GARO: This is The End

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Mayuri-chan," panggil Raiga, "kita... ada di mana?"

Mayuri tidak menjawab. Matanya sibuk memerhatikan hamparan bunga di hadapannya.

Raiga menengok ke arah Gonza, tapi jelas ia tidak tahu. Begitu pula dengan Rei dan Tsubasa yang mengekor.

Raut wajah Tsubasa yang sejak awal memang masam, sekarang berubah kaget.

"Apa? Ada apa, Tsubasa-san?" tanya Rei.

"TOO-SAN! KAA-SAN!" (AYAH! IBU!) teriak Raiga tiba-tiba.

Kedua manusia yang awalnya nampak punggungnya saja, sekarang menengok ke arah Raiga. Air wajah mereka tak jauh berbeda dengan Tsubasa.

"Too-san! Kaa-san!" panggil Raiga sekali lagi untuk memastikan.

"Raiga?" tanya yang pria.

Sang wanita serta merta memeluk Raiga tanpa sempat berkata apapun lagi.

Tangis pun pecah di antara mereka berdua.

Bahkan, seorang Saejima Kouga yang terkenal sangat menjaga emosinya pun sekarang tak dapat menahan tangisnya.

Mereka bertiga; Raiga, Kaoru, dan Kouga saling berpelukan. Melepas tangis yang telah lama membendung rindu.

"Kaa-san sangat merindukanmu, Raiga," ucap Kaoru lirih.

"Aku juga sangat merindukan kalian, too-san, kaa-san," ucap Raiga.

Kouga tidak berucap sedikit pun. Ia hanya menumpahkan semua perasaannya pada tangis yang tak kunjung berhenti.

"Apa-apaan kalian ini?" tanya Tsubasa ketika melihat Gonza dan Rei yang turut menangis.

Ya, bahkan Gonza dan Rei pun turut menangis.

"Ah, kau ini, Tsubasa-san! Tidak bisakah kau ikut larut dalam suasana walau kau tidak ingin menangis?" omel Rei yang pada dasarnya hanya pura-pura menangis.

Tsubasa hanya membalasnya dengan memutar kedua bola matanya.

Sedangkan Mayuri, ia hanya diam melihat kejadian di hadapannya. Ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya.

Kouga yang pertama melepas pelukan. Lalu diikuti dengan Kaoru dan Raiga.

Kouga sekarang tidak lagi memakai jubah putihnya. Jubah putih warisan turun temurun keluarga Saejima tersebut kini telah melekat dengan apik pada Raiga.

Kouga memandang Raiga dengan sangat bangga, "Kamu telah menjadi Makai Knight yang hebat, Nak," kata Kouga.

Raiga tersenyum, "Tapi tidak sehebat dirimu, too-san."

Kouga menggeleng, "Tidak. Too-san selalu mengawasimu selama ini, Raiga. Too-san yakin kemampuanmu jauh melebihi too-san."

Kali ini, Kaoru turut tersenyum, "Kaa-san lebih bangga bisa memiliki dua lelaki tampan dan kuat di sisi kaa-san."

Mereka bertiga pun tersenyum lebih lebar.

Gonza dan Rei yang melihatnya pun jadi semakin keras menangis.

Kaoru lalu melihat ke arah Mayuri.

"Siapa gadis cantik di belakangmu itu, Raiga?" tanya Kaoru.

Raiga menengok, diikuti oleh Kouga.

"Ah. Perkenalkan, ia Mayuri, magou yurigata yang selama ini menjadi temanku," kata Raiga sembari berjalan ke arah Mayuri.

Mayuri membalasnya dengan senyum tipis.

"Kirei desu ne, Mayuri-chan. Yoroshiku. Mitsuki Kaoru desu. Raiga no kaa-san." (Cantiknya kamu, Mayuri. Perkenalkan. Aku Mitsuki Kaoru. Ibu dari Raiga.)

Mayuri kembali tersenyum, "Arigatou gozaimasu. Watashi wa Mayuri desu. Yoroshiku onegaishimasu." (Terima kasih. Nama saya Mayuri. Senang berkenalan dengan Anda.)

Lalu Kaoru memeluk Mayuri. Mayuri dengan senang hati pun membalas pelukannya.

Kali ini, giliran Kouga yang memperkenalkan diri, "Yoroshiku, Mayuri-san. Watashi wa Saejima Kouga desu, Raiga no too-san." (Senang berkenalan denganmu, Mayuri. Namaku Saejima Kouga, Ayah dari Raiga.)

Mayuri menyempatkan diri untuk memberi hormat pada Kouga, karena bagaimanapun, pria di hadapannya ini pernah menjadi seorang Golden Makai Knight, "Watashi wa Mayuri desu. Yoroshiku onegaishimasu."

"Kamu pasti gadis yang hebat sampai Raiga menganggapmu sebagai temannya."

"Ah, arigatou." (Ah, terima kasih.)

Kaoru berbisik pada Raiga, "Dia cantik dan sopan. Apa kamu menyukainya?"

Raiga terkejut mendengarnya, "Ka-kaa-san ini bicara apa? Arimasen, (Tidak.)" sergah Raiga.

"Benarkah itu? Tapi wajahmu memerah loh," goda Kaoru sambil menyentuh pipi kanan putra semata wayangnya.

Wajah Raiga pun jadi semakin memerah.

Kouga dan Mayuri yang melihatnya hanya bisa menatap dengan tatapan, 'Apa? Apa yang ku lewatkan?'

Kaoru terkikik melihat tingkah Raiga, juga ekspresi Kouga dan Mayuri.

"Oi! Kouga!" panggil Rei dari kejauhan.

Kouga menengok, disusul pula dengan Kaoru, Raiga, dan Mayuri, "Tidak rindu denganku?!"

Mereka pun memperkecil jarak, lalu saling berpelukan.

"Lama tidak jumpa, Golden Knight," sapa Rei saat pelukan mereka selesai.

Kouga tersenyum miring, "Anakku yang sekarang lebih pantas kamu panggil Golden Knight."

"Kouga-sama!" (Tuan Kouga!) Kali ini Gonza yang memanggil.

Kouga memeluknya, lalu berjabatan dengan Tsubasa.

Sekarang, mereka semua larut dalam rasa rindu yang lama tak mereka rasakan. Sebuah kebahagiaan yang akhirnya tercapai.

FIN








.
.
.








Ya ya, gua tau, padahal dua cerita belom kelar tapi udah bikin buku baru aja😂 Abisnya gua greget banget sih...ga ada yg bikin ff GARO coba! Sekalinya nemu, itu pun GARO yg anime, bukan yg tokusatsu. Ya sudah lah, mending gua sumbangin greget gua buat bikin short story ini😂

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro