- enam

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

hanami,
tsukishima x reader

| sekolah menengah atas (2)
   turnamen musim semi,
   tsukishima kelas 1

.

[name] melirik jam tangannya sambil berlari, hanya beberapa menit lagi sebelum pertandingan Karasuno dengan Kamomedai berakhir.

Setelah sampai, gadis itu langsung berlari ke tempat paling depan dari bangku penonton dan mencari papan skor.

Ah ... ternyata hasilnya sudah keluar. Dua-satu, dengan Kamomedai memimpin set. Matanya seketika terasa panas. Dengan gencar, matanya bergerak dengan gelisah mencari pemuda berkacamata dari Karasuno itu.

Setelah menemukan Tsukishima, matanya berpindah memperhatikan semua orang dari Karasuno. Mereka kelelahan, sudah pasti, kan?

Melihat mereka yang sedang membereskan diri, [name] membungkuk kecil dan menggumamkan, "Terima kasih banyak atas usaha kalian."

Mengusap sisa air matanya, [name] segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

[ Halo? Ada apa, [name]? Bagaima— ]

"Mereka sudah bermain dengan baik," potong [name] singkat. Setelah mengatur pikirannya, gadis itu melangkah keluar dan kembali berbicara, "Yū, bisakah aku minta tolong?"

[ Hm? Tentu. ]

"Yang kuminta kemarin, bisakah kau bawakan ke tempat penginapan tim Karasuno?"

.

"Tsukki," panggil Yamaguchi setelah mereka selesai makan malam. Tsukishima menatapnya dan bertanya, "Ada apa?"

Yamaguchi menunjukkan ponselnya, ada beberapa pesan dari Yū. "Tadi Yū-chan menghubungiku, katanya [name]-senpai ingin bertemu," jawabnya, "saat [name]-senpai meneleponmu katanya tidak dijawab."

"Ah, baterai ponselku habis," gumam Tsukishima setelah mendengar ucapan Yamaguchi.

"Yamaguchi, bisa kupinjam ponselmu?"

Tersenyum kecil, Yamaguchi menyerahkan gawainya kepada Tsukishima. "Kalau begitu aku duluan," ucapnya sebelum keluar dari ruang makan.

.

Tsukishima mengatur napasnya dan melihat sekeliling. Setelah [name] berkata ia akan datang, Tsukishima dengan segera keluar dari penginapan. Tangannya meraih ponsel dan membaca pesan yang dikirim [name] beberapa saat yang lalu.

dari : [name]-senpai
subjek : Terima kasih

Terima kasih atas permainan kalian! Maaf aku tidak bisa mendukung kalian saat kalian sedang bermain. Dan, bisakah kau menungguku di luar penginapan kalian? Aku ingin bertemu (´ . .̫ . ')

Tsukishima menarik napas dan mengembuskannya. Kepulan asap keluar seiring dia bernapas. Udara cukup dingin, apa [name] tidak kedinginan keluar malam-malam begini?

Pemuda itu menutup kedua matanya dan tersenyum tipis. Sebenarnya ada beberapa hal yang mengganjal hatinya, seperti mengapa dia tak mengeluarkan seluruh kekuatannya saat bermain? Mengapa dia harus memikirkan strategi sampai akhir? Atau mungkinkah dia tidak cukup baik u—

"Hei, kau tidak lihat kakek tua yang menertawaimu dari tadi?"

Pikiran negatif Tsukishima dibuyarkan saat suara familiar mengudara. Langsung pemuda itu membuka matanya dan mendapati seorang gadis dengan tampilan ... yang sudah lama tidak dia ingat ada di depannya.

Tanpa sadar, Tsukishima meloloskan tawa kecil. "Hei, apa-apaan penampilanmu itu?" tanyanya di sela tawa.

[name] tersenyum lebar saat melihat Tsukishima tertawa. Ikut tertawa, gadis itu berkata, "Jadi ingin bernostalgia, kan?"

Tsukishima mendengkus pelan. "Sadako, berisik."

Saat ini [name] memakai kimono bercorak sakura yang mirip dengan yang dikenakannya saat pertemuan pertama mereka. Ditambah rambut panjangnya yang ditata menyerupai Sadako dan riasan wajah yang pucat.

"Tapi mungkin, aku bisa lolos audisi film horor, kan?" canda [name]. Tangannya mengulurkan tas kertas kepada Tsukishima.

Tsukishima menatap tas kertas itu dan menerimanya. "Apa ini?"

[name] tersenyum manis. Dengan memajukan dada, dia tertawa dan menjawab, "Ini hadiah untuk kerja kerasmu hari ini dan ... coba dekatkan telingamu ke sini."

Tsukishima yang penasaran hanya menurut dan menurunkan wajahnya ke dekat [name]. Tertawa kecil, gadis itu mencium pipi Tsukishima dan menepuk kepala Tsukishima perlahan.

"Nah, yang ini sebagai tanda selamat telah menyelesaikan masalahmu dengan voli!" ucap [name] riang, walau segera menarik diri mundur saat sadar seberapa dekat posisi mereka sebelumnya.

"A-A—" Tsukishima yang terkejut tidak mampu menyelesaikan kata-katanya. Bahkan, telinganya memerah.

"Kalau begitu, setelah bunga sakura bermekaran nanti, mari kita melakukan yozakura berdua!" ucap [name] sebelum Tsukishima kembali ke dirinya yang biasa.

"Nah, aku duluan, Yū menungguku. Dah!" pekik [name] setelah mengambil langkah seribu dengan wajah memerah.

Tsukishima yang ditinggal dalam kondisi tak biasa ini akhirnya mengembuskan napas pelan. Dirinya mengintip isi tas kertas yang diberikan [name].

Setelah tahu apa yang diberikan, pemuda itu tertawa kecil dan masuk kembali ke dalam penginapan.

.

"Apa-apaan strawberry shortcake yang hampir tak berwujud ini?"

×

sementara itu,

"Hei! Itu siapa?"

"Tsukishima punya pacar?"

"Sadako? The Ring?"

"Bukan! Bukan Sadako!"

"Tsukishima sialaaan!"

"DIAM!" Satu teriakan dari Daichi berhasil membungkam mulut penasaran dari tim Karasuno yang menjadi saksi rahasia kisah klise musim semi Tsukishima.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro