Laki-laki dengan kepala hampir plontos itu mengatur segalanya dengan serius. Matanya menyipit saat laki-laki itu memfokuskan diri untuk menghidupkan mesin setengah rusak di hadapannya.

"Kumohon, jangan!" teriak seorang anak laki-laki di belakangnya. Dibatasi kaca tebal, suaranya hampir teredam. "Ayah, jangan lakukan!"

Laki-laki itu menoleh sedikit ke belakang, menggeleng dengan sedih. Dia tidak senang melihat putranya begitu menderita, tapi jika dia tidak melakukan hal ini, putranya akan lebih menderita lagi.

Berawal dari percobaan yang berujung salah, sebuah penyakit tercipta. Virus itu mematikan satu kota penuh. Mereka beruntung virus itu tidak sempat menyebar lebih jauh lagi.

Orang-orang dalam kota tidak seberuntung itu. Virus baru tersebut sangat mematikan, dalam waktu beberapa bulan seisi kota sudah dikuasainya. Itu satu tahun lalu, kini orang yang tersisa tinggal laki-laki itu dan putranya dalam kota yang dibarikade ketat agar virus itu tidak bocor ke luar.

Si anak laki-laki berumur dua belas, entah mengapa kebal terhadap virus tersebut. Pemerintah sudah dihubungi oleh sang laki-laki, dan mereka hanya mau menjemput si anak jika seisi kota sudah steril. Si laki-laki menyadari virus itu sudah tidak terlalu mematikan seperti pada awal penyebarannya, tapi pemerintah tidak mau mengambil risiko sekecil apa pun. Mereka tidak mau menyelamatkan si anak Dan artinya hanya satu.

Setelah si laki-laki pergi, satu bulan penuh putranya harus tinggal sendirian. Itu waktu yang dibutuhkan untuk memastikan semua virus yang tertinggal menempel lingkungan sekitar mati.

Di hadapan laki-laki itu sudah terbuka portal. Dengan kemajuan teknologi dunia mereka, kebanyakan jasad manusia tidak lagi dikubur melainkan dikirimkan ke luar angkasa, melayang-layang di ruang hampa gravitasi untuk selamanya.

Itulah yang si laki-laki rencanakan. Dia akan mengirim dirinya sendiri ke luar angkasa.

Dia melangkah masuk ke dalam portal. Satu tahun tanpa perawatan menjadikan benda itu tidak lagi berfungsi optimal, tapi mesin itu masih dapat bekerja meski prosesnya kemungkinan akan lebih lama dan menyakitkan.

Seperti yang sudah diatur si laki-laki, begitu portal tersebut menyala, ruangan tempat putranya terkurung terbuka. Laki-laki itu dapat merasakan portal itu mulai bekerja dan merenggut kesadarannya. Dia akan memasuki kondisi trans selama beberapa detik sebelum portal itu mengirimnya pergi.

Matanya hampir menutup dan laki-laki itu melihat putranya berlari ke arahnya. Sudah terlambat untuk mematikan portal, si laki-laki dan putranya mengetahui hal itu.

Dan mereka juga sama-sama tahu bahwa si anak laki-laki tak akan membiarkan ayahnya meninggal begitu saja. Ada satu hal yang masih dapat dilakukan untuk mencegahnya.

"Tidak," bisik si laki-laki. "Jangan."

Terlambat. Anak laki-laki itu telah mengubah tujuan portal pada detik terakhir.

Mata si laki-laki tertutup sepenuhnya. Pada saat dia membukanya kembali beberapa jam kemudian, dia berada di tengah kota yang tidak dikenalinya, tapi dia tahu pasti di mana dia berada secara hanya ada dua planet berpenghuni di dunia.

Anak laki-lakinya mengirimnya ke bumi.

__

Cerita macam apalah ini. Ngasal banget.

2 Juli 2020 - Asal usul virus Corona versimu

Rye