BAB 28

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hud ditarik ke kepala bagi menutupi separuh wajahnya . Kaki dia melangkah masuk ke dalam club itu tanpa rasa was - was . Kedua tangan dia masukkan ke dalam poket hoodienya . Mata dia memerhati suasana club yang penuh dengan lautan manusia . Muzik berdentum dengan kuat .

Para gadis menari dengan ghairah sekali . Yang lelaki pula asyik menikmati layanan dari pelayan wanita disitu . Mereka seolah - olah tenggelam dalam dunia sendiri . Beberapa wanita berdansa di atas pentas dengan pakaian mencolok mata . Hanya menutup yang sepatutnya .

Dia tersenyum sinis . Sudah lama dia tidak menjejak kaki ke sini . Terlalu banyak perubahan . Dia menaiki tangga . Tingkat atas menjadi pilihan dia . Membolehkan dia melihat seluruh club itu .

" Coke please .. " pesannya apabila tiba di meja bar . Pelayan lelaki itu mengangguk .

Mata dia jatuh ke satu sudut . Kelihatan dua manusia saling berbual . Nampak serius . Seorang lelaki tua dan seorang lagi lelaki muda . Meja mereka dijaga oleh beberapa lagi lelaki .

" Here your drink sir .. " pelayan itu meletakkan satu gelas coke dihadapan lelaki itu .

Gelas itu dicapainya lalu diteguk perlahan . Mata dia tidak teralih dari melihat lelaki - lelaki tadi . Walaupun penglihatan dia agak terbatas , namun dia masih dapat melihat walaupun agak samar - samar .

" Kau dah cari orang baru nampaknya . Heh " dia tersenyum sinis . Gelas yang sudah kosong diletakkan di atas meja . Dia berjalan menuju ke depan .

Kedua tangan dia diletakkan ke palang besi . Hud di buka lalu menampakkan keseluruhan wajahnya . Tidak semena - menanya matanya bertembung dengan mata lelaki tua itu .

" Meet again , Mr Kenny or should I call you Daddy " ucapnya . Meja itu tidak jauh dari tempatnya . Hanya berjarak 1 meter .

Mr Kenny nampak marah . Dia membisikkan sesuatu pada lelaki muda itu lalu lelaki itu beredar . Kini hanya tinggal Mr Kenny dan lelaki misteri itu .

" Finish him ! " arah Mr Kenny pada anak buahnya dan --

PAP !

Lampu club itu automatik terpadam . Lalu menyala kembali setelah beberapa minit . Mr Kenny tergamam melihat anak buahnya terbunuh di hadapan dia . Suasana club itu mulai bising .

Dan di celahan orang ramai , dia berjalan dengan santai sekali . Rokok dikepit di bibirnya . Hud ditarik kembali menutup wajahnya .

" Don't messed up with me " .

♧♧♧

" Ermm .. " Nur Nasuha bangun dari pembaringan . Dia memandang susuk tubuh yang baru masuk ke dalam bilik .

" Abang pergi mana ? " soalnya dengan mata sedikit terpejam . Ryan Zafran tersentak . Hoodie hitam dicampak ke dalam bakul yang terisi baju kotor .

Dia mendekati isterinya . Rambut panjang Nur Nasuha diusapnya lembut . Nur Nasuha terus mendakap tubuh tegap suaminya . Tidur dia hanya lena jika dalam dakapan lelaki itu .

Ryan Zafran membetulkan comforter ke badan isterinya . Bahu Nur Nasuha yang terdedah itu membuatkan dia tersenyum . Tersenyum kerana dia telah mendapatkan hak dia .

" Sorry sayang .. abang ada hal tadi " ucapnya lalu mengucup ubun - ubun isterinya .

" Emm .. lain kali jangan tinggalkan Suha lagi " . Nur Nasuha melentok manja di dada Ryan Zafran .

Ryan Zafran senyum. Makin lama makin manja perangai isterinya . Namun dia layankan saja . Buatkan Nur Nasuha merajuk , dia juga yang susah .

" Iya .. abang tak akan tinggalkan sayang lagi " sahutnya lalu membaringkan dirinya di atas katil .

Mereka sama - sama berpandangan . Ryan Zafran tersenyum . Jika isterinya tahu sisi gelapnya , mampukah wanita itu menerima dirinya ?

" Hehehe .. " Nur Nasuha mengeliat kegelian apabila lehernya dicium oleh Ryan Zafran .

Tangan dia makin erat memeluk tubuh tegap itu . Seakan tidak mahu melepaskan . Ryan Zafran makin hanyut . Hanyut dalam nafsu dia .

" You always make me turn on , baby " bisiknya perlahan .

♧♧♧

Radya Zafia mengetap bibir kuat . Eii ! Kaki dia terasa ringan saja . Nak saja dia sepak muka orang di depan dia . Dunia dia sudah aman tanpa lelaki itu dan kini muncul kembali .

" Kau nak apa hah ? " soalnya kasar . Beg tangan dihempas kasar ke atas meja .

Ingatkan balik dari mahkamah boleh tenangkan fikiran sebaliknya tidak . Wajah lelaki yang paling dia menyampah kini bersenang - lenang di dalam biliknya .

" Garangnya ! Tapi lagi kau garang lagi aku suka " Adrian Adham tersenyum nakal . Kedua kaki dia di angkat ke atas meja gadis itu .

" Kau ! Eii ! " kaki dihentak kuat . Ada nanti yang tertelan kasut tumit tinggi dia .

" Kau ! Baik kau blah sebelum aku hilang sabar ! " Radya Zafia tahu . Orang di depan dia memang susah nak dengar kata .

Adrian Adham buat tak dengar . Sebaliknya , dia membelek buku - buku yang tersusun di atas meja gadis itu . Semuanya berkaitan undang - undang and of couse tebal ! Adrian Adham membuat muka . Kalau dia baca memang tertidur lah jawabnya .

" Adrian Adham ! " jerit Radya Zafia kuat . Bergema di dalam biliknya .

" Okay .. okay .. " akhirnya lelaki itu bangun . Dia mendekati Radya Zafia . Wajah gadis itu bukan main masam lagi .

" Blah ! " halau Radya Zafia . Lalu dia merempuh kasar bahu Adrian Adham .

Peduli apa dia . Keamanan dia sedikit terjejas kerana kehadiran Adrian Adham . Lelaki itu bukan memudahkan kerja dia sebaliknya menganggu dia . Radya Zafia menghempas punggung di atas kerusi dengan kasar .

" Say -- "

BUK !

Adrian Adham memegang dahinya . Radya Zafia tersenyum sinis . Buku itu selamat mengenai dahi lelaki itu . Adrian Adham mengerutkan muka . Sakit kot !

" Say it and you get that ! " tukasnya .

" The fuck .. " carut Adrian Adham . Dia peduli apa .

Radya Zafia malas mahu melayan . Dia meneruskan kerja dia . Adrian Adham mencebik bibir . Gadis ini memang kasar . Lain daripada yang lain .

" She quite different and make me want her badly .. " senyuman sinis terlakar di bibir dia .

" Mr Adrian , don't you have any work to do ? " wajah yang tadinya tertunduk kini diangkat kembali . Mata dia tajam menikam mata Adrian Adham .

" Nope ! " pantas dia menjawab . Radya Zafia tergelak . Gelak sinis .

" So please .. GET OUT FROM MY OFFICE ! " Jerit gadis itu kuat .

Terkocoh - kocoh Adrian Adham keluar . Mampus dia . Singa betina sudah mengamuk . Dia keluar dari bilik gadis itu dan --

BAM !

Pintu ditutup dengan kuat . Adrian Adham mengurut dadanya . Gila ! Memang betul - betul singa betina . Mata dia memandang staf - staf di hadapan dia . Mereka semua tekun membuat kerja .

" Mampus Cik Zafia dah mengamuk ! "

" Alamak ! Laporan tak siap lagi ! Mesti Cik Zafia naik hantu ! "

" Matilah kita hari ni "

Adrian Adham mengetap bibir . Bukan dia saja yang takut malah kesemua pekerja guaman disitu . Masing - masing membuat kerja dengan pantas . Nasib dia kerana menyukai singa betina itu .

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro