BAB 57

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Angin menyapa lembut wajahnya . Cahaya mentari dipandang melalui balkoni biliknya . Eyreen meluaskan pemandangannya melalui pokok - pokok yang menghijau . Menunjukkan halaman rumah yang luas , dikelilingi hutan .

Eyreen melepaskan keluhan kecil . Fikiran dia kusut sejak dua menjak ini . Menjadikan dia banyak termenung dan suka menyendiri . Apatah lagi fakta yang baru dia ketahui mengenai seseorang .

" Maafkan kami Reen . Kami terlepas dia . Tapi kau perlu tahu sesuatu -- antara dia dan papa kau . Sesuatu yang menyebabkan bakal ada pihak lain diantara mereka berdua "

Dan perkara itu sering mengasak mindanya . Eyreen menjadi nanar seketika . Akal dia asyik memikirkan akan hal itu . Dia harus bertindak segera sebelum semuanya terlambat .

" Apa jadi ? Siapa pihak ketiga tu ? " pandangannya penuh resah . Penuh dengan tanda tanya . Matanya berubah redup .

" Anak . Dalam perut dia ada anak . Anak hubungan terlarang antara dia dan papa kau ! "

Ketika itu dia tidak merasai apa - apa . Umpama sebuah batu yang besar baru menghempap kepalanya . Eyreen menjadi kelu . Lidahnya mula mengeras .

Tidak sangka , hubungan antara Mr Kenny dan Eyrica telah mencambah benih . Bukan dia tidak tahu , Eyrica sanggup menghambakan diri di bawah telapak kaki Mr Kenny hanya kerana mahu terus bersama dengan lelaki itu .

Tidak seperti Eyreen . Yang awal - awal sudah menarik diri dari kumpulan itu dan pergi jauh dari mereka semua . Walaupun sebagai topeng kepada mereka . Menjadi seseorang yang berbeza perwatakan . Bukan mudah untuk Eyreen .

Tidak sedar , titisan airmata sudah membasahi pipinya . Tanpa dia sedar akan semua itu . Sehinggalah dia terasa deruan nafas hangat di lehernya . Terasa lingkaran tangan seseorang pada pinggangnya . Memeluknya erat .

" Kau ada masalah ke ? Aku tengok kau suka termenung ? " suara itu bersuara perlahan . Hangat menyentuh kulit lehernya .

Eyreen mengeleng perlahan . Menyapu airmata di pipi . Dia cuba bersikap tenang . Tidak mahu isi hatinya terbongkar . Cukup saja dia yang mengetahui . Kerana itu aib keluarganya .

Ian Zarif memalingkan tubuh Eyreen menghadap dirinya . Nampak seperti wanita itu menyorokkan sesuatu daripadanya . Ian Zarif tidak mahu mendesak . Biarlah Eyreen sendiri yang membuka mulutnya .

" Ta-tak ada apa pun . Just rasa bosan .. hmm bosan " Eyreen mati idea .

Bosan ? Ian Zarif hampir ketawa . Jawapan yang tidak munasabah baginya . Itu sekadar alasan sahaja .

Dagu Eyreen disentuh lembut . Mendongakkan wajah itu ke atas . Menatap terus mata penuh dengan rahsia itu . Eyreen meneguk air liur payah .

" Bosan ? What the hell , Eyreen ? Sebelum ni , kau tak pernah pun sebut perkataan bosan . Apatah lagi bosan duk dalam rumah ni " sinis Ian Zarif .

Membuatkan Eyreen makin tidak tentu arah .

" Never mind . Keep your time . Aku malas nak desak kau . Ikut kau lah nak berterus terang atau tak . Aku tak kisah . Asalkan -- " Ian Zarif diam seketika .

" Asalkan apa ? " Eyreen mengerutkan dahinya .

Satu ciuman dilabuhkan di ubun - ubunnya membuatkan Eyreen terkedu . Ian Zarif -- sikapnya lama - kelamaan menunjukkan kematangannya . Eyreen sedar akan itu .

" Kau terus berada di sisi aku -- tu cukup untuk aku " tubuh mereka melekat antara satu sama lahir .

Menzahirkan rasa cinta antara mereka berdua . Eyreen senyum . Membalas pelukan suaminya . Dia yakin Ian Zarif yang terbaik buatnya . Demi lelaki itu , Eyreen sanggup mengorbakan nyawanya sekalipun .

♧♧♧

" Sayang ! "

Nur Nasuha tersentak . Hampir saja gelas di tangannya terhempas di atas lantai . Terkejut dengan jeritan tiba - tiba itu .

Ryan Zafran tanpa bertangguh terus meluru ke arah isterinya . Tubuh bulat isterinya dipeluk erat . Seerat - eratnya . Seakan tidak mahu lepaskan lagi .

Nur Nasuha yang berada di dalam pelukan suaminya mulai rasa sesak nafas . Pelukan itu cukup melemaskan dirinya . Sudahlah baru sedar . Diberi kejutan sebegini pula .

PAK !

" Aduh ! " Ryan Zafran terus meleraikan pelukannya . Wajahnya berkerut seribu .

" Sakitlah mummy ! " marahnya . Memandang geran ke arah Puan Sri Ratna .

Mummy nya hanya tersenyum tidak bersalah . Seolah - olah bukan dia yang mengetuk kepala Ryan Zafran . Majalah yang bergulung ditangannya dibetulkan kembali .

" Kamu nak isteri kamu mati ke ? Peluk tak lepas - lepas . Kamu tahukan dia baru sedar ? " Puan Sri Ratna mula mahu masuk mood membebelnya .

Ryan Zafran membuat muka . Menyampah . Nur Nasuha menyimpan senyum . Tahu yang suaminya tidak suka . Siapa je suka kena bebel ? Yang suka tu memang pelik .

" Haa ni dah mandi belum ? Datang - datang terus peluk isteri . Tak ada salam , tak ada khabar terus terpa masuk . Adab mana ? " sambungnya lagi .

Ryan Zafran menjulingkan mata ke atas .

" Stop it , mummy . It's annoying " katanya dalam nada keras .

Puan Sri Ratna buat tidak kisah . Barang - barangnya mula dikemaskan . Dia berdiri . Mahu pulang . Sudah lama dia berada di sini .

" Mummy pulang dulu " ucapnya .

Tangan Puan Sri Ratna disalam oleh mereka berdua . Hilang saja bayang wanita tua itu dibalik pintu , Ryan Zafran terus berubah wajah . Tadinya ceria kini berubah bengis .

Nur Nasuha menjadi gerun . Automatik pandangannya jatuh ke bawah . Lebih rela tengok perut bulatnya dari wajah menyinga Ryan Zafran . Seram .

" Now , tell me what should I know about you . Everything ! " tegasnya .

Nur Nasuha sudah agak . Bibirnya diketap rapat . Nampaknya suaminya benar - benar ingin tahu mengenai dirinya .

" The truth is I'm killer . Should be assassin . Kerja saya mudah . Bunuh . Dapat job , saya akan buru mereka sampai dapat . Then , terus bunuh " jelas Nur Nasuha tenang .

Ryan Zafran tidak menampakkan riak terkejut . Dia pasti . Bukan itu saja . Malah isterinya kelihatan seperti pembunuh profesional .

" -- saya dan kawan - kawan saya dilatih untuk pegang senjata . Pisau , pistol , riffle , sniper and so on . Semua kami dah pegang . Even bom sekalipun . Tak ada benda yang kami tak pernah pegang sebelum ni . Dan identiti kami adalah rahsia . Kalau terbongkar kami terpaksa membunuh . Itu jalan selamat "

" So kau nak bunuh aku ? Rahsia kau dah terbongkar kan ? " Ryan Zafran bersuara sinis .

Nur Nasuha mengetap gigi kuat . Kedua tangan digenggam kuat .

" Saya tak akan bunuh orang yang saya sayang . Kalau pun saya dah langgar rules , saya tetap dengan pendirian saya . Never kill people that we love . It's our principle . That's it "

" If I am stranger ? " duga Ryan Zafran .

" Then , I should kill you .. " mudah Nur Nasuha memberikan jawapan .

Suasana menjadi sepi . Ryan Zafran diam . Begitu juga Nur Nasuha . Masing - masing membisu . Hanya bunyi penghawa dingin .

" Abang masih marahkan saya ? Do you still hate me ? Lepas abang tahu semua ni ? " soal Nur Nasuha perlahan .

Entah kenapa , soalan itu mula terlintas . Terus dilontarkan kepada suaminya . Ingin tahu isi hati seorang Ryan Zafran .

" Hmm .. it's complicated for me actually . My feeling to you -- abang tak tahu . Abang rasa kosong . Seolah - olah selama ni abang hanya patung pada Suha . Ditipu hidup - hidup . Funny kan ? Mafia ditipu oleh isteri sendiri " gelaknya sendiri .

Nur Nasuha terasa tersindir . Airmata yang mahu jatuh ditahan sedaya upaya . IV drip yang mencucuk ditangannya seolah tidak terasa . Hatinya pula yang dirasa bagai dicucuk dengan jarum saat itu .

" But -- " Ryan Zafran memandang tepat pada wajah isterinya .

Tanpa Nur Nasuha sedar , Ryan Zafran sudah berdiri di sebelahnya . Deruan nafas hangat lelaki itu dapat dirasai olehnya .

" I have no choice , berpisah adalah jalan terbaik untuk kita " bisik Ryan Zafran . Tepat menusuk ke dasar hati Nur Nasuha .

Tubuhnya saat itu kejung . Kaku tidak bergerak . Bebola matanya cuba mencari mata Ryan Zafran . Riak lelaki itu bersahaja . Tenang .

" Ka-kalau itu yang abang minta , Suha sanggup . Lebih baik kita berpisah saja .. " ujarnya . Selimut yang menutup separuh badannya digenggam lembut .

Pilu hatinya saat itu . Memikirkan masa depannya yang akan datang . Tanpa suami disisi . Apatah lagi anak di dalam kandungannya ini . Disangka akan ada sinar harapan buatnya namun semuanya hanya sia - sia .

Betapa Ryan Zafran sangat membencikan dirinya . Atas dasar itu , dia harus terima . Berpisah adalah jalan terbaik . Dari terus membenci tanpa sekumit rasa sayang dalam diri mereka . Nur Nasuha redha .

" Nur Nasuha binti Farouk aku ceraikan-- "

Saat itu , dia sudah tidak mendengar apa - apa lagi . Kosong . Hati dan jiwanya mulai kosong . Dia hilang orang yang disayang . Hilang . Musnah .

Abang tetap dalam hati saya . Walaupun kita berpisah dengan cara macam ni . Anak kita , saya akan jaga dengan sebaiknya . Terima kasih . Terima kasih untuk segalanya . Selamat tinggal Ryan Zafran .


























Hik .. hik .. maaf sedih pulak part nih .

Dun worry . Cerita ni dh nak habis *evil smile*

Promote : nastymoron 143 , Miss Photographer .

Jemput baca . Kalau x , no update . Huihui .

Sesiapa nk promote . Bagitahu je . As you wish , aku akan promote . Tapi itulah kekadang lupa . Ahahahaha . Jadi tolong ingatkan ya . Bhai 🤗 .

Sleep tight babe .

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro