BAB 18
" Nasuha .. "
Dia berpaling ke belakang apabila namanya dipanggil . Tersenyum dia melihat Ryan Zafran melangkah ke arahnya sambil membawa makanan . Mereka sengaja memilih tempat yang tidak ramai orang . Kolam renang menjadi pilihan mereka .
" Ni Zaf bawakan kek untuk Suha . Suka tak ? " sepotong kek coklat dan sepotong kek vanilla ditunjukkan kepada Nur Nasuha .
Jelas sekali mata gadis itu bersinar - sinar . Laju saja dia mengangguk . Kecur air liur dia melihat kek - kek itu . Dah lama tak makan kek , itulah jadinya . Suka bukan main lagi .
Ryan Zafran menyimpul senyuman . Kalau dengan gadis itu , terus hilang segala sikap kejam dia . Bercakap pula bukan main lembut lagi . Kalau anak buah dia tengok , harus dia digelakkan oleh mereka semua . Bos mereka jadi lembut apabila bersama dengan gadis yang dicintai . Mesti jadi tajuk utama untuk mengejek dia .
" Nak .. nak .. " Nur Nasuha mendekati dirinya ke arah Ryan Zafran . Secara tak sengaja , peha mereka bersentuhan kerana kedudukan mereka yang rapat itu .
" Nak ? Kalau nak -- " sengaja Ryan Zafran meleretkan suara dia . Tangan kanan sudah berada di pinggang Nur Nasuha .
Dengan sekali tarikan saja , Nur Nasuha terduduk di atas ribaan dia . Kaki pula dicelupkan ke dalam kolam . Kedinginan terasa apabila angin malam menyapa tubuh mereka berdua .
Dengan mata bersinar , Nur Nasuha menyuap kek itu ke dalam mulutnya . Kedua mata dia dipejam rapat kerana terlalu menikmati rasa kek . Tidak sedar yang dirinya berada di atas pangkuan Ryan Zafran .
" Kau cantik , cantik sangat . Jujur aku cakap yang aku dah jatuh cinta dengan kau budak " gumam Ryan Zafran . Tangan dia naik mengusap pipi Nur Nasuha yang sudah mengembung kerana mengunyah kek itu .
Kelakuan mereka diperhatikan oleh kaum keluarga mereka . Masing - masing mengukir senyuman penuh makna . Datin Farah mahu saja menangis . Tak sangka ada juga yang mahukan anaknya . Selama ini dia begitu risaukan anak gadisnya .
" Aku rasa anak aku dah kemaruk sangat dengan anak kau tu " Tan Sri Razif bersuara . Suka dia melihat kemesraan Ryan Zafran dan Nur Nasuha . Macam suami isteri pun ada .
" Erm .. nampaknya kena masuk meminang . Kalau dibiarkan lain pula jadinya " kata Dato' Farouk . Lalu kedua lelaki itu tergelak besar .
Ryan Zafran tidak kekok melayan Nur Nasuha . Sesekali dia mengusap bibir gadis itu yang comot dengan krim kek . Nur Nasuha memang nampak macam budak , tapi tetap gadis idaman Ryan Zafran .
" Zaf nak ? " Nur Nasuha menyuakan sudu kepada Ryan Zafran . Bulat mata dia memandang lelaki tampan itu .
Ryan Zafran mengangguk . Mulutnya dingangakan . Nur Nasuha menyuap Ryan Zafran dengan senyuman lebar . Dia suka dengan Ryan Zafran sebab lelaki itu pandai melayan kerenah dia . Sama macam abang dia ; Adrian Adham .
" Lagi .. " kini sesudu lagi disuapkan kepada Ryan Zafran . Asyik sekali mereka makan ditepi kolam renang .
" Asal kau ni comel sangat . Buat aku rasa macam nak gigit - gigit je kau ni " gumam Ryan Zafran . Geram dia melihat kecomelan Nur Nasuha . Ada juga yang kena terkam dengan dia nanti .
" Wahh dah kenyang .. " Nur Nasuha sedawa selamba . Lalu dia mengekek suka apabila perutnya kembali normal . Tadi bukan main sebu lagi sebab terlampau kenyang .
" Zaf , nak air " pintanya manja . Entah lah , dia berasa selesa dengan lelaki itu .
" Jap " Ryan Zafran berpaling ke belakang . Air diambil dan dihulurkan kepada Nur Nasuha . Lagi saja gadis itu meneguk air .
Ryan Zafran membuka telefonnya apabila terasa getaran . Mesej daripada orang suruhan dia dibuka .
Aku dah buat apa yang bos suruh . Perempuan tu dah dihapuskan .
- Alif -
Ryan Zafran tersenyum puas . Dia tidak membalas malah memberikan bluetick kepada Alif . Memang begitu , dia tidak suka membalas chat kecuali benda itu penting .
Akhirnya , dia boleh hidup dengan aman tanpa gangguan dari perempuan psiko itu . Tak habis - habis mengugut dia . Dengan itu , dia mengarahkan Alif untuk menghapuskan wanita itu . Kerja dia mudah saja , bagi arahan orang lain yang lakukan .
" Erk ! " kali ini lagi kuat Nur Nasuha sedawa . Sampaikan keluar angin dari mulutnya . Cepat - cepat dia menekup mulut apabila terasa ada orang pandang .
" Maaf " kata Nur Nasuha perlahan . Kepala ditundukkan . Malu ! Mama dia pernah pesan , tak elok sedawa di depan orang .
Ryan Zafran tergelak kecil . Dia tidak kisah pun sebab semua pasal gadis itu dia suka . Nur Nasuha turun dari pangkuan Ryan Zafran . Dia berdiri lalu berlari anak mendapatkan mama dia .
Ryan Zafran pandang saja . Dia tahu yang mereka dah lama memerhatikan gelagat dia . Ryan Zafran malas bising . Jadi dia diam je . Ahh indahnya kalau gadis itu isterinya . Hati dia mula terdetik sesuatu .
' Soon baby , you will be mine ! '
♧♧♧
Adrian Adham menyeluk poket seluarnya . Satu kotak rokok ditarik keluar dengan wajah dingin . Dia baru saja mendapat satu misi tadi . Selain bekerja di syarikat papa dia , dia merupakan seorang pembunuh upahan . Nama dia cukup terkenal di persada dunia . Gelaran A . A cukup membuatkan orang tahu bahawa dia seorang assassin .
" Encik Adrian ? " satu suara halus dan lembut menyebut namanya .
Dia tidak berpusing , malah berdiri tegak memandang kepekatan malam . Rooftop menjadi pilihan dia untuk menjauhkan diri daripada orang ramai . Mujur saja Mega Hotel milik keluarga . Jadi dia boleh buat suka hati saja .
" Tak sangka bakal CEO kita merupakan seorang lelaki yang sombong . Pekerja sendiri tak nak tegur ke ? " perempuan itu dengan beraninya berdiri di sebelah Adrian Adham .
Lelaki itu berdecit perlahan . Sekilas saja memandang perempuan di sebelah dia . " Aku bukan sombong , tapi aku tak suka layan perempuan macam kau " kasar sekali dia membalas .
Asap rokok dihembus kuat . Rambutnya diraup ke belakang . Jelas raut wajah dia tertekan . Perempuan itu tersenyum . Sejak tadi dia asyik memerhati lelaki itu . Dari majlis bermula hingga tamat , mata dia tidak pernah terkalih dari memandang wajah kacak itu . Hati dia mula terpauh dan hati dia mula menandakan lelaki itu bakal menjadi miliknya .
' You will be mine , Adrian . No one can have you except me . Ms Safiya ' .
" Encik Adrian tak suka saya ke ? Atau saya tak cukup baik untuk terus berada di sebelah Encik Adrian ? " soalnya berani . Panahan mata saja menunjukkan dia begitu sukakan lelaki itu .
Adrian Adham tersenyum sinis . Perempuan . Mudah betul jatuh cinta dan dia belum gila lagi mahu menjadikan perempuan di sebelah dia sebagai yang teristimewa . Psiko !
" Oh ya ? " dia membuat wajah terkejut . Dengan bantuan alat pada lenses dia , membuatkan dia cepat saja dapat tahu identiti wanita itu .
' I'm not crazy yet to make you mine ! Such a whore ! Tak padan dengan isteri orang . Dasar psiko ! "
Hati dia mula mencemuh. Rokok yang sudah tinggal separuh dibuang dan dilenyek dengan kasutnya . Dia berjalan meninggalkan wanita itu . Di pertengahan jalan , dia bertembung pula dengan seorang gadis yang berwajah masam .
Senyuman dia melebar melihat gadis itu . Terus saja dia mendekati gadis yang sedang berbual di telefon itu .
" Eii ! Kan kes tu dah habis dah ! Aku dah tak ada kena mengena dengan dia ! " marahnya dalam nada terkawal .
" Tapi cik -- "
" Kau cakap je pada dia yang aku tak sudi ! Tak padan baru bercerai ada hati nak pikat aku ! Kau cakap je yang aku dah bertunang "
" Bukan senang saya nak tipu . Cik tahu kan dia macam mana ? Keras kepala ! Bukan nak dengar ! "
Mahu saja Radya Zafia menjerit menyatakan pada dunia yang dia tengah stres . Klien dia tak habis - habis menganggu dia . Kerja dia sebagai peguam . Membela orang . Tapi yang kali ini lain pula .
" Aku tak kira ! Aku nak kau cakap pada dia yang aku dah bertunang ! Pandai - pandai kau kelentong lelaki tu ! Dengar tak ? " marah dia . Kali ini kesabaran dia makin tipis .
" De -- dengar "
PAP ! Kasar sekali dia menutup talian. Kalau boleh nak saya dia memaki hamun setiausaha dia itu . Kerja mudah pun tak boleh buat . Masalah betul bila kerja di bawah orang . Bos pula tak ada nak minta tolong . Bos muda dia yang selalu menjadi hero dia . Tapi sayang dah kahwin -- hati dia sayu mendengar perkara itu .
" Your temper like a lion . Very impressive " kata Adrian Adham . Dia berpeluk tubuh di hadapan gadis itu .
" Ish ! Sibuk je lah " marah Radya Zafia . Bila dia marah habis semua orang terkait sama . Baran dia boleh tahan juga .
Safiya yang berada tidak jauh mengetap gigi . Dia yang tegur dulu alih - alih perempuan bertudung tu pula yang sambar . Hati dia mula berdendam . Siaplah kau perempuan ! Marah hatinya . Safiya beredar dari situ dengan muka tidak puas hati .
" Aku tak sibuk tapi kau dah masuk kawasan aku " perlahan Adrian Adham berkata . Seakan berbisik saja .
Sejurus itu dia berjalan pergi meninggalkan Radya Zafia yang terpinga - pinga . Otak dia masih memproses kata - kata lelaki itu . Tangan dia naik menepuk dahi .
" Adoi ! Bengap betul kau . First kau naik atas dia memang dah ada ! Tak pasal - pasal dia kena sembur sekali " bebel dia sendiri .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro