance dengan unsur yang tidak biasa, misalnya monster x monster, manusia x hantu gentayangan, atau manusia x makhluk sihir. Kalau yang normal kusaranin trope biasa dibalik. Kayak biasanya cowok tinggi-besar kalem sama cewek kecil cabe rawit, dibalik aja, ceweknya tinggi kalem sama cowok kecil cabe rawit.

> Rian?
Untuk fantasi. Dari saya, gunakanlah trope evil vs evil.

Kalau romance, saran saya sih friends to enemy to lovers.

Q: Kebanyakan kan trope begituan udah ada pasaran, dan twist yang dikasih juga banyak diterapkan di cerita orang gitu. Ada gak sih tips yang kiranya ceritanya mainstream dan twist-nya juga mainstream, tapi tetap bisa menarik gitu?
A: Tips dari Chita, kuncinya ada di judul, blurb, dan para tokoh.

Saat mencari bacaan baru, ada yang habis baca judul mainstream, eh langsung pergi. Karena itu, walau ceritanya mainstream, judulnya harus tetap menarik.

Lalu, blurb. Sebagian orang nggak lihat blurb dulu, tapi tetap penting buat diracik! Kalau blurb diracik dengan hook yang menggaet pembaca, walau mainstream mereka baca kasih kesempatan.

Lanjut ke pentingnya tokoh. Kenapa cerita mainstream masih banyak yang suka dan diikutin terus sampai tamat? Biasanya pembaca udah punya hubungan erat sama para tokoh.

Pembaca tau akhir ceritanya bakal dibawa ke mana, tapi bagaimana para tokoh menjalaninya? Bagaimana tanggapan mereka? Bagaimana nasib hubungan mereka? Entah itu hubungan keluarga, romansa, atau pertemanan.

Nggak sedikit yg ngasih kesempatan untuk cerita mainstream dan tinggal karena para tokoh.

🍀🍀🍀

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro