BAB 42
Ryan Zafran memandang rumah banglo di hadapan dia . Satu saja dia mampu ungkapkan --
He will die !
Dengan penuh gaya dia melepasi pagar itu . Pengawal - pengawal yang melihat dia langsung tertunduk .
Menghormati Ryan Zafran sebagai ketua mereka . Diikuti dengan empat lelaki di belakang . Yang mempunyai nama besar dalam kumpulan mereka .
" Buka ! " dingin dia menyuruh .
Pengawal itu terus membuka luas pintu rumah itu . Dekorasi di dalam cukup mewah dan mempunyai ciri - ciri tradisional .
" Budak ni ada taste juga untuk design rumah " Eric membebel sendiri .
Mereka semua memijak lantai berkilat itu . Memang boleh memantulkan wajah - wajah mereka . Putih bersih ! Berkilat gila !
" Have a sit , sir .. " kata seorang pelayan lelaki .
Ryan Zafran duduk di sofa . Yang lain masih menerokai rumah itu . Macam jakun !
" Budak ni menghabiskan duit ke acane ? " Louis mengumam sendiri .
Mata dia tertacap pada almari yang terisi replika patung . Ada transfomer , star wars dan banyak lagi . Semua koleksi luar negara . Yang bernilai ribuan ringgit . Edisi terhad !
" Welcome to my house , bro .. "
Seorang lelaki menuruni tangga penuh gaya . Segak dalam sut hitamnya . Malah wajah dia menunjukkan dia matang .
" Our leader , Ryder or should I call you big brother ? " sinis lelaki itu .
Kedua tangan dimasukkan ke dalam poket seluar . Sikit pun tidak gentar . Malah dia berani berdiri di hadapan Ryan Zafran .
BAK !
" Adoi ! Macam ni kau sambut kepulangan adik kesayangan kau ? " lelaki itu meringis kesakitan .
Belakang kepala dia terasa sakit . Boleh tahan juga tangan Ryan Zafran kalau hempuk kepala orang . Berbisa bhaii !
" Stop your drama ! Aku tak tertarik ! " kata Ryan Zafran selamba .
Lelak itu menarik muka . Jika dilihat wajah dia mempunyai iras wajah Ryan Zafran . Tetapi dia lebih kepada kebudakkan .
" Mana bini aku ? " dia memandang ke tingkat atas .
" Ohooo -- tunggu dulu .. " lelaki itu memghalang Ryan Zafran .
" Kau pehal bodoh ? Aku nak jumpa bini aku ! " marah Ryan Zafran . Nafas dia turun naik .
" Jangan bodohkan aku -- aku tak suka " lelaki itu tersenyum kecil .
Ryan Zafran mengetap gigi . Ada juga yang makan kaki dia nanti . Eric sudah mengurut dahi .
" Oii Ian ! Bagilah Ryan tengok bini dia tu haa ! Kau halang asal hah ! " sampuk Felix .
Itulah dia --
Ian Zarif . Adik kepada Ryan Zafran . Namun identiti dia dihapuskan demi keselamatan . Malah dalam maklumat -- hanya nama Ryan Zafran saja .
Nama Ian Zarif dihapuskan . Kerana tidak mahu musuh mengetahui kewujudan adiknya itu . Perkara itu juga dipersetujui oleh orang tuanya .
" Ish ! Kejap lagi dia turunlah ! " Ian membentak . Kaki dihentak beberapa kali .
" Macam budak ! " kutuk Eric .
Ian Zarif memuncungkan bibir . Lengan Ryan Zafran dipeluk erat .
" Abang tengok dorang tu ! Dia kata Ian budak " rengek dia manja .
Ryan Zafran memandang sepi . Malah kepala adiknya ditolak kuat ke belakang .
" Memang kau budak pun "
Makin panjang muncung Ian Zarif . Muka dia tak usah cakap , masam habis . Empat manusia itu sudah bantai gelak .
Nama je adik mafia tapi perangai tak matang langsung .
" Abang ! "
Teriakan seseorang menghentikan ketawa mereka . Ryan Zafran tersenyum lebar .
Nur Nasuha berlari menuruni tangga . Sampai di anak tangga terakhir dia terjun . Bersinar - sinar mata dia memandang suaminya .
" Arghhh -- abang datang !! " jeritnya teruja .
Badan tegap Ryan Zafran dipeluk erat . Melompat - lompat dia dalam pelukan Ryan Zafran .
" Kenapa berlari ? Kalau jatuh tadi macam mana ? " lembut dia menegur .
" Tak jatuh punya " balas Nur Nasuha .
Hidungnya dirapatkan ke leher suaminya . Dihirup dalam - dalam haruman badan Ryan Zafran . Sangat wangi !
" Rindu abang ! " rengek dia . Makin kuat dia memeluk Ryan Zafran .
" Abang pun rindu sayang " kepala Nur Nasuha dikucup .
Seorang perempuan turun dari tingkat atas . Menarik perhatian mereka semua . Seorang perempuan yang berwajah inggeris .
Cantik dengan gayanya sendiri . Dia hanya mengenakan jaket kulit dan di dalamnya singlet bewarna hitam ketat . Seluar pula , skinny hitam .
" Sayang okay duduk kat sini ? " soal Ryan Zafran .
Manalah tahu adiknya membuli isteri kesayangan dia .
" Aku tak buli dia .. " kata Ian Zarif dalam nada merajuk dia itu .
" Betul ! Ian tak buli Suha pun . Kakak Reen pun sama ! " bersungguh dia berkata .
Ryan Zafran mengangguk . Puas hati dengan jawapan isteri dia .
" Kau siapa ? " Syed Azrill memandang perempuan itu .
Ian Zarif tersenyum . Dia dengan selamba memeluk pinggang wanita itu .
" Meet my girl , Eyreen Casandra "
" Hi .. " sapa Eyreen dingin . Tidak senyum sikit pun .
" Mana kau dapat dia ? "
" Somewhere -- " Ian Zarif tergelak sendiri . Yang penting di sayangkan Eyreen .
Syed Azrill mendengus . Kurang asam betul . Orang tanya tak dijawab . Ada yang tempah lubang kubur nanti .
♧♧♧
" Abang -- "
Ryan Zafran yang sedang memandu itu menoleh seketika ke arah isterinya .
Dia mula naik risau melihat wajah pucat Nur Nasuha . Malah wanita itu nampak macam menggigil .
" Sayang nak apa ? " soal Ryan Zafran . Tangan kanan isterinya dicapai .
Sejuk . Macam ais dah .
" Na -- nak muntah ! " katanya susah payah .
Tangan sudah menekup mulut . Perut dia mula berasa bergelodak . Isi di dalam umpama ditolak keluar .
Lalu kereta dihentikan di tepi jalan . Cepat - cepat Ryan Zafran turun dari kereta . Pintu dibuka dan Nur Nasuha menapak keluar .
UWERK !
Habis semua isi perut keluar . Nur Nasuha memuntahkan semua . Airmata sudah mengalir .
Tekak dia terasa perit . Badan dia terasa lemah .
" Nah sayang . Kumur mulut sayang "
Air mineral diberikan kepada isterinya . Sekotak tisu dikeluar . Beberapa helai tisu ditarik keluar .
Ryan Zafran mengelap mulut isterinya . Tangan kanan dia memeluk pinggang Nur Nasuha .
" Sakit .. " Nur Nasuha menangis .
Ryan Zafran mengangguk . Botol air ditutup rapat . Kotak tisu dan botol air dimasukkan ke dalam kereta .
Badan isterinya terasa panas membahang . Perlahan - lahan dia cempung badan Nur Nasuha .
" Shh -- kita ke klinik ya " kata Ryan Zafran .
" Tak -- "
Tidak habis dia berkata . Dia termuntah sekali lagi . Kali ini di dada suaminya .
Airmata dia makin laju . Takut dimarahi oleh Ryan Zafran . Sebaliknya , suaminya dia hanya senyum .
" It's okay . Abang tak marah pun " dia mendudukkan Nur Nasuha di kerusi .
" Tapi baju abang kotor "
" Tak sikit je ni . Sayang kan tak sihat . Abang tak kisah pun " kepala isterinya diusap lembut .
Kepala dia mula terasa pening . Pandangan dia mula kabur . Nur Nasuha cuba membuka matanya . Namun lama - lama bertukar gelap .
" Allah ! Sayang ! "
Itulah suara terakhir dia dengar . Sebelum semuanya bertukar gelap sepenuhnya .
Korang rasa Suha kenapa ?
Promote ;
IZINKAN AKU BAHAGIA by chalolaa_
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro