12.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Name Pov

Slurpp~

Emang nikmat nya tuh makan miee!

Ting.

Euh Sakusa chat ngapain?

Sakusa

Sakusa:
Maaf

Name:
Hm

Sakusa:
Ketemu di kafe hari sabtu

Name:
Gamau

Sakusa:
Harus

Name:
Serah

🏐🏐🏐

Di hari weekend mulu sok sibuk emang, padahal bisa besok? Besok nya lagi mungkin rabu gitu kamis, jumat kek.
Mau ngomongin soal apa ya? Hemm.
Mau minta maaf? Mungkin tapi gatau lah.

"Non kenapa marah-marah?".

"Enggak marah kok".

"Permisi dulu non".

"Iya bi".

Badmood banget hari inii, aku kenapa sih. Haduh pusing, bodo amat ngapain dipikirin.

"Misi non ada paket".

"Paket?".

"Ini non". Bibi memberi paket nya kepada diriku

"Baik bi terimakasih". Bibi pun mengangguk dan pergi

Dari siapa ini? Ada surat nya juga.

"Buat [name], lagi badmood kan gara-gara Sakusa? Nih cemilan kali aja ilangin badmood nya [name]."

By
Izuna

Tau aja kalo [name] suka camilan hihi.

Izuna

Name:
Terimakasih cemilan nya^,^

Izuna:

Kau suka?

Name:
Sukaa

Izuna:
Dimakan

Name:
Okeyy

Izuna tuh baik banget sih kepada ku huhu jadi terhura.

🏐🏐🏐

Author Pov

Selama beberapa hari ini [name] sedikit menjauh dengan Sakusa, [name] merasa tidak nyaman kehadiran Celi walau di tindas pun toh Sakusa tidak akan percaya juga kan? Ya walau [name] akan membalas perbuatan Celi juga.

"[Name] kau bagaikan mayat hidup".

"Huft... Aku lelah, kirain kau akan bilang aku bagaikan malaikat".

"Wajah mu sangat lelah".

"Haha iyya, em btw besok hari apa?".

"Sabtu".

"Sabtu?".

Misaki mengangguk.

"Kenapa kau ada janji?". Tanya Misaki

"Bisa dibilang begitu".

"Emm okey".

Keesokan harinya.

Sakusa

Sakusa:
Kau datanglah ke kafe jam 19.00

Name:
Baiklah

Sakusa:
Di kafe x

🏐🏐🏐

"Tumben ga jemput". [Name] bergumam sebal

[Name] sudah bersiap-siap ingin berangkat. Dia sudah memakai pakaian nya yang membuat diri nya terlihat cantik.

"Diluar hujan deras ya?".

[Name] menyelusuri kota Tokyo, hingga sampai di kafe yang Sakusa beritahu, setelah memasuki kafe [name] mendengar sesuatu.

"Sakusa kau jangan terlalu dekat dengan [name]".

[Name] terdiam mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

"Apa maksud mu?". Tanya Sakusa

"Aku ingin kita bertunangan lalu menikah".

"Oh jadi ini?". [Name] menghampiri mereka berdua

"Wah panjang umur kamu [name], kita bakalan bertunangan". Celi menggandeng Sakusa

"Tidak akan Celi." Sakusa melepaskan gandengan nya Celi

[Name] menahan air mata nya agar tidak terjatuh.

[Name] melihat ke arah Celi. "Dan kau dasar cewek tidak tahu diri". [Name] menarik rambut Celi, orang-orang yang ada di kafe menjadi heboh, membuat Sakusa memisahkan antara [name] dan juga Celi.

[Name] berjalan pergi keluar dari kafe yang sudah hujan deras, sambil mengusap air mata nya yang mulai jatuh.

Sakusa ingin mengejar [name] tapi di tahan oleh Celi.

"Lepas! Ini semua gara-gara kau!". Sakusa menghempaskan tangan Celi, lalu Sakusa ikut menyusul [name] keluar.

[Name] memasuki kendaraan nya, sebelum di susul Sakusa [name] sudah mengendarai mobil nya duluan.
Sakusa pergi ke parkiran untuk mengambil mobil nya. Lalu mengendarai kendaraannya untuk mengejar [name].

[Name] menyetir sambil menangis, semoga saja yang dikatakan Celi adalah kebohongan.

"Walau aku tahu Sakusa pasti tidak akan ngelakuin seperti ini, aku hanya... Lelah... Capek...".

[Name] sedikit tidak fokus ke arah ke depan.

TINNN.

Suara truk mengklakson membuat [name] tersadar, sedikit [name] menghindar tapi tetap saja jalanan licin membuat [name] menabrak yang ada di depan nya.

BRAK

"Tubuh ku tidak bisa bergerak, sepertinya di kepala ku ada darah mengalir, pandangan ku mulai buram... Maaf Sakusa".

🏐🏐🏐

"Please [name] kau ingin pergi kemana dengan hujan deras seperti ini, kau telah salah paham [name]". Sakusa mulai mencari mobil [name]


"Itu mobil nya... [name]"

"Tunggu di depan nya ada..."

BRAK

"Hallo ambulans, ada pasien kecelakaan dijalan x, butuh bantuan segera". Seseorang yang ada di sana membantu menelepon ambulans

Sakusa pun keluar dari mobil nya dengan hujan-hujanan, menghampiri mobil [name] yang bisa dibilang depan nya hancur dan keadaan [name] yang sedang tidak sadarkan diri

"[Name] bangun please, bagaimana bisa kau pergi meninggalkan diriku yang sudah menyukaimu".

"Maaff [name]". Sakusa menundukkan kepalanya, dia sedang menangis

🏐🏐🏐

End

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tapi boong hehe

Tenang aja ga sad end kok☺

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro