PROLOG

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Perempuan pada kenyataannya lebih banyak dihadapkan dengan pilihan yang sempit. Bahkan di era sekarang saat perempuan sudah lebih banyak mengeluarkan kontribusi dan karya untuk aktualisasi diri, tetap saja pandangan perempuan akan lebih sempurna setelah menikah dan menjadi ibu. Apalagi didukung oleh dongeng-dongeng lama dengan narasi khasnya yang sangat mendoktrin, hidup bahagia selamanya dengan lelaki yang dicintai.

Padahal tidak semua perempuan ingin menikah dan menjadi ibu. Ada yang hidupnya bahagia dengan menjadi single dan memaksimalkan kemampuannya. Ada juga yang menikah tapi tidak ingin menjadi ibu, dengan berbagai alasan seperti kurang mampu menjadi orang tua atau lebih nyaman hidup berdua dengan pasangan, tentu saja semua melalui kesepakatan bersama. Atau bahkan ada yang hanya ingin jadi Ibu tanpa melalui proses pernikahan.

Dalam pekerjaan, perempuan tidak luput dari direndahkan dan jadi korban pelecehan seksual, sehingga korban mengalami trauma dan dilema. Perempuan cantik pun dianggap aksesori dan dipermudah dalam promosi jabatan, tetapi tidak luput dari diskriminasi dan obrolan-obrolan bernada dengki sehingga bukan kualitasnya yang dipandang, tetapi penampilannya. Paling parahnya, pelaku bernada dengki itu kebanyakan dari sesama perempuan.

Semua ini tidak berlaku pada dua gadis yang sedang berbahagia dengan kehidupannya masing-masing. Mereka bersahabat dan selalu mengatakan apa yang mereka rasa, apapun, dan itu di depan. Gosip pun mereka jarang lihat, tetapi lebih tertarik membahas artis berprestasi. Lambe tempe pun mereka tidak pernah mengikutinya di laman media sosial. Mereka percaya bahwa image artis di situ berbeda dengan kehidupan asli, dan semua ada alasannya.

Atau belum?

200++ kata
Happy Reading

A/N:
Hadiah dari diri sendiri soale berhasil melewati setengah cerita Foodie Love hehe

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro