Bab empat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Hai, aku Kevin” ucap Kevin sambil mengulurkan tangan pada Karina

“Hai, aku Karina” ucap Karina sambil membalas jabatan tangan Kevin

“Kita satu kelompok buat ngerjain tugas praktek, kamu besok ada waktu buat kerjain tugas?” Tanya Kevin yang berdiri di depan Karina

“Ya, aku bisa” jawab Karina singkat

“Rumah kamu di mana? Biar nanti aku jemput” ujar Kevin sambil menatap lurus ke arah Karina yang sedang duduk

“Ga usah jemput, nanti ketemu aja jam empat sore” ujar Karina yang balas menatap Kevin

“Boleh minta nomor hp kamu?” kata Kevin sambil menyerahkan ponselnya

“Ya, ini nomorku” kata Karina lalu menyerahkan kembali ponsel milik Kevin

“Ya, udah nanti aku hubungi kamu lagi” ucap Kevin lalu pergi keluar kelas

“Ya” ucap Karina singkat sambil menganggukkan kepala.

Keesokan harinya Karina, Kevin dan dua orang teman sekelasnya pergi ke toko yang menjual bibit tanaman dan toko yang menjual bohlam lampu kecil, kabel dan lain-lain untuk keperluan tugas praktik kelompok sebagai persiapan ujian.

“Sekarang tinggal menyalakan lampunya” ucap teman sekelas Karina

“Semoga berhasil, tolong. Aku harus dapat nilai bagus di pelajaran ini” ucap teman sekelas lainnya dalam hati

Dan beberapa detik setelah lampu dinyalakan terlihat cahaya berpendar-pendar menandakan tugas praktik mereka berhasil, perasaan lega menyelimuti hati mereka dan usai mengerjakan tugas kelompok Karina dan Kevin pulang ke rumah masing-masing.

                                               **

“Kamu lagi apa jongkok di situ?” tanya Sarah yang melihat putrinya sedang memandangi sesuatu

“Ini, Ma, bibit tomatnya mulai bertunas” ucap Karina senang

“Oh ya, padahal baru sepuluh hari di tanam” ujar Sarah sembari ikut berjongkok di samping Karina

“Memangnya mama enggak tahu kalo tomat bertunas dalam sepuluh hari? Memangnya dulu mama tugas praktiknya gimana?” tanya Karina sambil menatap Sarah

“Ga, tahu. Dulu bukan begini zaman mama SMA” jawab Sarah yang juga menatap Karina

“Terus tugasnya gimana?” tanya Karina lagi yang masih penasaran

“Mama lupa tapi tugasnya bukan kaya begini” jawab Sarah dengan yakin

“Oh ya, Ma. Aku ada janji sama Renata mau beli seragam, rok seragamnya robek pas panjat gerbang sekolah” ujar Karina sambil berdiri

“Kamu ikut bolos juga sama Renata?” tanya Sarah

“Ga, Ma. Aku cuma dimintai tolong temenin beli seragam, mamanya enggak bisa anterin buat beli” ujar Karina

“Oh ya udah, kamu hati-hati, ya perginya” ujar
Sarah pada Karina

Karina menjawab dengan anggukan kepala lalu Sarah kembali masuk ke dalam rumah diikuti Karina di belakangnya.

                                            **

“Nanti om Rendi yang jemput kamu, ya. Mama hari ini ada tugas ke luar kota dan pulang agak malam” ucap Sarah kepada Karina sebelum turun dari mobil

“Ya, Ma” jawab Karina sambil melepaskan sabuk pengaman, turun dari mobil lalu melambaikan tangan dan memasuki area sekolah.

“Selamat pagi anak-anak” ucap Pak Guru saat masuk ke dalam kelas

“Pagi, Pak” jawab para siswa serentak

“Hari ini kita akan membahas tentang geometri bidang datar” ucap Pak guru sembari menulis soal matematika di papan tulis

Semua siswa mendengarkan penjelasan dengan saksama, mereka begitu fokus dan berkonsentrasi penuh dalam melihat dan mendengarkan penjabaran materi pembelajaran.

                                               **

“Gimana hasil tugas praktik kamu?” tanya Sarah pada Karina yang sedang minum air dingin di dapur

“Aku dapat nilai A+ semua, terus tanaman tomatnya sekarang udah mulai berbuah tapi ukurannya masih segini” ujar Karina sambil melengkungkan jari telunjuk dan jempol dan menempelkan ujung jari satu sama lain sebagai contoh ukuran buah tomat yang ia tanam

“Pintarnya anak mama” ujar Sarah sembari mengelus kepala Karina dengan lembut

“Iya dong, anak siapa dulu” ujar Karina sembari tersenyum dan ucapan Karina itu berhasil membuat Sarah ikut tersenyum juga

“Kamu mau enggak bantuin mama masak?” tanya Sarah

“Mau, Ma. Aku harus ngapain?” tanya Karina

“Kamu cuci sayurannya” jawab Sarah sambil menyerahkan wadah berisi sayuran dari dalam kulkas

Karina langsung melakukan sesuai yang diperintahkan kemudian setelah itu ia mengupas kulit kentang dan wortel yang baru saja ia cuci

“Sini mama kasih contoh dulu” ujar Sarah lalu mengambil kentang yang sudah Karina kupas kulitnya

“Potong kotak-kotak seperti ini” ujar Sarah memberi contoh lalu dia melanjutkan ucapannya – “Terus potong wortel, daun bawang, kubis sama buncis setebal satu sentimeter” kata Sarah dan menaruh pisau di atas talenan setelah memberi contoh dan dilanjutkan oleh Karina

“Udah selesai belum?” kata Sarah

“udah, Ma” kata Karina sambil menaruh pisau di atas talenan

“Sekarang masukin sayurannya ke dalam panci yang itu” ujar Sarah yang sedang mengiris seekor ayam

“Oke, Ma, terus apa lagi?” ujar Karina sembari menutup panci

“Tolong potong dadu buah nangka sama kolang kaling belah jadi dua bagian” ucap Sarah yang sedang mencuci potongan ayam

Sarah melumuri bumbu kuning buatannya pada potongan ayam kemudian dia memarinade ayam itu hingga bumbu meresap.

“Oke, sekarang kita potong-potong cincau hitam, potong kotak tapai singkong, keruk lebar alpukat dan terakhir nanti goreng ayamnya” kata Sarah pada Karina

Karina memperhatikan Sarah yang sedang memasukkan kolang-kaling, buah nangka, cincau hitam, tapai singkong, buah alpukat, kuah santan serta bahan-bahan lainnya ke dalam mangkuk untuk membuat es campur khas betawi dan momen masak bersama Sarah seperti saat ini, selalu menjadi momen yang menyenangkan baginya.

                                            **

“Akhirnya selesai juga, aku bebas dari yang namanya ujian” ucap Renata dalam hati lalu dia menghampiri Karina di kelasnya

“Na, aku laper banget. Makan, yuk” ujar Renata sambil mengelus perutnya yang keroncongan

“Ayo, kamu mau makan apa?” tanya Karina

“Mi ayam enak kali, ya” jawab Renata setelah berpikir sejenak

“Mi ayam yang di sana itu?” Kata Karina

“Iya, mi ayam yang itu yang pernah kita makan” jawab Renata

“Ya, udah. Kita langsung ke sana aja, yuk” ucap Karina sembari melihat jam di ponselnya.

Suara notifikasi membikin Renata melirik ke arah ponselnya yang terletak di sebelah mangkok mi ayam yang sedang dia makan kemudian Renata pun mengambilnya dan membaca pesan yang masuk

“Na, kita bakal liburan ke pantai Parangtritis” ucap Renata kegirangan

“Beneran? Kapan?” tanya Karina antusias

“Hari Sabtu, jam delapan pagi kita harus kumpul di sekolah” jawab Renata lalu meletakan lagi ponselnya di atas meja

“Ren, kita, kan beda kelas. Kok aku ikut senang, ya dengernya” ucap Karina yang menatap Renata yang sedang makan

Renata terdiam sesaat sebelum menjawab, dia sedang mengingat isi pesan itu sembari mengunyah

“Iya, kelas kita sama-sama ke pantai Parangtritis” ujar Renata yang juga menatap Karina.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro