Chapter 22

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

[Be Mine]
==========

'Do you mind to be mine?'

***


Hani's POV

Duduk berhadapan dengan Chanyeol di ruangannya, membuat jantungku berdegub ria kembali. Ditambah lagi aksi heroik si beruang kutub membelaku tadi saat di ruang rapat.

Kali ini Chanyeol memanggilku dan Minho ke ruangannya. Namun kedatanganku ternyata jauh lebih awal dari kemunculan Minho. Menempatkan aku dan Chanyeol hanya berdua di ruangannya sekarang.

"Terima kasih, pak", aku berbasa basi walaupun aku juga tahu berterima kasih itu wajib jika mengingat apa yang ia lakukan padaku saat rapat berlangsung tadi.

"No, problems. Kamu baik baik aja?", Chanyeol menatapku intens.

What?? Ini beneran si beruang kutub gak sih? Kok care baget gitu kesannya? Lagian gue abis ketimpa musibah apa sampai dia nanya begituan?

Well, teringat pesan Chanyeol buatku kemaren kalau jadi orang jangan terlalu nethink. So, aku mencoba tersenyum simpul dan menjawab, "Gak apa apa, pak."

"Jangan dipikirkan, kamu jauh lebih baik dari yang ngomong tadi", Chanyeol tertawa kecil menatapku.

Jelas sekali aku mengerjapkan mata. Sudah dua kali aku melihatnya tertawa. Menambah tahap ketampanannya jika aku bisa mendeskripsikan dia saat ini.

"Bersabarlah di devisi marketing, jangan berpikir untuk pindah tim. Kita jalani sama sama. Saya bakal bimbing kamu atau bahkan lindungi kamu kalau ada yang coba gangguin kamu seperti tadi"

Omena! Omena! Omena!

Mahluk apa itu tadi barusan yang mencoba bermulut manis ke diriku?

'Dia bakal lindungi gue kalau ada yang ganggu? Serius nih? Lah, lalu si pengganggu itu sebenarnya siapa? Dia, toh? Jelas sekali itu dia. Si beruang kutub yang berpotensi besar menghancurkan ketenangan hari hari gue di sini.

Wait! Wait!

Demi isi dompetku saat ini. Chanyeol berjalan menghampiriku. Akupun sedikit terlihat gugup.

Ok! Be honest--- gelegapan.

"Ada apa,pak?", suaraku sedikit gemetar.

"Just listen to me! Will you?", ditatap Chanyeol dari jarak sedekat ini bikin diriku semakin sulit bernapas.

Aku mengganggukan kepala pelan. Mencoba melarikan pandanganku dari tatapan intensnya. Seketika dia merunduk, memegang tangan kursi yang tengah kududuki sambil menatap lekat kedua mataku yang kini tertangkap tengah mencuri pandang ke arahnya. Mata kami terkunci dan wangi mint bisa tercium olehku, melambungkan semua khayalan romantis di benakku.


Syndrom korea itu mulai melandaku lagi saat sebaris kalimat itu terlontar dari mulut Chanyeol.

"Hani, saya agak bingung dengan perasaan saya sendiri akhir-akhir ini. Saya coba menepis itu semua. But it didn't work. Berulang kali saya meyakinkan diri. Dan entah kenapa, bahkan pemikiran saya pun selalu menolak apapun yang ingin saya elak. Hingga saya sampai pada satu kesimpulan. Dan tolong Hani--- tolong jangan terkejut. Saya mulai gila ingin mengatakan ini. Jadi saya pikir, I'm faling for you. And I need to tell you that---", kalimat itu menggantung sesaat, "Do you mind tobe my mine?"

Buset! Demi kerisnya mpuh gandring, tuh mulut nyablak banget.

Baru tahu kalo si beruang kutub punya mulut nyablak kayak gitu.

Wait!

Sejak kapan ada bunga sakura berguguran di dalam ruang si bos?

Oh, tidak!

Apa nih kaki masih menyentuh lantai? Sadar Hani!

Wait!

Why do I smile? Apa-apaan ini.

Tidak!

Kenapa kepala ini menggangguk pelan?

No!

Someone help me!

Tanpa sadar sepasang iris mata memandangi kami dengan kesal dari balik pintu. Tak peduli siapa itu. Yang jelas saat ini kami hanya saling bertukar senyum yang tak pernah lepas dari wajah masing masing.

-tbc-

Hmmm... kok jadi kaku gini ya nulisnya 😐

Specially for this chapter, daku merasa taraf kepedean yang  dipunya, jatuh ke dasar laut merah. Uhuy 😂 malu mengakui ini, tapi diriku ngak ahli buat scene romantis yang bisa bikin kamu klepek-klepek waktu bacanya. Buat nulis nih chapter, diriku sampai rela nonton ulang drakor yang kaya akan adegan romantis, sweet, and bikin baperan.

Hiks 😟 kok sampai segininya, ya? But, it's okay. Buat kamu, readers yang ngak bisa dapat feelnya waktu baca part ini: maaf, mian, and sori.

Btw, Saran! Saran! Mana saran nih. Lagi butuh saran mengingat sisi romantisku nyelem ke dasar samudra Hindia 😢

Fiuhh~~ Tuhan, kirimin kaweannya Chanyeol dong biar hidup ini ngak gini-gini banget, biar ke kondangan ada temannya, biar nanti diriku bisa nolak cantik kalau ada cowok kece lain yang nembak 😂🙈

Welll--- cuma bisa bilang...
Terimalah kekurangan author yang cantik ini 😂


C.U at 06:88


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro