BAB 54

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Nur Nasuha asyik bermain dengan air di kolam renang . Kocakkan air terhasil apabila kakinya dihayunkan . Senyuman terukir di bibirnya .

" Sayang ! " sergah Ryan Zafran dari belakang . Nur Nasuha tersentak . Wajahnya jelas nampak terkejut .

Lalu pipi tembam Nur Nasuha dikucup Ryan Zafran . Dia menarik tubuh kecil isterinya duduk di celah kangkang dia . Menjadikan tubuh itu berada di tengah - tengah .

Nur Nasuha sudah tidak keruan . Dapat dia rasakan lekukan badan tegap suaminya yang tidak berbaju itu . Malam - malam begini suaminya gemar tidak memakai baju .

Hanya berseluar pendek dan tidak pun seluar panjang . Jarang sekali memakai baju . Katanya panas . Jantung dia kemain bekerja lagi . Moga - moga dia terhindar dari penyakit jantung .

" Buat apa kat sini malam - malam ? Tak sejuk ke ? Hmm ? " soalnya . Pinggang isterinya diramas dari tepi .

Menjadikan suasana semakin hangat . Nur Nasuha hanya diam . Matanya bulat memandang dasar kolam renang yang diterangi cahaya lampu bewarna hijau dan merah .

Perlahan - lahan bibir Ryan Zafran tersenyum sinis . Dia  tahu , isterinya sedang gugup dan berperang dengan perasaan sendiri .

' Soon Suha , kau sendiri akan jatuh tersungkur . Dan masa itu semua akan terbongkar ' .

Nur Nasuha meramas - ramas tangannya sendiri . Menghilangkan rasa janggal . Sejak keluar dari hospital , dirinya menjadi tidak tentu arah . Hilang segala sifat budak - budak dia .

' C'mon Suha . Mana sikap budak - budak kau ! Tak akan kau nak terkantoi kot ! Sia - sia je plan kau selama ni ! ' hatinya berbisik geram .

" Suha nak tidur . Suha ngatuk " katanya tiba - tiba dan cuba melepaskan diri dari rangkulan kemas Ryan Zafran .

Kepalanya menunduk sedari tadi . Dengan membawa perut yang besar itu , cukup membataskan pergerakan dia . Tidak selincah dulu lagi . Cukup berhati - hati .

" Awal lagi sayang . Baru pukul 9 malam . Teman abang kejap " bisikan lembut Ryan Zafran mematikan niatnya .

Dan dia kembali duduk . Merendakam kaki ke dalam air kolam . Sambil diapit oleh tubuh sasa Ryan Zafran . Nur Nasuha makin tidak tentu arah .

Ryan Zafran senyum sinis . Ya , dia sengaja berbuat begitu . Mahu melihat sejauh mana lakonan berkesan isterinya itu .

Marah ?

Memang dia marah . Ryan Zafran cukup pantang jika ada yang berani menipu dirinya hidup - hidup . Tetapi ini isterinya . Wanita kesayangannya .

Akan ada hukuman sendiri .

" How's my baby ? Baik - baik je kan ? " tangan kasarnya mengusap perlahan perut isterinya .

Kucupan diberikan di belakang kepala Nur Nasuha . Kedudukan mereka sangat rapat . Dapat dia rasakan tubuh isterinya yang mula dingin .

" Sayang ? Kenapa senyap je ni ? Mana mulut awak ? " sengaja Ryan Zafran mengusik .

Pipi isterinya ditarik selamba . Membuatkan wajah Nur Nasuha berkerut sakit . Automatik tangannya naik menampar tangan Ryan Zafran .

" Benci abang . Tak nak kawan ! " rajuknya dan menarik muka . Berpeluk tubuh .

Ryan Zafran melepaskan ketawa . Ingatkan nak bisu sampai ke tua . Keluar juga suara walaupun merajuk .

" Kalau tak nak kawan dengan abang , habistu sayang nak kawan dengan siapa ? Barbie sayang tu ke ? " usik Ryan Zafran lagi .

Nur Nasuha memusingkan badan ke belakang . Lalu tangan dia laju menonyoh geram wajah Ryan Zafran . Suka sangat mengusik ! Eii ! Geram je dia rasa sekarang ni . Ada juga yang tenggelam dalam kolam memalam camni .

" Abang jahat ! Tak nak kawan ! Umph ! " dia bangun lalu berjalan laju masuk ke dalam rumah .

Meninggalkan Ryan Zafran keseorangan . Mengelakkan dia kuat - kuat . Tangan dikepal geram .

" Tak guna punya laki ! Eii ! " bibirnya diketap geram .

Lalu dia menghempaskan diri di birai katil . Jelas sekali gelak ketawa suaminya di bawah . Sakitnya hati .

Perlahan - lahan ketawa Ryan Zafran reda . Mukanya diraup sedikit kasar . Memandang lama biliknya yang masih diterangi cahaya lampu . Kepalanya disengetkan .

" Hmm .. nampaknya kau dah kekok dengan aku . Tapi tak apa , aku nak tengok sejauh mana kau boleh mainkan watak budak - budak kau tu " .

Dia berdiri . Meregangkan otot tubuhnya lalu terjun ke dalam kolam . Bibirnya tersenyum jahat . Satu permulaan untuknya . Dan berakhir tidak lama lagi .

♧♧♧

" Mama !! " Nur Nasuha berlari anak lalu memeluk erat Datin Farah .

Tetamu yang sibuk menghias tidak dihiraukan . Janji dia dapat lepaskan rindu pada mamanya . Tubuh Datin Farah dipeluk kemas walaupun terhalang dengan perutnya .

" Ya Allah ! Suha terkejut mama " Datin Farah menghembus nafas lega . Ingat siapalah tadi yang tiba - tiba memeluk dirinya .

Nasib baik tidak tumbang ke belakang . Tetamu yang ada hanya tersenyum melihat kemesraan dua beranak itu . Mereka kembali membuat kerja mereka .

Rumah agam Dato' Farouk kelihatan meriah . Maklumlah rumah itu akan bakal menyambut menantu sulung perempuan . Itu yang meriah bukan main lagi .

" Adik rindu mama .. " rengek Nur Nasuha . Matanya mula berair .

Datin Farah senyum . Anak ini , anak yang selalu mencuit hatinya dan selalu menghiburkan dirinya tatkala dia berduka .

" Mama pun rindukan adik . Rindu sangat - sangat . Kenapa adik lama tak jenguk mama ? Adik sihat ? Baby sihat ? Ya Allah terima kasih sebab masih memberikan aku peluang menemukan anakku " pipi Nur Nasuha dikucup bertalu - talu bersama linangan airmata .

Hati Nur Nasuha menjadi pilu . Ya Allah , andai saja mama tahu aku ini anaknya , anaknya yang normal dan tidak berpenyakit . Ya Allah , ampukan dosaku pada kedua ibu bapaku .

' Maafkan Suha mama . Suha berdosa dengan mama . Berdosa dengan papa . Kakak dan abang juga . Ampuni Suha mama , papa .. Suha buat semua ini bersebab ' .

Dua beranak itu saling melepaskan rindu . Dato' Farouk tersenyum dari jauh . Senyuman isterinya sudah kembali . Begitu sekali isterinya menyayangi seorang Nur Nasuha .

" Alhamdulillah mama kembali senyum " ujar Nur Salwa . Dia juga menyaksikan pertemuan dua beranak itu .

Airmata sudah bergenang di tubir mata . Andai saja dia disisi Nur Nasuha , dia akan berasa amat - amat bersyukur . Kerana masih lagi ada insan yang menyayangi dirinya .

" Mama terlampau rindukan adik . Kamu jangan ambil hati pula . Papa dan mama sayang anak - anak . Sama seperti kami sayangkan kamu dan Adrian . Cuma adik , mama terlebih sayang . Kamu fahamkan ? "

Nur Salwa mengangguk . Dia tidak mengambil hati walau sedikit pun . Dia sudah mempunyai kebahagian dia sendiri .

Syed Azrill yan berada di bawah khemah sana dipandang . Jodoh dia sudah ada . Pelindungnya sudah ada . Syed Azrill adalah segala - galanya .

" Wawa tak terasa papa malah Wawa rasa bahagia sangat sebab ada keluarga yang macam ni . Saling menyayangi dan berkasih sayang " .

Dato' Farouk senyum . Bahu Nur Salwa dirangkulnya erat . Dia bersyukur kerana dikurniaan keluarga yang indah ini . Semoga ikatan antara mereka tidak pernah putus . Dia akan doakan kebahagiaan anak - anaknya dari jauh .

______________________

Maaf di atas kesulitan yang anda semua hadapi . Sis tahu ramai yg  xleh bukak bab 54 right ? Maaf ya .. sis ter publish . Tertekan actually 😂 x habis tulis pun lagi . So kepada sesiapa yg dah baca separuh or penuh tu sis mohon maaf . Terpaksa unpublish sbb nak habiskan yg tak habis tu haa .

Maaf ya 😂 kesilapan seorang yang kalok nak review story but tertekan publish . Sorry again ..

Here we go ..

Enjoy ya ! 💞

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro