BAB 59

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

3 TAHUN KEMUDIAN

Nur Nasuha tersenyum manis melihat suasana meriah di sekeliling rumahnya . Suasana yang sering terjadi apabila mereka berkumpul beramai-ramai . Cukup meriah dan sesak ! Masing-masinh tersenyum bahagia bersama insan tersayang .

Bunyi rengekkan kecil menyentakkannya . Pandangan dia jatuh ke bawah . Tersenyum sendiri melihat kecomelan anak kecil yang berada di dukungan dia . Tertidur pulas tanpa rasa terganggu .

ZYAN ZAFRIEL .

Anaknya . Sihat dengan tubuh membulatnya . Wajah yang seiras dengan Ryan Zafran membuatkan dia tidak terasa sunyi lagi jika lelaki itu pergi ke pejabat . Cukup saja ada Zyan Zafriel yang menenaminya .

3 tahun telah berlalu , semuanya kembali seperti sedia kala . Keluarganya menerimanya . Kisah lalu tidak perlu diungkit . Biarlah tinggal kenangan .

Radya Zafia nampak berseri-seri setelah disahkan hamil . 2 tahun mereka menunggu berita kehamilan wanita itu dan hari ini merupakan hari bahagia buat pasangan itu . Radya Zafia dan Adrian Adham . Mereka tersenyum dengan berita kehamilan itu . Saat yang dinantikan mereka berdua .

Syed Azrill dan Nur Salwa asyik melayan kerenah anak - anak mereka . Sedar tak sedar , sudah dua orang anak mereka . Sepasang . Comel dan kacak walaupun masih kecil .

SYED AZFA AZWA & SHARIFAH ALYA AZWA

Sepasang kembar yang comel dan mencuit hati sesiapa saja . Dan disitu juga ada Datin Farah dan Dato' Farouk yang asyik melayan cucu mereka . Tersenyum dengan wajah yang semakin di mamah usia .

Louis , Felix , Lucas dan Jack turut ada disitu . Menikmati makanan sambil berbual sesama mereka . Nampak begitu seronok sekali . Orang kuat Ryan Zafran .

Ian Zarif juga ada . Melayan anak kecilnya yang berusia 1 tahun 3 bulan dan ianya perempuan . Cantik macam Eyreen . Berambut keperangan asli . Dengan mata yang membulat besar itu . Macam patung !

Nur Nasuha tersenyum melihat suasana itu . Masing-masing dengan kebahagiaan mereka . Sejak tumpasnya Mr Kenny musuh-musuh mereka semua menyepikan diri . Tapi dia tahu , ada sesuatu yang dirancang oleh mereka semua .

" Sayang ! "

Dia berpaling ke belakang . Dilihat Ryan Zafran berjalan mendekatinya . Senyuman di bibir lelaki itu membuatkan wajahnya kelihatan kacak sekali . Dia jatuh hati kepada suaminya . Sekali lagi .

" Kenapa berdiri je kat sini ? Tak nak join dorang sekali ke ? " soal Ryan Zafran .

Hairan melihat isterinya yang berdiri di tepi sliding door . Tersenyum sendiri pula tu . Entah apa yang difikirkan si isteri .

" Saja . Lagipun saya suka tengok dorang semua . Masing-masing nampak bahagia kan ? " ujarnya .

Ryan Zafran mengangguk mengerti . Faham dengan perasaan isterinya itu . Dia bersyukur kerana keadaan kembali pada yang asal . Tanpa ancaman musuh .

Dan semuanya sudah mati di tangan mereka .

" Hmm .. tapi tak lama -- " gumam Ryan Zafran sendiri . Renungannya yang tadi lembut kini bertukar tajam .

Memerhati satu kelibat di sebalik tiang elektrik di kawasan luar rumah mentuanya itu . Seorang lelaki berpakaian hitam dan memerhati mereka semua tanpa sesiapa sedari .

Nur Nasuha mengerutkan dahinya . Matanya menjenguk ke arah sana . Automatik wajahnya berubah menjadi serius . Nampaknya musuh kembali menonjolkan diri .

Matanya dikecilkan . Badan tersentak ke belakang apabila melihat tatoo yang terdapat pada tangan lelaki itu .

Tatoo berbentuk kepala tengkorak . Dan itu satu mesej buatnya .

Matanya dan lelaki itu beradu . Walaupun berjarak jauh dia dapat melihat dengan jelas senyuman sinis lelaki itu .

" Kau muncul juga .. " bisiknya perlahan . Hanya didengari dia seorang sahaja .

Badan dia bergetar . Memori lalu kembali menjengah . Memori pahit . Yang tidak ingin dia ingati lagi .

Kelibat lelaki itu hilang dalam sekelip mata . Nur Nasuha memandang wajah suaminya . Mereka berdua diam tidak berkata .

" I know you scared but please keep calm . Jangan tunjukkan apa-apa lagi . Just relax , okay ? " Ryan Zafran menenangkan isterinya .

Tubuh Nur Nasuha didakapnya erat . Zyan Zafriel yang tersepit itu mula mencelikkan mata . Memandang wajah mama dan papa yang sedang berpelukan .

" Erm .. ma .. "  panggil si kecil itu perlahan . Automatik mata mereka jatuh ke bawah .

" Hai hero papa " Ryan Zafran mencuit pipi tembam si anak . Yang berusia 2 tahun itu .

" Janganlah " tangan Ryan Zafran ditepis . Tak suka orang cuit pipi kebanggaan dia itu .

Perlahan-lahan dia melorot dari dukungan Nur Nasuha . Kaki kecilnya mula mencecah lantai . Perut bulatnya ditepuk beberapa kali .

" Erm lapar . Mama nak makan " katanya petah . Lalu tangan Nur Nasuha ditarik menuju ke meja buffet .

Mengeleng kepala Ryan Zafran melihat anaknya itu . Kuat betul makan . Sampai bulat perutnya . Tapi kaki dia tetap melangkah . Melayan kerenah permatanya itu .

Mereka cuba menggunakan masa ini dengan sebaik - baiknya . Mungkin selepas ini mereka akan kembali seperti dulu .

♧♧♧

Harith memerhati satu titik merah yang bergerak di screen laptopnya . Matanya tidak pernah teralih malah titik merah itu kelihatan begitu banyak . Menandakan musuhnya semakin ramai .

Harith melihat koordinat terakhir , lalu dia mencatitkan ke dalam buku nota kecilnya . Begitulah rutin dia sejak 3 tahun ini . Menjejaki musuh dan mencari koordinat tempat persembunyian mereka .

Dia merenggangkan otot tubuhnya . Kedua kaki diangkat ke atas meja . Melegakan urat saraf yang mula terasa menegang . Asyik duduk menghadap laptop saja , semua jadi keras .

Di berpaling ke kiri , dilihat Sam asyik membaiki senjata mereka . Menaik taraf . Kerana selepas ini mereka akan berhadapan dengan musuh yang luar biasa kekuatan mereka .

Dan Sam merupakan pencipta senjata yang terhebat . Dilihat sekeliling lelaki itu penuh dengan wajar-wajar dan beberapa logam .

Pasti lelaki itu mahu mencipta bom yang mempunyai ledakan kuat . Mampu memusnahkan semuanya sehingga meninggalkan debu .

Harith menghirup air kopi kegemarannya . 3 tahun mereka bersembunyi . Tidak terlalu menonjol di khalayak ramai . Keluar pun mereka akan menyamar .

Tidak mahu musuh menyedari kelibat mereka .

" Harith .. " panggil Sam perlahan .

Lelaki itu hanya menjongket kening sambil menghirup kopi panas .

" Aku nak kau keluar sekejap "

" Untuk apa ? " Harith tidak mengerti . Lalu dia bangkit menghampiri Sam .

" Buat intipan dekat THE LEXUS "

Harith mengangguk mengerti . The Lexus merupakan satu casino yang terkemuka di Singapura . Dan ya , mereka sekarang berada di Singapura .

" Aku dapat tahu yang Dylan akan ke sana . Jadi aku hantar kau sebagai back up . Dylan akan iringi Stephen berjumpa dengan Haunt " sambung Sam .

Itu maklumat yang dia dapat dari Dylan . Salah seorang assassin macam mereka . Cuma Dylan perlu menjadi undercover . Untuk mencungkil maklumat kumpulan kongsi gelap itu .

" You means Haunt The Monster ? " Harith mengerutkan dahinya .

Tak kan lah ? Haunt merupakan salah seorang ketua kongsi gelap yang berpengaruh di dunia . Malah kemunculan lelaki itu tidak langsung disedari pihak berkuasa . Haunt bagaikan bayangan . Yang sentiasa hilang .

Melihat anggukan dari Sam membuatkan Harith bertambah yakin . Haunt seorang manusia yang kejam dan tersangat kejam . Malah Haunt juga merupakan orang yang dikehendaki mereka .

" I count on you " bahu Harith ditepuk oleh Sam .

Harith menghembus nafas perlahan . Misinya kali ini pasti mencabar . Haunt dan Stephen dua - dua orang berbahaya . Malah mereka hampir setaraf dengan mafia .









If you have a time , read this book . It's interesting  and good . C'mon don't think too much . Just read and vote . Also don't forget to votes too ya 😉

P/s : Typos everywhere ( mine story )

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro