Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Teriknya matahari tidak menghentikan orang-orang untuk segera berkumpul dan mengumpat, serta melempar sampah ke arah Vienna. "Dasar anak tidak tahu diri! Bunuh saja dia!" terdengar suara teriakan begitu jelas di antara kerumunan.

Namun, Vienna sama sekali tidak tahu kesalahan apa yang telah dia lakukan. Ibu tirinya yang sebelumnya bersikap sangat baik, tiba-tiba berubah menjadi jahat dalam semalam. Ayah dan kakaknya, Forren, mereka sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan kepada Vienna. Dia dituduh meracuni saudari tirinya, Grisella dengan pengharum ruangan dan melakukan upaya pembunuhan pada ayahnya sendiri. Tidak pernah terpikirkan Vienna untuk melakukan hal jahat seperti itu.

Malangnya, Vienna tidak diberikan kesempatan untuk membela diri. Dini hari, para prajurit kerajaan menangkap Vienna dan memasukkannya ke dalam penjara. Dia terpaksa hadir di pengadilan tanpa tahu tuntutan apa yang dijatuhkan. Matanya memanas, berharap ayahnya, Xander Drussel, akan menyelamatkannya.

Ketika ayahnya dipanggil ke atas podium eksekusi oleh algojo, Vienna berteriak ingin berbicara dengannya, "Ayah! Tolong jelaskan bahwa aku tidak bersalah, aku tidak melakukan apa-apa," tapi dengan ringan tangan, Xander melayangkan tangan di pipi kanan Vienna.

Rasa sakit di pipinya tidak seberapa dibandingkan dengan hatinya yang hancur berkeping-keping. "Aku tidak ingat pernah membesarkan putri yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Kau mudah berkata seperti itu, sementara Grisella masih belum sadarkan diri," kata Xander memandang rendah Vienna. Gadis malang itu tidak bisa melakukan apapun, kedua tangannya terikat ke belakang tubuhnya yang kecil. 

Vienna kemudian ditarik oleh algojo untuk berdiri tepat di belakang pisau pemotong. Dia hanya membeku dan tubuhnya bergetar menatap bilah pisau. Bahkan ketika algojo mencoba berbicara padanya, "Apakah ada yang ingin kau sampaikan?" tetapi bibir Vienna terasa kelu.

Sekali lagi, Vienna melihat wajah ibu tirinya, Marchioness Serena Drussel. Senyuman licik terpatri di wajah cantik Serena yang terlihat awet muda. Sementara Vienna mencari saudaranya, Forren sudah pergi dari kerumunan orang, mungkin merasa jijik atau muak melihat hukuman Vienna. 

Vienna baru menyadari. Sejak dia mendapatkan lamaran dari Duke, Serena selalu berusaha menempatkan Grisella di antara hubungan mereka. Pasti, semua ini pasti rencana Serena. Vienna tidak bisa berucap apa-apa. Dia hanya siap menutup matanya, menunggu saat bilah pisau mengambil nyawanya.

Mama, aku akan menyusul...

Bau darah yang kental menguar di alun-alun ibu kota kerajaan Drugsentham. Vienna Austria Drussel telah dinyatakan mati siang itu.

___
Hai! Ini adalah cerita pertamaku dalam dunia Fantasi. Awalnya aku enggak tertarik menulis dalam kisah kingdom seperti ini, tentu saja karena alasan riset yang mendalam (yang pasti sangat-sangat merepotkan!) serta alasan klise (karena aku terlalu banyak membaca Manhwa dan cerita fantasi di Wattpad).

Percayalah, aku sangat mencintai dunia kreatif (seperti yang kalian tahu aku wibu, kpopers, pemuja lagu-lagu picisan milik Taylor Swift) sehingga sukses menulis cerita ini dengan penuh pengorbanan.

Meskipun pada akhirnya aku tidak melakukan banyak modifikasi dari kisah asli tokoh-tokoh tertentu di dunia nyata. Tentu saja ini cerita Fiksi, jangan berharap mereka ada di dunia nyata (seperti kebanyakan wibu gila yang menginginkan husbu-nya nyata).

Sebagai bentuk kemalasanku, riset yang aku ambil di dukung oleh ChatGPT (untuk apa sumber pengetahuan gratis dan satsetsatset dibuat kalau aku tidak menggunakannya), jadi salahkan open.ai kalau ada riset yang salah.

Sebelum cerita ini aku publish, seluruhnya telah ku tulis hingga TAMAT. iya kalian tidak salah baca, hingga TAMAT. (Belajar dari kesalahan di akun-akun Wattpad ku sebelumnya hehehehe).

Jadi nikmati ceritanya yang akan di update setiap hari, berikan bintang dan komentarmu tentang penulisan ku yang amburadul.

Peringatan keras!
Jangan baca pesanku ini jika kalian bosan berbasa-basi.

See you soon~

Tertanggal: 20 November 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro