[2] I'm Amora - Dinidiasti

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: I'm Amora

Penulis: Dini Diasti

Wattpad ID: dinidiasti30

Genre: ACTION

Jumlah Part: 25 - Private, Cuap-Cuap MEME, Sorry, ACTION WORLD'S

Status: On going

Last Update: 22 Januari 2018

Blurb:

"Cobalah meremehkanku, 1 detik kedepan kau haus akan pesonaku. Cobalah menghinaku, jangan salahkan dirimu jika 1 detik kedepan kau jatuh ke pelukanku. Coba saja kalau ingin membunuhku, maka 1 detik kedepan dengan senang hati aku akan melihat kau bertekuk lutut di hadapanku."

Cukup 3 detik, lihat dan pelajari. Kau akan merasakan bagaimana pesonaku akan beraksi. Di mata dunia mereka mengenalku sebagai 'Ratunya Asia'.

HASIL REVIEW

Blurb:

Blurb yang singkat, subjektif, dan persuasif. Oke sih, tapi terlalu kompleks penjabaran yang penulis tuangkan sebagai deskripsi singkat untuk menggaet pembaca. Sehingga tidak mudah diterka gambaran global cerita ini seperti apa.

Inti yang ditangkap hanya bahwa 'aku' Sang Ratu Asia yang diceritakan secara subjektif oleh si penulis memiliki pesona nan mematikan. Namun pembaca belum mendapatkan visualisasi terhadap bayang-bayang jalan cerita ini bagaimana jadinya nanti, kecuali tentu saja bahwa pesona sang Ratu Asia ini akan mengguncang dunia. Sebaiknya penulis lebih memadatkan menjadi kalimat lugas, seperti: tujuan yang akan diraih si tokoh utama atau si tokoh ini mengalami apa untuk memancing rasa penasaran pembaca.

Jadi, intinya si tokoh ini mau apa? Akan mengalami apa? Apa tujuan yang harus ia raih? Kami tidak mendapatkan gambaran motivasi atau hal yang akan si tokoh raih untuk menggerakan jalan cerita dari blurb tersebut.

Karakterisasi/Penokohan:

Rata-rata lebih banyak tell daripada show dalam memvisualisasikan karakter tokoh pada pembaca. Hal yang terjadi malah penulis seolah hanya sekadar menceritakan secara subjektif bahwa: tokoh ini menangis; tokoh ini cantik; tokoh ini gagah; tokoh ini galak; tanpa memberi gambaran show untuk memperkuat sekaligus membedakan karakter antar satu tokoh dengan lainnya.

* Saran: tambahkan detail karakter dalam dialog maupun narasi dengan menuliskan kebiasaan-kebiasan para tokoh sebagai pembeda, misal cara bicara, tertawa atau hal lainnya.

Alur/Plot:

Pengambilan alur flashback dalam cerita tersebut tidak efisien. Banyak pemakaian plot dan adegan flashback yang justru menghambat lajunya cerita. Sebaiknya ketika mengambil alur flashback pilihlah plot yang penting-penting saja yang pasti akan menggerakan jalannya cerita. Sebagaimana mestinya flashback atau kilas balik, sangat aneh menemukan ada beberapa adegan yang berupa suatu ingatan di masa lalu ditulis secara detail seolah-olah hal itu terjadi sekarang, hingga menyebabkan ceritanya kurang logis.

Sudut Pandang:

Cukup membingungkan sudut pandang dalam cerita ini, mana yang harus difokuskan. Ditambah penggunaan sudut pandang yang tidak konsisten. Bahkan di beberapa bab, pembaca langsung dipaksa berada di beberapa sudut pandang berbeda-beda para tokoh. Alih-alih penulis ingin menyampaikan apa yang dialami masing-masing tokoh, pembaca malah dibingungkan oleh perpindahan sudut pandang yang pindah secara mendadak. Bahkan sebelum mengenal dan memahami tuntas sudut pandang tokoh sebelumnya.

Boleh-boleh saja menggunakan dua jenis sudut pandang sekaligus. Tapi jika penulis belum mampu menguasai mana yang harus ditojolkan, mana yang harus dilemahkan, sebaiknya konsisten gunakan satu sudut pandang dulu saja.

Diksi/Gaya Bahasa:

Terdapat banyak susunan kalimat yang kacau, berbelit-belit hingga mempengaruhi efisiensi plot dan alur cerita, serta terdapat pengulangan kata dalam satu paragraf yang seharusnya cukup satu sampai dua kali untuk digunakan.

Saran:

-Buang kalimat yang tak penting, perkaya perbendaharaan kata hingga meminimalisir kata berulang dalam satu kalimat. Bersabarlah dalam menyusun sebuah paragraf. Bacalah beberapa kali, kalau perlu secara kuat-kuat. Pastikan apakah pembaca benar-benar memahami apa yang ingin penulis sampaikan melalui susunan kalimat itu.

-Perhatikan penggunaan tiruan bunyi atau onomatope yang justru merusak feel pembaca. Alternatif lain bisa gunakan narasi untuk membangun apa yang sedang dialami si tokoh. Seperti misalnya 'hiks hiks' dalam dialog bisa diganti: isak tangis Dini kembali pecah di saat tidak ada sepasang pasutri pun yang akan mengadopsinya. Terus berlinangan membasahi kedua pipi gemuknya hingga Bunda tak tega untuk tidak segera memeluknya erat. Mengusir rasa gundah yang menyusupi hati Dini, bla bla bla ....

EBI:

Masih terdapat banyak kesalahan ejaan yang baku, peletakan kata di dan ke yang merujuk kata kerja atau tempat yang tak tepat, serta pemakaian elipsis yg keliru. Penggunaan tanda koma yang berulang membuat susunan kalimat menjadi bertele-tele. Banyak kalimat yang seharusnya bisa dipotong dengan tanda titik selagi itu bukan anak kalimat.

Serta masih banyak penggunaan dialog tag yang perlu dibenahi.

Kelebihan:

Dapat dicermati jika cerita Action ini akan menjadi calon cerita Action yang menyajikan ide variatif. Asal perhatikan tiap adegan aksi dan reaksi untuk menjadi lebih logis karena inilah yang menjadi kekuatan cerita Action. Kelogisan dan konsistensi alur-plot dan penokohan.

Kekurangan:

Penulis terkesan terburu-buru dalam mengenalkan tokoh dan setting cerita serta plot yang terkesan berantakan. Beberapa hal penting justru kurang ditonjolkan, dan sebaliknya. Hal itu akan menghambat jalan cerita menjadi lebih menarik.

Kesan:

Sebenarnya ini masalah selera. Namun bagi kami yang terbiasa membaca sebuah cerita dengan diksi memesona serta alur dan plot yang menawan, membuat kami merasa belum ada kesan kuat dari cerita ini karena disebabkan sampai sepuluh bab pertama, penulis kurang menggali ide pokok cerita pada pembaca secara jelas. Ini cerita sebenarnya tentang apa dan tokohnya mau bagaimana untuk meraih apa juga tak runtut dan jelas, membuat drop baca di tengah jalan..

Kesimpulan:

Sebenarnya I'm Amora memiliki peluang bagus untuk menuai viewers serta voters mengingat cerita ini mengangkat tema Action ala-ala wattpad. Namun beberapa aspek penting seperti plot-alur, diksi, dan ejaan masih harus lebih banyak diperhatikan dan pelajari.

Penulis yang bagus ialah yang banyak membaca, meski bacaan itu diluar genre favorit sekalipun. Sebab itu dapat mempengaruhi kualitas penulisan kita.

Oleh karena itu, jangan malas baca! Gunakan waktu sebaik-baiknya dengan banyak baca cerita-cerita yang bermutu. Disarankan utamakan baca buku cetak karena sudah melalui tangan editor.

Sekian dan terima kasih. Mohon maaf jika banyak kekeliruan, menyinggung perasaan, dan tidak sependapat dengan pandangan penulis. Semoga hasil review ini cukup membantu untuk waktu revisi nanti, agar ceritanya semakin baik dan menarik.

Published: 18 Maret 2018
By Wattys Undercover Review Team

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro