GBS | 23

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ainur melihat ke arah suaminya . Lelaki itu asyik berbual di telefon tanpa menghiraukan kehadiran dia . Sudah lima hari dia menetap di villa itu . Tetapi lelaki itu masih lagi melayannya dingin .

Ainur menghembus nafas . Dia sendiri tidak faham . Kenapa Fiyadh masih mahu menyimpan dia , sedangkan lelaki itu tidak pernah menjalankan tanggungjawab dia sebagai seorang suami .

" Ok , kalau ada apa - apa kau bagitahu aku " lalu talian dimatikan .

Fiyadh meletak telefonnya di meja solek . Bilik itu kembali sunyi . Ekor mata dia memandang isterinya . Dilihat gadis itu asyik mengelamun .

" Ainur .. " panggil dia perlahan .

Ainur tersentak . Dia memandang Fiyadh . Lelaki itu sudah duduk di sebelah dia . Di birai katil .

" Kau masih marahkan aku ? " soal Fiyadh . Dia cuba berbaik dengan isterinya itu .

" Awak rasa ? " dia memandang sinis .

Fiyadh menarik nafas . Salah dia . Dulu dia teruk , selalu menghina gadis itu . Sedangkan Ainur seorang yang baik . Isteri baik untuknya .

" Maaf . Aku tahu aku salah . Aku melampau dengan kau dulu . Aku banyak buat salah dengan kau . Tapi aku tak bermaksud nak buat macam tu . Aku terpaksa .. " keluhnya lemah .

Fiyadh memicit dahinya . Jika dulu dia tidak ikut arahan bodoh wanita itu , pasti dia sudah bahagia bersama Ainur .

" Maksud awak ? "

" Semua kerana Alexa " dia melirik ke arah isterinya . Jelas Ainur terkejut .

" My mom ? But why ? " Ainur seakan tidak percaya .

" Easy .. dia nak kita semua musnah . Senang cakap mati " balas Fiyadh tenang .

Ainur hilang kata . Sampai macam tu sekali Alexa ingin mereka semua terhapus . Sungguh kejam . Fiyadh memaut bahu Ainur .

" Kau jangan fikirkan sangat . Biar je orang tua tu nak buat apa pun . Aku tak kisah . Sekarang kita fikir pasal kita " Fiyadh tersenyum manis . Sungguh kacak !

Ainur menunduk malu . Segan dengan Fiyadh yang mula berubah lembut . Selamba ini dingin dan serius . Lelaki itu tersenyum sinis .

Heh ! Perempuan .

" Kau nak kita terus macam ni ke ? Serius 24 jam . Kau tak nak nikmati alam ruma tangga dengan lebih indah " ucap Fiyadh penuh dramatis .

" Huh ! Indah lah sangat . Dari saya layan awak baik saya jenguk Aira " getus Ainur . Tudung sarung di pakainya .

" Kau malu erk ? " usik Fiyadh . Makin merah pipi Ainur .

" Diamlah ! " marah gadis itu lalu keluar .

Fiyadh ketawa berguling - guling . Hati dia mula rasa tenang . Tiada lagi sengketa antara mereka . Semua sudah pulih seperti sedia kala .

Aira Kirana turun ke tingkat bawah . Dia melangkah berhati - hati . Mata dia memandang sekeliling . Tiada orang .

" Haa nak ke mana tu ? " teguran dari belakang menyentakkan dia .

Aira Kirana menoleh . Rafiq berdiri tegak di belakang . Riak wajah lelaki itu nampak bengis .

" Err .. dapur . Nak ambil air " perlahan saja dia berkata . Takut dengan Rafiq .

Rafiq mengeluh . Senyuman manis ditarik . Lalu lengan Aira Kirana di tarik lembut . Mereka sama - sama menuju ke dapur .

" Mana Mel ? Bukan ke dia selalu ada dengan kau ? " soalnya hairan .

Aira Kirana menjuling mata ke atas . Zara Melina ? Gadis itu asyik melepak dengan Faliq . Mentang - mentang ada kawan baru , dia ditinggalkan .

" Dengan Faliq " katanya geram . Gelas yang berisi air diteguk laju .

Rafiq tersenyum . Kalau Firhad Aqasha ada sekarang ni , dia pasti remaja itu akan memeluk gadis di hadapan dia seeratnya .

" Ohh padanlah kau sorang - sorang . Kebetulan kau ada kat sini . Aku nak tanya kau sesuatu " Rafiq mula serius . Dia duduk di hadapan gadis itu .

Aira Kirana mengerutkan dahi . Macam pelik je gelagat Rafiq . Lelaki itu lebih bersikap selamba dan tenang . Berbanding Fiyadh dan Haykal yang nampak serius dan tegas .

" Tanya apa ? " soal Aira Kirana ingin tahu .

" Kau ingat lagi tak pada Firhad Aqasha ? "

DEG !

Aira Kirana tersentak . Nama itu sudah lama tidak meniti di bibirnya . Entah bagaimana lelaki itu sekarang . Langsung tiada kabar berita .

" Ermm .. ingat " jawabnya perlahan . Antara dengar dan tak .

Rafiq tersenyum senang . Lagi mudah kerja dia . Tinggal satu soalan saja lagi .

" Kau cintakan dia tak ? " dia melontarkan soalan maut .

Aira Kirana terdiam . Tubuh dia kaku . Pipi dia mula merona merah .

" Jawab Aira . Aku nak kepastian je " gesa Rafiq . Dia cuma mengawal dirinya daripada menjerit .

" Ermm .. Aira cintakan dia " akui Aira Kirana . Pipi dia mula membahang panas .

" I know it ! Ahahahaha .. " Rafiq tergelak kuat . Dia menepuk - nepuk tangan kerana terlampau teruja .

Aira Kirana mengetap gigi geram . Nasib dia tengah sakit je , kalau tidak pasti Rafiq dah lunyai kena dengan dia .

Tak guna !

+++

" Mel .. "

Zara Melina yang ketika itu asyik menumbuk punching bag terhenti . Dia menoleh ke arah Faliq .

" Who's Zay ? " soal Faliq hairan . Mata dia menatap tajam rantai yang berada di atas meja itu .

Zara Melina tersentak . Tak lama itu , dia mengukir senyuman sinis . Ikatan di kedua tangan dia dilonggarkan .

" Kau nak tahu siapa Zay ? " Zara Melina duduk di atas lantai .

Peluh di dahi dilap dengan tuala kecil . Botol air digapai lalu diteguk perlahan . Faliq sudah bersila di sebelah dia .

Zara Melina menahan gelak . Dia mengaku yang Faliq ni kacak . Lagi - lagi wajah kacukan lelaki itu . Tetapi ada sesuatu yang membuatkan dia ingin gelak .

" Cepat lah Mel ! Siapa Zay tu ? Ceritalah " rengek Faliq . Lengan Mel digoyang kuat .

Faliq bersikap seperti budak - budak ! Itu yang membuatkan Zara Melina suka dengan sepupu dia itu .

" Aku lah Zay tu .. " katanya tenang . Setenang air di lautan .

Faliq tercengang . " What ? Kau Zay ? Tak mungkin lah " dia tidak percaya .

" Up to you . Aku tak kisah kau nak percaya atau tak . Tapi tu memang aku . Zay hanya nama gelap aku . Aku gunakan nama itu untuk bertarung . Nyawa aku menjadi taruhan . Kerana Zay lah aku kuat , kerana Zay juga aku mampu melawan musuh " jelas Zara Melina .

Faliq hilang kata . Tidak percaya yang di depan dia merupakan seorang pembunuh . Pembunuh yang membunuh dengan hanya gerakan pada tubuh . Melihat kelincangan Zara Melina , membuatkan dia percaya .

Kerana Zay , sangat mirip dengan gadis itu .

" Tapi kenapa kau tak dedahkan identiti kau yang sebenarnya " Faliq tidak puas hati .

" Malas . Aku tak nak cari gaduh jika luar pertarungan . Tak fair ! " bidas gadis itu .

" So kau just terima pertarungan jika dalam gelanggang ? "

" Yup ! Sebab aku tak nak kotorkan tangan aku di tempat awam kecuali kalau terdesak " balas Zara Melina . Dia menendang kuat ke hadapan .

" Wow ! " Faliq tidak tahu mahu bereaksi macam mana .

Keluarga ini penuh dengan misteri . Masing - masing ada kelebihan sendiri . Dibanding dirinya , macam langit dan bumi .

" Kalau kau lawan Ilya mesti kau menang kan ? " tetiba nama Ilya Fatiha terpacul .

Zara Melina terus berhenti . Dia memandang Faliq . Tidak mengerti dengan kata - kata lelaki itu .

" Maksud kau ? "

" Aku nak kau tewaskan Ilya . That's it ! " mudah dia memberi arahan .

Zara Melina tersenyum sinis . Gadis manja seperti Ilya Fatina memang patut mampus . Dia bertekad akan tewaskan gadis itu .





Holla 🙈

Nak tnye ni , ada sesiapa ingat x kawan2 si IILYA FATIHA tu ? Kalu ingat , sila list kan nama dorang .

Sebab nanti akan ada pertarungan besar antara mereka 😂😂 *gelak jahat*

Itu je . Thanks 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro