BAB 68
" Keadaan Puan Nasuha okay . Cuma dia memerlukan rehat yang cukup . Saya dah masukkan air ke dalam tubuhnya . Tenaga dia lemah . Jangan bagi dia tertekan atau stres . Boleh membahayakan bayi dalam kandungannya . Buat masa ini , bagi pesakit rehat dahulu . Kalau tak ada apa-apa saya pergi dulu " .
Freya mengangguk . Menghantar pemergian doktor lelaki itu dengan hujung mata . Kemudian matanya beralih ke arah katil . Di mana Nur Nasuha ditempatkan .
Sebaik saja mendapati wanita itu pengsan , dia dan Louis bergegas membawa Nur Nasuha ke hospital . Risau sekiranya berlaku apa-apa kepada wanita itu . Jika tidak , berjawablah mereka dengan Ryan Zafran .
Tangan kanan wanita itu dimasukkan tiub drib . Tubuh yang lemah membuatkan Nur Nasuha terpaksa di tahan di wad . Paling disangka , wanita itu sedang hamil .
Freya duduk di kerusi . Louis pula membawa anak-anak makan di cafe di bawah . Tidak sempat bersarapan di rumah tadi . Wajah pucat Nur Nasuha dipandang .
KLAK !
Pintu terbuka . Terjengul kepala Zyan Zafrael lalu kanak-kanak itu berlari ke arah katil , di mana si ibu yang masih terlena . Mata bulatnya memandang wajah Freya .
" Ibu " panggilnya perlahan . Lengan kiri Nur Nasuha dipegang sekejap .
Luois duduk di sofa bersama kembar . Fiona diletakkan di atas ribaan manakala Leonardo melangkah ke arah Freya .
" Aunty ibu tidur ke ? " soal Zyan Zafrael . Kaki dijengket untuk melihat wajah si ibu .
Airmata mula bergenang . Freya yang melihat Zyan Zafrael begitu , terus menarik anak kecil itu diletakkan di atas pehanya .
" Shh .. tak mau nangis camni . Ibu okay jelah . Ibu penat sebab tu ibu tidur " pujuk Freya . Airmata di pipi Zyan Zafrael disapu lembut .
" Tipu ! Ibu mesti marah Zaf kan ! Sebab Zaf nakal ! " tangis anak kecil itu .
Freya mengeleng kepala perlahan . Tangan kecil Zyan Zafrael dibawa ke perut Nur Nasuha . Budak itu memandang tidak mengerti .
" Dalam perut ibu ada adik . Zaf nanti akan jadi abang . Suka tak ? " kata Freya ceria .
" Adik ? Betul ke ? " riak Zyan Zafrael nampak teruja .
Sudah lama dia menunggu kehadiran seseorang untuk bermain bersama . Leonardo dan Fiona hanya sesekali saja bermain dengannya . Selebihnya kembar itu suka tidur . Dia tiada kawan sepermainan .
" Betul . Suka ? "
" Sukaaaaa " jerit Zyan Zafrael lalu memeluk Freya erat .
Luois senyum saja memerhati Freya melayan keletah Fiona dan Zyan Zafrael . Sekasar manapun wanita itu , tetap ada kelembutan . Terserlah sifat keibuan dalam diri Freya . Mana dia tidak jatuh hati .
Dulu bukan main payah dia mengayat Freya . Gadis itu terlalu dingin . Dirinya yang kacak tidak langsung di pandang oleh Freya . Tersenyum sendiri dia mengingat kenangan dulu .
Freya yang dingin .
" Addy ! " panggilan dari Leonardo menyedarkan dirinya .
Dipandang Leonardo yang bersusah payah memanjat sofa . Punggung si anak ditolak menggunakan kaki . Leonardo akhirnya dapat duduk di sebelah Louis .
" Addy , nape yut aty Uha ucit ? ( Daddy , kenapa perut Aunty Suha buncit ? ) " soalnya dalam pelat .
Tetapi comel . Rambut peranganya terjuntai ke dahi . Mengikut warna rambut Freya . Perang coklat .
" Dalam perut Aunty Suha ada baby " kata Louis sambil lewa .
Tangan asyik menaip di telefon . Kedua kaki diletakkan di atas meja . Leonardo di sebelah masih memproses kata-kata seorang bapa .
" Baby ? Addy , My ada baby tak ? ( Daddy , mummy ada baby tak ? ) " .
Soalan si kecil itu membuatkan tangan Louis berhenti menaip . Sengihan nakal terbit di sudut bibirnya . Belakang badan Freya dipandang .
" Leo nak baby ke ? " dia menanya si anak . Muka bukan main nakal lagi .
" Nak ! Nanti oleh ain ame ! ( Nak ! Nanti boleh main sama ! ) " jerit Leonardo teruja . Menampakkan beberapa batang gigi susunya .
Louis tergelak kuat . Wahai anak , kenapa comel sangat ? Dek kerana terlalu geram , tubuh kecil Leonardo digomol . Tergelak-gelak si kecil kerana perbuatan si bapa .
Freya mengeleng kepala saja . Louis , lelaki yang sering membuat hidupnya berantakan . Kemana sahaja dia pergi , pasti ada lelaki itu . Tidak kira di mana-mana pun . Louis sangat nakal ! Suka cakap lepas ! Tak makan saman ! Beberapa kali ditolak tetap tidak mengalah .
Freya senyum mengingat hal itu .
♧♧♧
" Macam mana ? Settle ? " soal Ryan Zafran . Dia baru saja keluar dari bilik .
Menampak menghampiri Ian Zarif yang jelas nampak kepenatan . Eyreen pula di dapur . Menyediakan makana untuk mereka . Walaupun rumah itu kecil , tetapi cukup untuk mereka melepaskan penat .
Sudah 2 hari mereka di China . Menguruskan syarikat dan markas mereka . Ryan Zafran bersandar di sofa. Tab di tangan dibuka . Melihat e-mail yang masuk .
" Hmm .. cuma kumpulan Yen susah nak berikan kerjasama . Masih langgar tempat kita " ujar Ian Zarif .
Jaket kulit hitam ditanggalkan dari badan . Meninggalkan singlet warna putih . Terserlah tubuhnya yang berotot . Penuh dengan kesan parut tembakan dan torehan pisau .
" Yen heh ? " Ryan Zafran senyum sinis .
Nampaknya lelaki itu masih lagi tak berputus asa . Masih berkeras mahukan tempatnya .
" Dia buat apa je ? " wajah Ian Zarif dipandang . Jika nama Yen disebut , pasti lelaki cina tua itu bertindak ganas .
" Beberapa orang budak kita dibunuh . Kacau orang awam dan mengedar dadah " balas Ian Zarif keras .
Geram dengan lelaki cina itu . Tidak serik-serik mencari pasal . Sudahlah tua . Boroi pula tu . Kutuknya . Jika boleh , nak saja dia bunuh lelaki tua itu .
" Kill him " arah Ryan Zafran tenang .
Ian Zarif memandang si abang . Meminta kepastian . Betul ke ? Atau dia salah dengar ? Jarang sekali Ryan Zafran memberi arahan membunuh . Selalunya dia .
" As your wish boss " .
Kim ; lelaki yang bertanggungjawab mengawal Dark Vader di negara China . Merupakan anak buah Ryan Zafran yang dipercayai . Lelaki berwajah cina itu sangat setia dengan ketuanya itu .
Ryan Zafran memberi isyarat . Kim angguk lalu beredar . Ada perhitungan yang perlu dia buat bersama Yen . Kumpulan kongsi gelap yang sering menimbulkan masalah .
" Bini kau okay ? " soal Lucas . Dia baru saja selesai mandi . Di tangannya ada segelas jus oren .
" Freya call aku . Katanya Suha hamil . 8 minggu " kata Ryan Zafran dengan senyuman lebar .
Sebaik saja mendapat berita itu , kata syukur terus terluncur di bibirnya . Berdoa agar kesihatan bakal anaknya dalam keadaan yang baik .
" Alhamdulillah " ucap Ian Zarif . Abangnya sudah dua . Dia baru satu .
Rezeki orang kata . Eyreen pula masih muda lagi . Jadi tidak perlu tergesa-gesa . Anak mereka pun masih kecil lagi . Selalu pula ditinggalkan di rumah keluarganya .
" Bila kau nak balik sana ? "
" Selesai semua aku balik "
Ian Zarif angguk . Dia beredar ke dapur . Melihat si isteri yang memasak di dapur . Lucas pula menonton TV . Melihat berita terkini . Ryan Zafran pula fokus dengan kerjanya yang tidak pernah habis itu .
______________________________
PROMOTE :
Readers , bacalah novel sahabat kita ini . Support author baru korang ni . Mungkin dengan vote & comment anda semua , menaikkan semangat dia dalam menulis di dunia oren ini . Silalah baca . Vote . Comment .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro