Chapter 30

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

[Resign-nya Barbie Pink]
==========

'Ternyata dia masih marah'

***

Pukul 10:30 WIB,
Park Corp
On Hani's POV

"Kamu lihat sendiri, kan? Berkas di mejamu itu sudah menggunung dan yang kelar baru segini? So, what are you doing along day?", Chanyeol membanting dua bundelen berkas di meja si barbie pink setelah ia sukses membuat semua mata karyawan kantor di lantai devisi marketing ini menatapnya takut.

Chanyeol membentak dan memarahi si barbie pink hampir setiap jam bahkan menit. Namun kali ini gadis itu sudah tidak dapat menahan emosinya lagi. Yup, dia menangis. Menangis kejer sampai semua orang menatapnya miris tak percaya.

Baru seminggu doang, sudah nangis kejer kayak gitu. Apa kabar gue?

Aku hanya melihat kejadian itu lewat kubikelku. Tak sedikitpun aku membuka suara. Toh, Chanyeol juga tidak memintaku untuk membantunya.

Seminggu setelah kejadian itu aku bahkan tidak pernah punya kesempatan bahkan hanya untuk menyapa Chanyeol. Laporan ini dan itu selalu memenuhi mejaku dan barbie pink lah yang punya tugas melaporkannya ke Chanyeol. Sebenarnya aku tidak keberatan akan hal itu. Lihat tadi, bagaimana kalapnya si Chanyeol memarahi barbie pink? Dan aku bersyukur, itu bukan aku.

"Tangisanmu tidak akan menyelesaikan semua tumpukan berkas ini, miss"

"Tapi tumpukan berkas dengan draft kasar seperti ini terlalu banyak, pak. Ngak mungkin juga ada yang bisa hitung, rapikan, bahkan merevisi semua ini dalam sehari", akhirnya barbie palsu itu berani buka suara setelah setengah mati memberi jeda pada isak tangisnya.

"Bullshit! Hani bisa, kenapa kamu tidak"

Sebuah nama yang terlontar dari mulut Chanyeol menghentikan segala aktifitas yang tengah kutekuni. Kulihat dia menatapku sekilas. Dia sedikit terkejut dengan perkataannya sendiri.

"Semua orang bisa!", Chanyeol segera meralat pernyataannya.

"Benar semua orang bisa, pak. Tapi tidak jika atasannya bapak. Saya sudah perbaiki, saya hitung segala pajaknya, tapi bapak selalu minta saya ulangi dan ulangi"

Wow! Beneren barbie pink tuh? Tumben banget dia berani bantah patung berhalanya sendiri.

"Yah--- itu memang kamu banyak lakukan kesalahan. Dan dampaknya besar bagi perusahaan kita",

"Iya, pak. Saya ngerti. Tapi siapa juga yang tahan tiap ngelapor selalu dibentak. Bapak anggap saya apa? Anak SD? Bapak marahi saya di tiap menit. Bagaimana mau ngerjain yang lainnya kalau bapak saja buat saya bergelut dengan satu berkas hampir seharian."

"Terus? Kamu maunya bagaimana? Memang cara kerja saya seperti itu. Kalau kamu tidak terima, silahkan resign. Saya tidak akan pecat kamu dan saya juga tidak akan mempertahankan kamu untuk lebih lama lagi bekerja di bawah pimpinan saya. So, everything will depand on you."

"Maksudnya, bapak mau saya keluar dari sini?"

"Silahkan jika itu keputusan kamu!"

Seketika barbie pink berdiri menghadap Chanyeol. Mukanya memerah dan tak ada rasa takut terpancar dari wajahnya saat ia menatap tajam manik di kedua mata itu.

Sebuah bundelan berkas sukses terlempar di depan wajah Chanyeol. Kertas berhamburan memenuhi sekitarnya setelah barbie pink melayangkan benda itu ke arah Chanyeol sedetik yang lalu.

"Dengar ya, lo! Muka lo emang ganteng, dompet lo juga tebal. Tapi attitude lo rendahan tahu, ngak? Heran aja gue si Hani bisa betah diperlakukan kayak gini. Gue mah ogah. Gue mau resign. Dan untuk lo, mantan bos gue yang kece badai--- cuma satu pesan buat lo dari gue. Selamat lembur dengan semua berkas sampah lo ini!"

Luar biasa, rentetan kata bijak itu terlontar begitu saja dari mulut si barbie palsu. Semua orang menatapnya kagum. Termasuk aku. Tak pernah ada orang segila dia, berani membentak si perfeksionis Chanyeol.

Alhasil, hampir semua mulut disini berdecak kagum. Aku melirik ke arah Chanyeol masih melalui kubikelku. Dia menatap tak percaya ke arah barbie pink yang kini tengah melenggang pergi meninggalkan kami penonton setianya.

Chanyeol menatapku dan aku tidak segera mengalihkan pandanganku ke sembarang arah. Aku ingin tahu, apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Sayangnya, detik itu juga, Chanyeol kembali ke ruangnya sendiri tanpa merubah ekspresi datar ciri khas si beruang kutub.

Dia masih marah!

-tbc-

Barbie pink resign? Yang bener neng? Apa gak khilaf tuh? Entar gak bisa muja muja wajah gantengnya si bos lagi loh? Tapi yah masa iya, demi wajah tamvannya si bos, lo rela dibentak sana sini kayak kesalahan elo tuh bakal memusnahkan kelangsungan hidup biota laut.

Tapi bagi yang gemes-gemes manja gitu liat kelakuan otoriternya si Chanyeol, mungkin suka suka aja liat aksinya si barbie pink. Kalau daku mah tetep--- sayang Chanyeol 😍😘 muehehehe

Btw, aku rada ngenes juga buat si Hani dikacangin gitu sama pacarnya sendiri. Dan untungnya part ini ngak bakalan panjang 😅
Bagi yang kesel yaa maaf. Ada maksudnya dibuat situasi kayak gitu. Ada alasan kenapa ini itu bakal terjadi nanti.

Oh iya, akang Ray dan abang Noel sudah mulai dimunculin nih. Bakal sering muncul lagi di akhir akhir chapter. Hmmm, titisan Jo In Soong ini sebenarnya bakal punya perannya masing masing. Tapi karena mereka cuma pemeran pendukung, yah-- jadi partnya ngak sebanyak Hani-Chanyeol-Minho.

Hmm, just info, diriku bakal jarang apdet soalnya ini mulai aktif kerja lagi. Yah-- mungkin yang bisa apdetnya seminggu dua kali, bisa jadi sekarang sebulan dua kali 😂 Semoga ngak segitunya wkwkwk

Daku juga gak punya jadwal tetap buat update. Ada waktu, yah bakal sempet sempetin nulis. Overall, thanks buat yang sudah nyempetin baca. Appreciate banget juga buat yang sudah ngevote 😙😘 Semoga ceritanya sudah bisa bikin kalian sedikit baper bacanya. Harapan gue nulis ini ya emang gitu. Ada tulisan dan ada yang nikmati tulisan gue.

Okay fix, cukup dah.

CU at 8:82

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro