Special Chapter: Get Well Soon

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Noah x Tata
(34+35: Imperfect Prince)

***

"Noah?"

Noah yang tengah berbaring refleks menoleh. Dilihatnya Tata masuk dengan tangan membawa nampan.

"Oh, kamu." Noah bangun dan duduk di tepi ranjang.

"Gimana demam kamu?" tanya Tata basa-basi. Diletakkannya nampan di tangan ke nakas. Tangannya beralih menyentuh dahi Noah. "Aih! Panas."

Noah terkekeh. "I'm okay, Sweetheart."

"Sarapan dulu." Tata mengambil mangkuk bubur dan duduk di sebelah Noah. "Abis itu minum obat."

"Uhum."

"Semoga suka." Tata menyerahkan mangkuk di tangan kepada Noah.

Noah menyambutnya dengan senyum. "Thanks, Sweetheart."

Tata mengangguk. Senyum ikut tersungging di wajah manisnya. "Get well soon."

Raga x Aksa
(Aksaraga)

***

Sudah dua hari ini Raga demam. Cowok itu juga mengalami flu dan batuk. Menurut pengakuan Raga, dua hari ini pula dia merasa sedikit lemas.

Kendati demikian, cowok itu sempat memaksa ingin menghadiri kelas. Kalau saja bukan karena Aksa yang dengan tegas menyuruh Raga istirahat di rumah, bisa jadi Raga sekarang sudah berkeliaran di kampus.

"Gimana keadaanmu?" tanya Aksa seraya duduk di sebelah Raga yang tengah berbaring. Tangannya terulur dan menyentuh dahi Raga dengan punggung tangan. Panas. "Enggak turun-turun juga," gumamnya, khawatir.

"Bosan, Bae," celetuk Raga. "Aku bosan dua hari di rumah mulu."

"Tunggu sampai kamu sembuh, setelah itu bebas deh mau ngebolang." Aksa geleng-geleng. "Kamu yakin enggak mau ke dokter? Kita bisa panggil juga kalau kamu mager pergi.'

Raga menggeleng. "Ntar juga mendingan sendiri. Selalu kayak gini kok siklusnya. Besok harusnya aku udah baikan."

Aksa menghela napas, mengusap pucuk kepala Raga. "Kalau besok belum mendingan, kita ke dokter ya?"

"Buat apa ke dokter kalau udah punya seseorang yang ngerawat aku dengan baik?" Raga beringsut dan memeluk pinggang Aksa. "Ya kan, Bae?"

"Sempat-sempatnya ngegombal." Aksa menyentil pelan dahi Raga. Kendati demikian, tak ayal dia ikut tersenyum. "Cepat sembuh, ya."

Baejin x Hwa
(Empress Hwa)

***

Di tengah keseriusan membaca buku, Baejin disadarkan oleh suara pintu terbuka. Pengawal yang berjaga di depan perpustakaan masuk dan memberi anggukan hormat.

Pengawal: "Tuan, Yang Mulia Permaisuri."

Baejin mengangguk. "Biarkan beliau masuk."

"Ya, Tuan." Pengawal kerajaan itu bergegas keluar.

Baejin menutup buku yang dia baca. Pemuda itu berdiri dan mendapati Hwa masuk bersama pengawal beserta dayangnya.

"Yang Mulia," sapa Baejin.

"Apa kamu sudah mengurus catatan pembukuan yang aku minta?" tanya Hwa setelah berbasa-basi sedikit.

"Soal itu, saya sedang mengurusnya," sahut Baejin.  Ditatapnya Hwa lekat-lekat sebelum berkata, "Apa Yang Mulia Permaisuri ... baik-baik saja. Anda tampak pucat."

"Ah itu," Hwa refleks menyentuh wajah. "Akhir-akhir ini, tidurku kurang nyenyak."

"Apa teluh itu kembali?"

Hwa menggeleng. "Tidak. Ini cuma ... masalah kecil. Aku baik-baik saja."

Baejin mengangguk-angguk. "Mohon jagalah kesehatan Yang Mulia."

"Aku mengerti."

Joshua x Renata
(Fuck Up the Friendship)

***

"JOSHUAAA!"

Pagi-pagi buta, Joshua dikagetkan Rena yang menerobos masuk apartemennya.

Joshua berdecak. "Lo nggak bisa ngetuk pintu atau ngasih tau dulu via chat gitu?"

"Dih! Sewot amat." Rena duduk di bibir ranjang. "Gue tuh khawatir, Dodol! Kalau bukan gue yang ngurusin lo, siapa lagi coba?"

Sudah beberapa hari Joshua tidak enak badan. Pola makannya juga tidak teratur dan dijaga. Karena itulah Rena, selaku sobat yang baik, memutuskan buat mengurus Joshua.

"Gue nggak pernah minta, tuh." Joshua mengedikkan bahu, lalu menarik kembali selimut menutupi seluruh badan.

"WEE NGGAK TAU TERIMA KASIH LO, DASAR KUTIL BADAK!"

Rena dengan gahar menarik selimut Joshua, menampilkan sang empu yang tidak mengenakan atasan dan cuma bermodal celana pendek selutut.

Joshua berdecak lagi, kali ini lebih keras. "Lo tuh ya!" Cowok itu menampilkan raut tidak suka. "Keras kepala!"

"Ngaca gih sana." Rena menarik lengan Joshua dan memaksanya bangun. "Gue udah bawain bubur, dan lo malah kek gini."

Joshua dengan malas melirik bubur yang dibawa Rena. "Bubur apaan itu? Nggak jelas bentuk sama komposisinya. Lo yang masak, pasti. Nggak mau. Nggak enak."

"MAU GUE SMOOTHING BIBIR LO, HAH? GELUTLAH KITA DI ATAP APARTEMEN."

AUTHOR'S NOTE:

Yaaaay kelaaaar.

Alhamdulillaaah

Ini resmi jadi bab terakhir ya. Semua kisah di atas itu adalah tokoh-tokohku dari upcoming story

Yang mana favoritmu?

/kepo

Kalau aku pribadi, Aksaraga sama Fuck Up the Friendship sih wuehehehe






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro