BAB 40

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" Tom kau makin gemuk "

Badan kucing itu diusap penuh kasih . Tom hanya diam di ribaan Nur Nasuha .

Sikit pun tak berkutik . Asyik menjilat bulu - bulunya . Badan bulat Tom diusap perlahan .

Nur Nasuha memandang sekeliling . Rumah mereka sunyi saja . Kerana suaminya sudah masuk kerja .

Yang pasti , dia hanya ditemani oleh Tom dan dua orang anak buah Ryan Zafran . Mereka hanya berjaga di luar .

Nur Nasuha meletakkan Tom di karpet . Kaki dia melangkah menuju ke dapur . Tekak dia terasa haus .

Sejak kebelakangan ini , badan dia cepat lesu . Tekak dia selalu ingin makan benda yang masam . Sampai satu tahap itu , dia suka cium bau peluh suaminya .

" Erm .. kan best kalau dapat peluk abang " runguy dia sendiri .

Peti ais dibuka . Jus oren di dalam kotak diambil . Lalu gelas diambil dan jus itu dituangkan ke dalam gelas .

Dia meneguk jus oren itu rakus . Rasa manis dan masam itu membuatkan dia menarik senyuman lega .

BANG !

Nur Nasuha tersentak . Badan dia terhenjut . Bunyi tembakan di luar itu membuatkan dia terkejut .

" Bunyi apa tu ? " soal Nur Nasuha naif .

Dia memang tak boleh bezakan . Lagi pun , dia pernah didedahkan dengan bunyi itu semua .

Tapi -- dalam tv pernah .

" Macam bunyi phew ~~ pheww ~~ " dia membuat bunyi pistol .

Siap dibuat gaya lagi . Kedudukan dapur yang agak tersorok itu membuatkan dia senang untuk bersembunyi .

Kelihatan kelibat dua lelaki memasuki pintu utama rumah itu . Berpakaian serba hitam dan memegang senapang .

" Cari perempuan tu " arah lelaki itu kasar .

Mereka mula mencari di setiap sudut rumah . Nur Nasuha mencebik bibir .

" Macam dalam tv je .. mesti penjahat ni . Nak rompak rumah kita " dia bercekak pinggang .

Lagak dia biasa saja . Macam budak - budak . Mentol mula muncul . Jari dipetik perlahan .

" Papa kata kalau ada orang jahat kena sembunyi ! Jadi kena menyorok ! " dia berlari - lari anak .

" Tu dia ! " teriak seorang lelaki apabila terlihat kelibat Nur Nasuha .

Nur Nasuha tersentak . Dia tergamam . Berdiri tegak disitu .

Dua lelaki itu mula mendekati dia . Masing - masing memegang senapang . Senyuman sinis diukir .

" We found her " kata mereka serentak .

Nur Nasuha menutup mata rapat . Diri dia terasa kerdil saja . Kerana dua lelaki itu berbadan besar .

" Ja -- jangan cu -- culik k -- kita "

" Laa .. gagap rupanya " ejek lelaki berbaju kelabu itu .

Tanpa mereka sedar , Nur Nasuha mencicit melarikan diri . Tingkat atas dituju . Larian dia laju .

" Woi ! Tak guna ! Kejar dia cepat ! "

Kelam - kabut mereka berlari mengejar Nur Nasuha . Gadis itu masuk ke bilik utama .

Pintu ditutup rapat . Jantung dia berdegup bukan main laju lagi .

" Arghh ! Ada orang jagat ! Nak abang ! " jeritnya lalu berlari ke katil .

Telefon dicapai dan nombor suaminya di dail . Kedengaran bunyi pintu diketuk kuat .

" Perempuan ! Baik kau keluar sekarang ! Kalau tak aku tak teragak - agak nak bunuh kau ! "

Bergetar tangan dia menekan butang hijau . Lalu ditekapkan ke telinga .

" Hello " kedengaran suara garau menyapanya .

Airmata menitis makin laju . Dia memeluk lutut rapat . Badan dia menggigil ketakutan .

BAM !

Pintu bilik itu diketuk makin kuat .

" A -- abang to -- tolong , ada orang jahat -- "

BANG !

Tembakan dilepaskan . Tepat mengenai di telefon yang dipegang olehnya .

Nur Nasuha tersentak . Esakan dia makin kuat . Dua lelaki itu tersenyum jahat .

" Shh -- makin ikut kami "

Badan Nur Nasuha ditarik kasar . Membontoti mereka . Nur Nasuha meronta - ronta .

" Bro , dia melawan lah " adu rakannya .

" Tidurkan dia -- "

Lalu belakang leher Nur Nasuha dipukul dengan senapang . Perlahan - lahan badan itu melorot jatuh . Badan Nur Nasuha diangkat oleh lelaki berbaju kelabu itu .

♧♧♧

" Bodoh ! "

Amuk Ryan Zafran . Meja kayu itu sudah terbalik . Malah kaca berteraburan di atas lantai .

Sunyi saja mansion mereka . Semua anak buahnya tertunduk ketakutan .

" Macam mana korang buat kerja hah ? Bini aku sorang tu pun tak leh nak jaga ke ! Sial ! " makinya .

Baju kerja dia sudah basah dengan peluh . Bayangkan , dia yang tengah meeting menerima panggilan dari isterinya .

Baru saja mahu menanya -- terdengar bunyi tembakan yang sangat kuat . Dia terus bergegas keluar dan meninggalkan meeting itu .

Sampai sajs dirumah , dia melihat dua anak buahnya sudah tidak bernyawa . Mereka ditembak tepat di bahagian dada .

Hampir seluruh pelosok rumah dia mencari kelibat isterinya . Tetapi tiada . Malah terlihat kesan darah di atas lantai .

Dan dia tahu -- isterinya telah diculik .

" Bos aku dah jumpa ! " kedengaran suara Felix .

Ryan Zafran memandang Felix . Laptop dimeja dipusing menghadap ketua mereka .

CCTV dirumahnya kelihatan . Jelas ada dua lelaki memecah masuk ke rumah . Melihat tatu di badan mereka -- buatkan amarah dia menaik .

" Tak guna ! " dia menghentak kuat meja di depan dia .

Tidak peduli tangan dia yang mula merah . Mata dia mula merah .

" Kerahkan semua ahli kita sekarang juga ! Aku nak korang cari lokasi bini aku ! Kalau tak nyawa korang jadi galang gantinya " tengking dia kuat .

Masing - masing kecut . Berlari pantas keluar dari mansion itu . Tak sanggup jika dibunuh oleh Ryan Zafran .

" Kau dah buat devil aku keluar -- aku tak teragak - agak tamatkan riwayat kau "

Felix , Louis dan Eric diam . Masing - masing gentar . Jika devil Ryan Zafran keluar , tak akan ada sesiapa pun selamat .

♧♧♧

Syed Azrill menatap wajah Nur Salwa . Gadis itu leka dalam dunianya . Sejak keluar hospital hari itu , gadis itu banyak termenung .

Syed Azrill berhenti memandang Nur Salwa . Telefon dia yang bergetar diambil .

RYDER IS CALLING .

Nafas dihembus perlahan . Habis lah dia kali ini .

" Kau pergi mana hah , setan ! "

Syed Azrill memejam mata rapat . Rahang dia mula mengeras . Dia mula menjarakkan diri dari gadis itu .

" Payah betul nak nampak batang hidung kau ! " bebel suara di talian .

Kening dia dikerutkan . Tidak suka di makin hamun .

" Kau nak apa call aku bangsat ? Aku busy sekarang ni " balasnya .

" Aku nak kau datang ke mansion sekarang ! "

" Kalau aku tak nak ? "

" Aku tak teragak - agak pancung kepala kau -- " lalu talian terus dimatikan .

Syed Azrill mula menegang . Pasti ada sesuatu yang telah terjadi . Dia menenangkan dirinya seketika .

" Awak okay .. " suara lembut itu menyentakkan dia .

Mata dibuka dan terpampang lah wajah lembut Nur Salwa. Lengan dia disentuh gadis itu .

" I'm okay .. " balasnya dengan senyuman di bibir .

Nur Salwa merenung Syed Azrill . Lelaki itu sentiasa menemani dia . Ke mana saja , pasti berdua dengan lelaki itu .

" Aku ada kerja . Tak apa kalau aku tinggalkan kau kat sini ? "

Dia menjadi serba salah . Sudahlah membawa gadis itu keluar . Terpaksa pula meninggalkan gadis itu di sini .

" Tak apa . Lagi pun kerja awak mesti penting kan ? Saya tak kisah "

Syed Azrill mengusap kepala Nur Salwa . Mujur saja ini tempat umum . Kalau tak memang dia cium je gadis itu .

" Sorry .. " ucapnya lalu tanpa segan dahi Nur Salwa dikucup lembut .

Nur Salwa terkebil - kebil memandang dia . Syed Azrill tersenyum nipis . Perlahan - lahan dia melangkah meninggalkan gadis itu .

Seorang lelaki berdiri tidak jauh dari Nur Salwa . Memerhati gadis itu tanpa disedar oleh Nur Salwa .

" Perhatikan dia . Jangan sampai sesiapa pun perasan . Kalau apa - apa jadi , kau aku cari "

Lelaki itu mengangguk . Mengikuti arahan Syed Azrill . Sejak dulu lagi , dia dipinta untuk menjaga keselamatan Nur Salwa .

" She's so lucky "

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro