Gara-gara salah paham (bagian 20)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sita hanya bergumam dalam lamunanya."Kok Agra sekarang deket sama Melia?" Batinnya masih bergejolak seakan masih tak percaya, dulunya Agra yang bersikap dingin ke Melia tapi sekarang Agra terlihat dekat dengan Melia.

Ina memperhatikan tingkah Sita dari jauh yang sejak tadi dilihatnya melamun, entah apa yang dilamunkan temannya itu.Ina terus menerus memperhatikan gerak-gerik Sita yang menurutnya lama-lama aneh, Ina memutuskan menghampiri Sita yang sedang malamun.

"Mikirin apa sih?"
Tiba-tiba Ina sudah berada di depan Sita,Sita yang tak mengetahui kehadiran Ina kaget matanya terbelalak seperti melihat setan.

"Kamu ngagetin aku aja Na," ujar Sita.

Ina bergumam melihat Sita, dari bangku depan dilihatnya lagi Melia bersama Agra sedang berbincang-bincang akrab seperti orang pacaran.

Sita heran kenapa Ina menengok bangku belakang, Sita menengokkan kepalanya ke bangku belakang terlihat jelas Agra berduaan dengan Melia, tampak mereka semakin akrab berbanding balik beberapa bulan yang lalu.

Sita menghadapkan kepalanya ke depan dan menaruh kedua tangannya diatas meja, Sita semakin bingung dengan sikap Agra yang tiba-tiba berubah 360 derajat.

"Agra kenapa sih?" batinnya bingung dengan sikap Agra, Sita menanyakan terus pada hatinya ada apa gerangan semua berubah termasuk sikap sahabatnya Agra.

Sita membuang jauh pikiran itu, mencoba untuk tidak ingin tau tentang sikap Agra yang berubah begitu saja tanpa alasan apapun.

"Gra, ke kantin yuk" ajak Melia.

Agra mengangguk mengiyakan ajakan Melia, digandenglah tangan Melia oleh Agra.Mereka berdua keluar dari kelas, tampak mereka bahagia seperti orang yang baru kasmaran.

Sita melihat Agra dan Melia bergandengan menghela napas panjang, entah apa yang ada di hatinya sejak melihat Agra dengan Melia dekat ia merasa hatinya panas seperti terbakar api cemburu."Mana mungkin aku cemburu, Agra sahabatku," ucapnya lirih.

Seusai dari kantin tepatnya di depan kelas Agra menyatakan perasaannya pada Melia di depan teman-teman satu kelas.

"Mel, kamu mau enggak jadi pacar aku?,"

Ina kaget melihat apa yang dilihatnya baru saja, Ina memasuki kelas lalu mengeret Sita keluar dari kelas untuk melihat apa yang terjadi.

"Kenapa sih?" tanya Sita bingung.

Ina menunjuk ke arah Agra, Sita melihat di depan matanya, Agra menyatakan perasaannya ke Melia.

Melia mengangguk pelan tanda menerima cinta Agra.Semua bertepuk tangan melihat mereka jadian.

Sita tak habis pikir apa yang ada di benak Agra kenapa ia pacaran dengan Melia sekarang, tahap menyatakan perasaannya dirasa cepat, secepat kilat.

Ina menepuk bahu Sita lalu membisikan ke telinga Sita,"Sabar ya Sit".

Sita yang mendengar bisikan Ina hanya tersenyum, tapi dalam hatinya berkata lain.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro