Bab dua

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sudah tiga minggu Karina koma dan Sarah masih setia menunggu akan kesadarannya hingga tepat di hari ke dua puluh satu sejak ia koma, Karina memberikan pertanda, jemari tangannya bergerak-gerak

Sarah yang melihatnya terperanjat kaget dan bangun dari tempat duduknya lalu Sarah menekan tombol call nurse yang terpasang di dinding dan tidak lama kemudian dokter serta perawat datang ke kamar inap VIP Karina, dokter melakukan pemeriksaan singkat dan mengatakan bahwa Karina sudah siuman dari kondisi koma, Sarah sangat lega mendengarnya serta mengucap syukur dan perlahan Karina pun membuka mata.

"Ma, aku di mana?" tanya Karina sesaat setelah membuka mata

"Kamu ada di rumah sakit, kamu baru siuman dari koma" jawab Sarah

"Kenapa aku ada di sini?" tanya Karina lagi

"Kamu jadi korban kecelakaan" jawab Sarah sembari menatap wajah anak semata wayangnya

"Aku kecelakaan? Memangnya aku dari mana sampai bisa kecelakaan?" tanya Karina bingung

"Kamu tertabrak mobil habis pulang syuting dari Bandung" jawab Sarah

"Aku syuting? Sejak kapan?" tanya Karina yang masih tidak bisa memahami arti pembicaraan mereka saat ini

"Kamu celebrity chef" jawab Sarah singkat

"Aku, kan kerja di kapal pesiar, Ma" kata Karina yang masih bingung dengan hal yang baru saja ia dengar

"Itu tiga tahun yang lalu, Karina" ucap Sarah yang mulai merasakan adanya keanehan pada putrinya.

Dokter yang mendengar pembicaraan mereka sedari tadi pun memanggil Karina dan mengajukan beberapa pertanyaan

"Apakah ada hal yang Anda ingat sebelum kecelakaan?" tanya dokter kepada Karina


"Saya sedang memasak di dapur kapal pesiar" jawab Karina dengan yakin

"Selain itu ada lagi yang Anda ingat?" tanya dokter lagi

"Saya berkeliling ke berbagai tempat, negara dan benua karena saya bekerja di kapal pesiar" jawab Karina masih dengan keyakinan akan ingatan yang ada di kepala

"Ada lagi yang Anda ingat?" tanya dokter memastikan untuk terakhir kalinya


Karina menggelengkan kepala lalu berkata

"Cuma itu yang saya ingat, Dok" ucapnya sambil menatap wajah dokter yang sedang berpikir serius

"Bu, besok pasien harus menjalani beberapa tes pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi pasien saat ini" ujar dokter di luar kamar inap VIP

"Baik, Dok. Terima kasih atas waktunya" ucap Sarah sebelum kembali masuk ke dalam kamar VIP.

Keesokan harinya Karina menjalani pemeriksaan medis seperti MRI, CT Scan, Elektroensepalogram (EEG) dan hasilnya menunjukkan adanya cedera otak seperti yang sudah dokter tahu saat melakukan operasi.

"Pasien mengalami cedera otak akibat benturan keras di kepala yang mengakibatkan jaringan otak hipokampus dan talamus mengalami kerusakan dan berakibat pasien mengalami amnesia retrograde serta pasien tidak bisa mengingat memori satu tahun terakhir" ucap dokter menjelaskan hasil tes medis Karina

Air mata kembali tak terbendung lagi yang entah untuk ke berapa kalinya membasahi pipi Sarah sampai matanya sembab dan bengkak karena terlalu banyak menangis.

Dokter kembali melanjutkan ucapannya setelah melihat Sarah sudah agak tenang "Dengan menjalani terapi kognitif, terapi okupasi bisa menggunakan bantuan teknologi seperti ponsel, agenda elektronik atau tablet, konsumsi obat-obatan dan menjalani gaya hidup sehat dapat membantu pasien untuk sembuh dari amnesia retrograde" ucap dokter kepada Sarah

"Baik, Dok, saya akan ikuti semuanya demi kesembuhan Karina. Sekali lagi terima kasih banyak, Dok" ujar Sarah

"Sama-sama, Bu. Kalau begitu kami permisi" kata dokter lalu pergi.


Hari berikutnya Karina mulai menjalani terapi kognitif dengan memberikan informasi baru demi memulihkan ingatan Karina dan ia menjalani terapi okupasi dengan bantuan ponsel miliknya.

"Kamu ingat foto-foto ini?" tanya Sarah


Karina hanya memandang layar ponsel tanpa menjawab, ia sedang berpikir dan mencoba mengingat sesuatu, kemudian Sarah kembali melanjutkan penuturannya --- "Ini foto yang kamu kirim ke mama pas lagi kerja di restoran lalu foto ini pas kita liburan ke Bali dua tahun yang lalu buat merayakan ulang tahunmu, seharusnya Renata ikut tapi dia masih dalam tahap penyembuhan habis operasi usus buntu jadi dia enggak bisa ikut, terus foto ini diambil setahun lalu sebelum kamu kerja di restoran, kita liburan berdua ke Labuan Bajo" kata Sarah panjang lebar sembari menunjukkan satu per satu foto di ponsel Karina

"Kamu ingat?" tanya Sarah


Karina menggelengkan kepala sebagai jawaban

"Ya sudah, tidak apa-apa kalau kamu tidak ingat, seiring berjalannya waktu kamu pasti akan ingat sesuatu saat nanti" ucap Sarah sembari mengelus kedua sisi kepala Karina dan dengan nada suara yang lembut serta tatapan mata sendu, meski begitu Sarah tetap menyunggingkan senyuman di wajahnya untuk menutupi kesedihan yang dirasakan agar Karina tidak ikut bersedih.

"Oh ya, Ma. Aku mau tanya kenapa aku bisa jadi crlebrity chef? Aku mau tanya kemarin tapi lupa" ucap Karina sambil menatap Sarah yang duduk di depannya

"Kamu kerja di restoran dengan konsep live cooking terus ada seorang talent scouters yang suka lihat caramu memasak dan berkali-kali datang ke restoran buat menawarkan kamu tampil di program memasak yang akan tayang di televisi dan kamu tolak tawaran itu" ujar Sarah menjelaskan

"Jadi aku terima karena dia terus-terusan datang ke restoran?" tanya Karina penasaran

"Bukan karena dia, tapi Kevin yang mengubah keputusanmu. Kevin minta pendapatmu buat program garapannya terus setelah kamu baca draf yang dia bawa, kamu terima tawaran itu" jawab Sarah sembari mengupas buah apel

"Berarti dia berhasil mewujudkan mimpinya" ucap Karina sambil menatap Sarah yang sedang memotong-motong apel


Sarah menusuk potongan apel dengan garpu berukuran kecil dan memberikannya pada Karina

"Tunggu sebentar, kamu ingat tentang itu?" tanya Sarah penuh selidik

"Ingat apa?" tanya Karina balik

"Kevin" jawab Sarah singkat dengan tatapan mata lurus ke arah Karina

"Ah.. Kevin. Dari ucapan mama barusan pasti dia sudah berhasil jadi sutradara karena itu cita-citanya dan dia suka merekam video dari SMA" jawab Karina sembari memakan potongan apel yang terus diberikan kepadanya

"Ma, kita lanjutkan nanti lagi ya mengobrolnya, aku tiba-tiba mengantuk" ujar Karina yang sesekali menguap

"Kamu benar mau tidur habis makan?" tanya Sarah yang merasa heran akan perubahan Karina

"Iya, Ma. Aku mengantuk, bolehkan aku tidur?" tanya Karina penuh harap

"Ya, boleh. Mama cuma heran saja kamu yang biasanya enggak pernah tidur siang kalau libur kerja, sekarang jadi suka tidur siang" ucap Sarah sembari membereskan sampah kulit apel dan menghabiskan potongan apel yang masih tersisa

Sarah yang tidak mendengar jawaban Karina pun memalingkan wajah dan menatap anak semata wayangnya yang tengah tertidur pulas, Sarah bangun dari tempat duduknya kemudian membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh Karina dan keluar kamar untuk membuang sampah.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro